prolog

23 3 0
                                    

Gak semua harus di ungkapin kan?

Termasuk perasaan cinta ke orang lain?

Ya manusia punya pilihan. Pilihan buat sekadar ngomong, "gue suka sama lo!"

Dan ada pilihan buat tetap diam nggak ngomong apa-apa.

Terlepas dari itu, pokoknya jangan sampai ngomongin orang lain yang nggak berani buat bilang suka. Bukan karena nggak berani, tapi itu pilihan mereka.

**

Masa pengenalan lingkungan sekolah menjadi hal yang paling di tunggu oleh siswa baru. Termasuk Senjakala Derai Sendu yang menantikan acara tersebut.

Cewek dengan rambut di kuncir dengan pita hitam yang mengikatnya, sudah bersiap akan berangkat ke sekolah.

Cewek dengan rambut di kuncir dengan pita hitam yang mengikatnya, sudah bersiap akan berangkat ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kala harus berangkat lebih pagi karena acara akan di mulai pukul setengah tujuh. Jangan sampai Kala terlambat untuk hari pertamanya menjadi siswa SMA di Jakarta.

"Ayah, Kala udah telat nih!" teriak Kala memanggil Ayahnya yang juga tengah bersiap untuk mengantar Kala. Karena ini hari pertama Kala, Ayah Kala yang bernama Om Bima tak ingin menyianyiakan kesempatan untuk mengantarkan anaknya yang tengah bahagia bisa menjadi salah satu siswa di SMA Galaxy. Salah satu sekolah favorit di Jakarta.

Sebenarnya Kala merupakan anak pindahan dari Bandung. Dulu Kala memang tinggal di Jakarta, namun karena satu dan lain hal mereka memutuskan untuk menjual rumah di Jakarta dan pindah ke Bandung.

Entah karena apa, tiba-tiba Kala ingin sekali kembali ke tempat asalnya dan bersekolah di sini. Meskipun mereka tidak tinggal di rumah yang dulu lagi, tapi Kala cukup senang bisa kembali ke kota kelahirannya.

"Kok bisa telat, ini baru jam 6 loh, Kal."

"Acaranya di mulai setengah tujuh, Yah."

"Ya sarapan dulu, sayang. Nanti kalau pingsan bagaimana?" Sarapan sudah tersedia di meja makan, namun karena tak ingin terlambat Kala memilih tidak memakan sarapannya.

"Udah nggak sempet, Ayah," jawab Kala sedikit merengek.

"Ya sudah, Ayah keluarkan mobil dulu," Kala mengangguk.

Perjalanan dari rumah Kala ke sekolah memakan waktu setengah jam. Kalau dihitung-hitung seharusnya Kala sampai ke sekolah tepat jam setengah tujuh. Sialnya Kala terlambat akibat jalanan di Senin pagi ini terlalu macet. Kala lupa kalau ini Jakarta, kota
dengan kondisi jalanan yang padat.

Kala merutuki dirinya yang sering lupa. Harusnya kala berangkat lebih pagi lagi supaya tidak terlambat seperti ini.

Yap, Kala terlambat 10 menit.

"Ah, sial mati gue!" gerutunya.

Kala berjalan dengan cepat dan membuka gerbang yang tertutup dengan pelan-pelan. Sepertinya tidak ada orang yang berjaga di depan gerbang.

Klandestin By S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang