[7] makan malam

359 81 10
                                    

Setelah mengetahui Psyche selalu datang untuk makan malam, Rezef memulai niat untuk pergi makan malam 'sekali' agar mengurangi rasa bersalahnya yang selalu tidak datang makan malam untuk menghindar dari Psyche

"Pheron, malam ini aku akan pergi keruang makan, kurangi sedikit pekerjaannya" ucap Rezef kepada sekertarisnya, Pheron yang mendengarnya terkejut, karena sangat jarang Rezef makan malam dari dulu

"Tiba tiba? Apa ini karena nona Psy.."
"JELAS BUKAN" belum sempat menyelesikan perkataannya, perkataan Pheron langsung dibantah Rezef

...

Saat Rezef datang ke ruang makan, ia melihat Psyche yang sedang bercanda tawa dengan para pelayan yang ada disana. Rezef mengernyitkan alisnya tak percaya, Psyche selalu melakukan hal yang baru dan membuat Rezef bertanya tanya.

"Apa yang kalian bicarakan sampai tertawa lepas dengan atasan kalian?" Tanya Rezef yang baru datang

"Ah, Rezef... Mereka hanya menemaniku berbicara, habisnya aku bosan sendirian terdiam" Ucap Psyche yang peka dengan situasi, ia tidak ingin Rezef memarahi pelayan karena salah paham bahwa pelayan menganggap rendah atasannya

"Ya, hanya saja cukup aneh melihat seorang bangsawan sepertimu tertawa lepas dengan rakyat biasa." kata Rezef sambil duduk di kursi makan

"Memangnya aneh? Aku bahkan lebih bisa merasa bebas saat bersama mereka daripada bangsawan kelas atas disini" ucap Psyche sambil menatap Rezef

"..." hening, tidak ada balasan apa apa dari Rezef maupun yang lainnya. Rezef bingung ingin menjawab apa. Tersirat rasa ingin tau dalam benak Rezef mengapa Psyche sangat humble kepada bawahannya dan bersikap tidak nyaman dengan bangsawan kelas atas yang bisa menguntungkan dirinya, sangat berkebalikan dengan Rezef.

"Mari makan, sebelum makanannya dingin" kata kata Psyche akhirnya memecah keheningan diantara mereka saat makanannya tiba, mereka pun makan.

"Habiskan makananmu Rezef" tegur Psyche saat melihat dipiring Rezef masih tersisa banyak makanan

"Siapa kau menyuruh menyuruhku" jawab Rezef sambil mengernyitkan alisnya

"Istrimu, dan juga apa kau tau? Kalau kau tidak menghabiskan makanan, nanti makanannya nangis loh" gurau Psyche pada Rezef yang sedari tadi masih tidak mau menghabiskan makanannya

"Anu, nyonya... biasanya tuan Rezef memang jarang menghabiskan makanan, Tuan sudah makan malan saja suatu keajaiban karena saking jarangnya" bisik kepala pelayan yang berada didekat Psyche pada Psyche. Psyche yang mendengarnya kesal, mengapa orang sepintar dan sehebat ini sangat jarang makan?! Apa dia tidak memikirkan kesehatannya?

"Tolong tinggalkan kami berdua, ada yang ingin kubicarakan kepada suamiku." perintah Psyche pada para pelayan diruang makan

Pelayan yang mendengarnya pun langsung keluar untuk memberi privasi kepada atasannya

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Rezef

"Setiap hari, datanglah keruang makan setiap pagi dan malam. Mari makan bersama." ucap Psyche

"Untuk apa aku makan bersamamu? Aku bisa muak melihatmu setiap saat"
"Apa kau salah paham dengan situasi ini? Aku datang kesini karena ingin berterima kasih kepadamu karena kemarin kau membuat kue kesukaanku." elak Rezef

"Kalau kau tidak mau makan teratur, aku malah akan lebih menganggumu, setiap hari aku akan datang ke kantormu sambil membawa makanan buatanku jika kau tidak mau makan teratur." Ancam Psyche pada Rezef

"Hah, benar benar wanita aneh."
"Lalu jika aku makan apa kau akan berhenti mengangguku?" Tanya Rezef

"...ya"
"Kalau itu maumu, sebisa mungkin aku akan tidak terlihat menggangu disekitarmu, asalkan kau harus memperhatikan kesehatanmu." Ucap Psyche yang awalnya ragu menjawab pertanyaan Rezef

Rezef langsung menyetujui permintaan Psyche karena Psyche bilang bahwa ia tidak akan menganggunya lagi, akan tetapi akankah Rezef senang dengan ini?

"Kalau begitu, tidur nyenyak ya Rezef. Aku selalu mengharapkan kebaikan disekitarmu." ucap Psyche yang beranjak dari tempat duduknya lalu mengusap kepala Rezef

"H-hei?! Apa yang kau lakukan." Ucap Rezef terbata bata, ia kaget dengan sentuhan Psyche dikepalanya. Sentuhannya terasa sangat lembut dan tulus, hal ini juga merupakan hal baru bagi Rezef karena sebelumnya tidak ada yang memberinya kasih sayang

Psyche yang melihat Rezef salah tingkah sangat senang, senang bisa melihat hal baru dari orang yang sangat ia dekati itu.

—-

Kamar psyche

"Nyonya, apakah benar nyonya tidak akan berada disekitar tuan Rezef bila kalian makan bersama tiap hari?" Tanya Vera sambil menyiapkan pakaian tidurp Psyche

"Hm, sedih rasanya kalau tidak menganggunya, karena akan sulit untuk membuka hatinya. Tapi apa boleh buat? Daripada dia sakit karena tidak makan teratur? Dan juga, mungkin memang sampai kapanpun Rezef tidak akan bisa menerimaku..." jawab Psyche atas pertanyaan Vera



















Bersambung...
Halo, maaf ya Chapter ini agak pendek dari biasanya, soalnya aku lagi banyak kerjaan nih :(

Nanti next chapter, aku bakal usahain biar lebih panjang & cepet up ya!!

Jgn lupa vote sm komen ya biar aku tambah semangat!

marriage contract ; rezef x psycheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang