1. mimpi

299 52 5
                                    

"Woahhh apa ini!! Hey ini menyilaukan!" Pekik yeoja itu ketika melihat cahaya emas yang begitu terang benderang.

Dan saat dia membuka mata, dirinya melihat orang-orang yang kini tengah menunduk memberi penghormatan. Yeoja itu melotot tak percaya. Dia melihat pakaiannya.

"Apa yang terjadi padaku!!?" Pekiknya membuat semua orang yang ada disana menatapnya aneh.

"Ada apa denganmu putri lee?" Tanya orang itu.

Putri lee? Yeoja itu membatin.

Marga siapa itu?

Lalu yeoja itu nelihat wajahnya yang berubah. "Akkkkk siapa ini!?" Dia kembali memekik dan membuat mereka melihatnya aneh.

"Siapa aku!! Ini bukan aku!!"

"Putri lee. Apa kau sedang sakit? Sebaiknya kau pergilah istirahat."

Yeoja itu menganga tak percaya, matanya pun berkedut-kedut.

"Akkkkkkkkkk-"

.
.

"Akkkkkkkk hosh hosh hosh.." yeoja itu terengah-engah. Dia menatap sekelilingnya, dia bercermin lalu menghela nafasnya.

"Ini aku.. ini wajah park dita. Aish mimpi apa tadi? Sungguh menyebalkan."

"Dita! Turun.. ayo sarapan!"

"Ne eomma."

Dita pun pergi terlebih dahulu untuk membasuh wajahnya lalu setelah itu dia pergi ke bawah untuk sarapan.

"Morning."

"So inggris banget sih. Morning.. morning.." kata park chaenyol yang mengejek adiknya itu. Dita mendengus sebal.

"Hey are you kiding me? Aku pandai berbahasa inggris dasar kakak idiot," caci dita membuat chaenyol menatapnya nyalang.

"Mwoya?? Kau ingin aku mencongkel matamu huh?" Kata dita lagi.

Eomma mereka menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kakak beradik itu. "Cepat sarapan, atau kalian akan telat bekerja."

"Dia tak memiliki sopan santun jika bicara denganku, eomma marahi dia," rajuk chaenyol dengan gaya yang diada-ada.

"Jangan merajuk seperti itu chaenyol. Kau seperti anak kecil, pantas saja kalau kau belum mendapatkan kekasih." Perkataan eomma nya membuat dita tertawa terpingkal-pingkal.

"Hahahahha.. dia menjomblo memang di takdirkan sendiri hahahahha... mana ada yeoja yang mau dengan-ywaaa," kata dita tak jelas di akhir karena chaenyol menyejalkan roti tawar ke mulut adiknya itu.

"Ya park chaenyol sialan! Aku hampir tersedak. Bagaimana kalau aku mati hah??"

Chaenyol malah tertawa, "Memangnya kau bisa mati? Bukankah kau firaun yang hidup abadi? Hahahahah."

Sialan.

Kakaknya itu memang sangat menyebalkan. Dita memajukan bibirnya beberapa senti.

"Chaenyol jangan mengganggu adikmu terus. Ini sudah jam tujuh, apa kalian tak telat?" Kata eomma membuat mereka melihat jam tangannya masing-masing.

"Mwoo??? Kenapa eomma tak bilang??" Kata dita lalu mengambil tasnya kemudian memakai heels nya. Chaenyol pun panik lalu mengambil jas dan memakainya.

"Ini gara-gara mu. Aku belum sempat sarapan," kata chaenyol. Mereka berdua berjalan beriringan menuju garasi.

"Hey pak tua, bukankah ini salahmu? Kau terus membuatku jengkel."

"Aku tak setua itu anak bodoh."

Dita menaiki motornya dan menatap tajam chaenyol. Chaenyol balas menatap tajam tatapan adiknya itu lalu memasuki mobilnya.

transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang