"Cepatlah jalan!"
"Tunggu! Tunggu! Kau Tuan Park kan? Kenapa kau berada disini?"
Tuan Park alias Jisung menoleh kearah Chenle dengan wajah datar seperti dinding kamar Chenle. Jisung menaikkan satu alisnya kemudian mendekat kearah si manis.
"Itu bukan urusanmu. Cepat bawa dia ke kamarku atau kalian yang akan mendapat ganjarannya."
"Baik boss. Ayo ikut kami!" Tangan Chenle ditarik agar mengikuti langkah pria-pria berbadan besar itu.
"Aduh! Bisakah kalian pelan-pelan sedikit!? Tanganku sebentar lagi akan patah nanti." Lagi-lagi ucapan Chenle tidak dihiraukan oleh para manusia berbadan besar disana. Baiklah kita sebut saja mereka bodyguard Jisung.
.
.
.
.
Chenle dibawa kesebuah kamar mewah yang di dominasi oleh warna putih dan merah, membuat kamar itu terlihat elegan."Woah, ini kamar Tuan Park? Orang yang memiliki perusahaan besar itu?"
Sebenarnya Chenle bisa saja memiliki kamar seperti ini tapi dari mana uang yang dia dapatkan? Toh semua harta yang ada hanya milik orangtuanya bukan milik Chenle.
"Diam disini dan jangan mencoba-coba untuk kabur." Ucap salah satu bodyguard Jisung yang diketahui bernama Eric.
BRAKK
Pintu kamar dihempaskan begitu kuat hingga menimbulkan suara yang menggema diruangan besar itu. Chenle mengelus dadanya sendiri karena terkejut. Ya Tuhan terkutuklah para orang-orang tadi, batin Chenle.
Mata sipitnya menelusuri setiap sudut yang ada di kamar Jisung dengan mulutnya yang terus menggumamkan kata "woah".
"Lalu? Apalagi yang akan aku lakukan?"
Benar-benar mereka itu. Dengan teganya meninggalkan Chenle tanpa memberikan sedikitpun makanan atau minuman, setidaknya berikan dia air minum karena sungguh dia sangat haus saat ini.
"Aku lapar sekali. Sekarang sudah sore dan aku belum makan apa-apa daritadi."
Chenle melirik ke ranjang king size itu kemudian muncul ide cemerlang di otaknya.
"Karena aku ditinggal sendiri disini maka aku boleh beristirahat disini kan?"
Chenle beranjak menuju ke ranjang dan merebahkan dirinya disana. Nyaman sekali bahkan mata Chenle terasa berat seketika dan Chenle pun tertidur tanpa tahu apa yang akan terjadi pada dirinya nanti.
°°°°
BYURR
"Sialan!! Siapa yang menyiramku!?"
"Ya ampun maafkan aku, aku tidak sengaja."
"Siapa kau!? Ehh, kau.... Rose kan?"
"Kau mengenalku? Padahal aku baru saja pindah disamping rumahmu." Ucap wanita cantik bernama Rose itu.
"Aku mendengar kabar bahwa kau akan pindah kesamping rumahku dari tetangga disini. Oh ya namaku Jisoo."
"Baiklah Jisoo, salam kenal. Ah iya masuklah dulu kedalam bajumu basah karena aku."
"Tidak apa Rose aku akan masuk ke dalam dulu. Sampai nanti!"
"Sampai nanti."
°°°°
Chenle membuka matanya saat merasakan dingin yang menerpa tubuhnya. Ia memang sengaja tidak menggunakan selimut disana untuk menjaga kamar itu. Siapa tahu jika ia membuat kamar mewah itu berantakan malah dia yang di perintahkan untuk membersihkan kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL NIGHT [𝗃𝗂𝖼𝗁𝖾𝗇]
Fanfictionㅡ𝖿𝗍. 𝐏𝐀𝐑𝐊 𝐉𝐈𝐒𝐔𝐍𝐆, 𝐙𝐇𝐎𝐍𝐆 𝐂𝐇𝐄𝐍𝐋𝐄 𝗖𝗛𝗘𝗡𝗟𝗘 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽𝗻𝘆𝗮 𝘁𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗸𝗲𝗻𝗮𝗽𝗮 𝗶𝗮 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘁𝗲𝗿𝗷𝗲𝗯𝗮𝗸 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗽𝗿𝗶𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗸𝗶 𝗵𝗮𝘁𝗶 𝘀𝗲𝗽...