004

448 109 58
                                    

(Name) (LastName) adalah seorang pewaris tunggal dari keluarganya. Ayah gadis itu mewariskan sebuah perusahaan yang tidak berhubungan dengan keluarga (LastName) lain. (Keluarga inti mereka).

Jadi harta dan kekayaan ayah (Name) beserta keluarga kecilnya tidak dapat di ganggu oleh para sanak-saudara lain. Membuat tenang kehidupan karena tidak akan bergantung pada sang kepala keluarga inti.

Ocha (LastName), seorang wanita tua yang kini menduduki peringkat tertinggi di keluarga (LastName). Dan dia adalah nenek dari MC kita. Ocha sangat kaku dan berwibawa namun ia juga tegas dan tak suka bermain-main.

Nenek (Name) memiliki derajat paling tinggi di keluarga nya setelah kematian sang suami. Jadi apapun yang ia katakan harus di turuti dan tak boleh di ganggu gugat. Selain begitu kaku, nenek (Name) juga memiliki sifat buruk lainnya.

".. Lihatlah dia, sudah bertumbuh dan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat."

"...Tidak seperti mu, kau, dan kalian, harus selalu di beri arahan dan perintah. Itu sama sekali tidak profesional dan memalukan!"

Ya, Ocha sang nenek (Name) suka membandingkan orang. Terlebih cucunya sendiri. Dia memiliki enam cucu dan tiga anak. Dan cucu kesayangannya atau anak emas keluarga mereka adalah Bella, cucu tertua dari semuanya.

Bella memang cantik, anggun, menawan, dan memiliki bakat dengan sihir tumbuhannya, tentu saja nenek (Name) amat menyayangi cucu nya itu.

Dia kerap memuji dan lebih memperhatikan Bella daripada cucunya yang lain. Namun tentu saja nenek (Name) juga menyayangi nya dan para sepupu, tapi tidak sebanyak dan sebanding dengan Bella.

Hal itupun membuat (Name) sebal untuk bertemu sepupunya itu atau bahkan sang nenek. Terlebih lagi saat pertemuan rutin keluarga (LastName). Dan kegiatan berkala dua bulan sekali itu akan diadakan malam ini.

Dan sekarang (Name) sedang menatap kesal langit-langit kamarnya sambil memprediksi kata-kata 'pujian' apa saja yang akan Ocha lontarkan padanya.

Dan satu kalimat yang terbilang biasa tapi menyelekit telah teringa-inga di kepala (Name).





"Pacar mana pacar?.."














".............."














".. Masih di kirim-"


(Name) berdecak kesal. Mentang-mentang usianya telah 22 tahun, selalu saja di tanya tentang pacar dan jodoh. Padahal kekasih (Name) selama ini adalah uang-

".. Duid-chan lebih hottiest tsay-"

Namun setiap ia kali menjawab seperti itu, entah mengapa kepala (Name) akan selalu di jitak oleh ibunya-

Tak heran, makin miring otak holkay satu ini-

(Name) kini menghela nafasnya. Dia melirik sekilas para pelayan yang tengah menyiapkan baju untuk nya. Tampak sekali jika si bangsawan itu tak semangat untuk mengikuti pertemuan keluarganya sendiri. Gadis itu mungkin lebih memilih bekerja daripada bertemu sang nenek-



"..Mending turu sih-"





Oala, masih manusia ternyata.


"(Name)-sama, gaun anda telah siap." Tiba-tiba pelayan berkata. Gadis itu kemudian segera bangkit dan melihat jika baju mahal miliknya telah selesai di rapikan.

Namun bukannya senang, tubuh (Name) malah ambruk kembali diatas kasur dan ia tampak berguling-guling kesal disana.

"..GAK MAU KETEMU NENEK LAMPIR HUWAAAA-"

Dandelion; Lumiere Silvamillion. CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang