4

28 2 1
                                    

Pagi ini ara bangun cepat karena seperti minggu biasa nya ia dan bi idah akan melaksanakan ibadah di rumah. Kenapa tidak ke gereja saja? karena anton tidak mengijinkan mereka beribadah di gereja, takut orang-orang tau kalau anton mempunyai seorang putri yang bisu.

Hari ini juga, anton akan melaksanakan pernikahan di gereja. Anton, rina dan kina sudah siap dengan pakaian mereka, kini mereka tengah sarapan di meja, tidak dengan ara, ia memilih duduk di taman belakang.

Di meja makan, mereka makan dengan tenang tanpa mengingat jika ada yang kurang. Selesai makan, anton menyuruh mang dadang memanaskan mesin mobil karena mereka akan segera berangkat ke gereja.

"Semua udah siap kan, sayang?." tanya anton menatap rina yang menggunakan gaun pengantin warna putih sedangkan ia menggunakan jas berwarna hitam.

"Udah mas." jawab nya.

"Kamu udah siap semua?." tanya anton lagi kepada kina.

"Udah dad."

Anton mengangguk, "Yaudah yuk kita berangkat." ajak nya.

Mereka bertiga berjalan keluar rumah, masuk kedalam mobil yang sudah di hiasi para pesuruh nya.

Di dalam mobil mereka tenang-tenang saja. Tidak ada ekspresi wajah yang gugup hanya ekspresi kebahagiaan yang ada di wajah mereka.

"Anak kamu yang laki-laki mana mas.?" tanya rina.

"Udah di indonesia, dia juga udah di gereja." jawab anton mengelus tangan rina.

"Kok ga pulang ke rumah?." tanya nya lagi.

"Katanya dia kecapean makanya dia nginap di hotel tadi malam."

Rina mengangguk paham, "Aku makin ga sabar ketemu sama anak kamu." ucap rina antusias.

"Sama mom, kina juga ga sabar." sahut kina.

"Dia juga pasti gasabar ketemu sama kalian" ucap anton lembut.

Setelah itu tidak ada lagi percakapan apapun di dalam mobil. Mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di depan gedung gereja yang megah.

Mang dadang turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk mereka.

"Silahkan tuan, nyoya." ucap pak dadang usai membuka pintu mobil.

"Terimakasih mang." Mang dadang hanya mengangguk.

"Ayo sayang." anton menggandeng tangan rina dengan lembut.

Anton berdiri di depan pintu gereja, kedua mempelai di dampingi 2 orang saksi, di ikuti orang tua dan keluarga/saudara, berdiri di depan gereja.

[Umat Berdiri]

"Bapak ibu dan saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus, selamat siang, dan selamat datang di gereja cinta kasih. Ada hari berbahagia ini, kita berkumpul untuk menyaksikan dan mendoakan peneguhan cinta bapak anton dengan ibu rina. Sebuah anugerah yang terindah yang di berikan Tuhan, mulai pada saat dia mempertemukan, memelihara persahabatan mereka, menumbuhkan cinta, dan pada akhirnya menyatukan mereka dalam sebuah ikatan pernikahan kudus. Semoga berkat serta cinta kasih Tuhan tercurah melalui doa-doa yang akan kita panjatkan bagi mereka berdua dalam pemberkatan pernikahan yang akan saling mereka terimakan pada hari ini, yang akan di persembahkan oleh pendeta kris.
Marilah kita berdiri, menyiapkan hati kita dan menyambut kedua mempelai yang bahagia beserta keluarganya."

Topeng LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang