Confused

7.9K 261 0
                                    

Sesampainya di kamar, aku melempar tas, dan sepatu disembarang tempat dan merebahkan diriku di ranjang.

sungguh, hari pertamaku di kampus sangat aneh. kok bisa ya ada orang yang kulitnya mirip salju bahkan bisa di bilang lebih pucat dari salju.

mata mereka terlihat seakan-akan ingin menerkamku. mereka itu manusia atau bukan?, masa sih jaman sekarang masih ada yang namanya manusia jadi jadian, kan gak lucu.

udah ah, dari pada mikirin hal yang gak mungkin terjadi lebih baik tidur, ntar jadi keriput.

.............

"Apa kau merasa ada yang menggiurkan dari gadis itu?". tanya seseorang yang bertubuh tinggi.

"mungkin". jawabnya malas

"tadi aku melihatnya, dia cantik".
"jangan bilang kau menyukainya".
"aku tidak tahu".
"kau tahu kan akibatnya?, lagi pula kita punya tugas yang lebih penting dari itu".

"mencari wanita yang memiliki bau seperti baju anak kecil itu?". tunjuknya pada meja nakas didepan mereka.
"iya".

..........

"Prilly kau sudah siap?".
"sebentar lagi ayah".
"ayah tunggu di bawah, cepat nanti kau terlambat".
"oke".

Aduh aku bingung mau pakai baju yang mana, dari pada kelamaan lebih baik aku pakai baju abu-abu lengan panjang dengan paduan jeans.

dengan cepat aku bergegas ke bawah dengan membawa tas dan jaket.

"maaf sudah menunggu lama".
"tidak apa -apa, cepat habiskan sarapanmu dan kita berangkat".
ayah memang selalu sabar padaku, jadinya tidak heran kalau banyak yang menyukai sifatnya.

"siap bos". kataku dengan empat jari, kuletakan di pelipisku.

ayah mengacak rambutku gemas dan berlalu menuju mobil.

aku jadi rindu ibuku. masakan yang dibuat ayah tidak seenak masakan ibuku.

kalian pasti berfikir dimana ibuku.
Ibuku meninggal karena kecelakaan saat perjalanan menuju kantor.
sungguh malang bukan nasibku.

sarapan ku sudah habis. aku beranjak dari kursi ku dan masuk ke dalam mobil. disini hening tanpa ada canda tawa seperti biasanya.
aku hanya terdiam sambil mendengar musik di kedua telingaku.

tidak lama kemudian aku dapat melihat kampusku dengan jelas. aku turun dari mobil dan melambaikan tanganku dan berlalu masuk ke kelas.

lagi lagi mereka melihatku seperti itu. apa aku ini terlalu cantik yah?? sampai mereka terpesona?, sadar prilly.

aku memasuki kelas dan mengikuti pelajaran dengan tidak fokus karena sedari tadi aku merasa diperhatikan terus menerus oleh sebelahku

begitulah hari keduaku terasa sama seperti hari pertama, namun yang membedakan kenapa tatapan yang diberikan sebelahku tatapan kesedihan??.
dunia ini lama-lama membuatku gila.

..........

"digo kenapa melamun terus?". tanya tristan

"kenapa ada seseorang yang mirip dia". gumamnya

"siapa maksudmu?".

"tidak". karena merasa suasana terintimidasi digo melangkah ke kamarnya.

ARRRGGHH...siapa gadis itu? kenapa dia sangat mirip dengan mika, apa dia adalah mika?? mana mungkin karna mika sudah meninggal.

tapi yang membedakannya adalah gadis itu manusia sedangkan mika vampir.

mika aku sungguh merindukanmu, kenapa kau muncul dalam bayangan diri orang lain?.. tenang saja mika demi mu, aku tidak akan pernah membuka hatiku untuk siapa pun.

aku berjanji.

.........

"nay mau minum bersama ku?".tanya tristan pada kekasihnya.

"dengan senang hati, sayang".

"cieee kalian mesra sekali". ledek Liora yang baru datang bersama can

"kok ada pesta gk ngajak ngajak?".
tanya missel

"haha iya aku lupa bilang padamu".
tristan hanya bisa nyengir gak jelas

mereka bercanda gurau dengan minuman yang setia menemani mereka yaitu DARAH!! ya mereka adalah vampir

"dimana digo". tanya missel penasaran, karena biasanya digo tak akan melewati pesta darah.

"dia di kamarnya". jawab tristan lesu.
"apa dia mengingat mika ya?".
"entahlah, aku tidak begitu mengerti".
"semoga tidak terjadi apa-apa padanya".

"ayo bersulang". mereka bersulang dalam pesta darah ini, hanya saja tanpa digo.

"hm, darah ini lezat sekali". puji can
"siapa dulu, yang cari kan tristan". ucap nayla membanggakan kekasihnya.

"ck". decak digo yang baru keluar kamar.
"kau mau darah?". tanya liora
"thx".

"rupanya digo tidak bisa melewati pesta ini". cibir can
"grrrr". geram digo
"woles bro".
can menepuk pundak digo, karena ia tak mau cari masalah dengan orang yang satu ini.

tbc

Stay With Me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang