Avoid the gaze

5.9K 224 0
                                    

hai semua, terima kasih sudah membaca cerita ini, maaf ya karna author gk beri sambutan di awal, oke deh dari pada lama-lama langsung aja bacanya

happy reading ;)

pagi ini, seperti biasa aku menjalani aktivitasku ke kampus yang penuh dengan orang aneh.

"prily".
"ketua osis?".
"namaku Ricky".
"ada apa ricky?".

"nanti pulang sekolah bisakah kau tunggu di sekolah?".
"oke".
ada perlu apa ya, si ricky itu
tiba tiba datang minta tunggu
mungkin ini tentang dataku yang belum lengkap.

aku kembali berjalan menuju loker untuk mengambil buku pelajaran untuk hari ini, namun entah mengapa seperti ada yang mengikuti ku.

karna rasa penasaranku, akhirnya aku berhenti dan sekedar menoleh kebelakang, tapi tak ada apapun disana. mungkin hanya perasaanku saja.

sesudah siap dengan buku pelajaran hari ini, aku beranjak menuju kelas.

Other pov

"kau lihat? dialah gadis incaran kita".
"kita tidak boleh membawanya sebelum raja memerintahkannya".
"benar kata raja, bau darahnya sangat lezat".
"lebih baik kita pergi ke istana sekarang".

...........

hampir semua mahasiswi berkumpul di lapangan basket untuk melihat idolanya. mereka sangat antusias dengan pertandingan itu. terutama dengan digo. ia adalah pangeran sekolah bagi para mahasiswi.

namun apakah kalian berpikir digo akan terbakar atau pun bersinar dengan sinar matahari ?

Digo berbeda dari vampir biasanya. ia memiliki kelebihan tersendiri. tubuhnya dapat menyesuaikan berbagai macam keadaan.

sehingga ia terlihat seperti manusia biasa.dengan kelebihan itu banyak vampire iri dengannya.

"kyaaa pangerannya ada banyak".
teriak salah satu mahasiswi paling montok dari semua yang ada.

"ayo semangat, digo digo digo". kata seseorang yang lain

"lihat tuh cewek paling montok sedunia itu menyemangati mu". canda teman se tim digo

"diam kau, jangan mengejek ku". jawab digo kesal

"ckck aku bercanda". temannya menyerah, karena memang dari tadi digo sedang tidak mood

digo tidak mengubris temannya. ia kembali fokus pada bola basket yang sedang di gribelnya dan

hup

"kyaaa". teriak histeris mahasiswi karena pangeran baru saja memasukan bola ke ring.

keadaan lapangan sangat riuh dan gaduh hingga suara teriakan itu terdengar di sekitar ruangan dekat lapangan. guru - guru sudah tidak bingung lagi karena pasti ini karena pangeran sekolah.

Prilly pov

ishh berisik banget sih, itu suara apa ya?, dengan penasaran aku tidak jadi ke kelas tapi malah mengikuti arah suara itu.
lama-lama kaki ku mengarah ke lapangan basket. sebenarnya aku ragu tapi mengikuti kata hati lebih baik.

ramai banget yah, udh kayak antrian sembako belum lagi semua cewek ini teriak gak jelas kayak orang gila.dari pada aku makin penasaran mending aku masuk ke kerumunan itu.

Degh

jantungku serasa mau copot, ternyata digo terlihat berkali lipat tampan jika sedang bermain basket.

auranya sangat berbeda dari biasanya. wajahnya yang serius dengan keringat yang mengalir. rasanya aku mau pingsan saja.

tanpa sengaja tatapan kami bertemu namun dengan segera ia memaling kan wajahnya. aku merasa dari awal ia sangat tidak suka keberadaan ku.

Pov end

prilly berjalan gontai meninggal kan lapangan menuju kelasnya. sedangkan digo tidak peduli sama sekali. tidak lama kemudian pertandingan selesai dan para pemain keluar lapangan.

" digo kamu hebat". ucap mahasiswi yang populer itu.
"trimakasih". jawabnya datar
"mau ku ambil kan minum?". tanya nya dengan nada manis
"tidak, aku membawanya sendiri".

mahasiswi populer itu bukannya kembali ke kelas tapi malah bermanja du lengan digo

"lepaskan". ucap digo dingin
namun itu tidak digubrisnya

akhirnya dengan jengkel digo melepas paksa tangannya dari mahasiswi itu dan beranjak pergi tanpa mau menyahuti panggilan cewek itu.

"aku takkan menyerah, liat saja nanti". ucapnya dengan raut wajah yang berubah drastis.

.........

"hoam, lama sekali belnya". saat ini prilly sangat frustasi. gurunya menerangkan pelajaran namun tanpa jeda yang membuatnya pusing.

belum lagi digo yang membuat nya tidak nyaman dengan tatapan tajam dan mematikan itu. jadi iya tidak mungkin mengajaknya bicara.

akhirnya setelah sekian menit yang ditunggunya, bel pun berbunyi

ia dengan segera merapikan bukunya dan keluar dari kelasnya menuju ruang osis.

TOK TOK TOK

"masuk". sahutan dari dalam
prilly membuka pintu dan masuk kedalam ruang itu.

"duduklah, aku mau keluar sebentar dan kau tunggu disini".
belum sempat prilly menjawab, ketua osis itu sudah keluar ruang osis.

"kenapa kali ini gelagatnya aneh ya, apa ini perasaanku saja".gumamnya.

sambil menunggu prilly mengetukkan jari telunjuknya di meja itu. tanpa menyadari seseorang di belakangnya.

seseorang itu menepuk pundak prilly membuat prilly terkejut dan reflek berbalik.

ia kaget luar biasa karena ketua osis itu memiliki taring yang panjang dan tajam diantara giginya.

perlahan ia mundur untuk menghindarinya. Ricky menyeringai dan memajukan langkahnya.

prilly semakin mundur dan mundur hingga punggungnya menabrak lemari kaca. seringai ricky melebar.
ia mendekati prilly dan memegang leher putih mulus itu.

"kumohon jangan". suaranya bergetar karena ia sangat ketakutan sekarang. apa mungkin ia akan berakhir seperti ini.

ia merasa ada sesuatu di sekitar lehernya. rupanya ricky sedang mengendur area itu.

"hmm sh*t your blood baby". desahnya
kemudian ia menjilat bagian itu dan sesekali prilly merasakan lehernya perih karena bergesekan dengan taring ricky.

ricky membuka mulutnya dan bersiap-siap menancapkan taringnya.

tbc

dimaafkan ya kalau ada typo karna author gk sempet ngecek. gimana yaaa kelanjutannya, apakah prilly mati?? hohoho dia kan tokoh utama tapi siapa ya yang menyelamatkannya?

penasaran? tunggu di chap berikutnya ya

bye bye

Stay With Me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang