ꔣ 🍼꒱◝milkᵎ ♡

2K 185 16
                                    

Cahaya matahari menembus tirai kamar seseorang yang tengah terbaring nyaman di ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari menembus tirai kamar seseorang yang tengah terbaring nyaman di ranjangnya.

Ia mengerjap seraya melakukan peregangan tangannya.

Jeno telah terbangun dari mimpi buruk yang semalam ia alami.

Sembari mengumpulkan nyawa, Jeno bangkit untuk mendudukan diri.

Seketika itu Jeno menajamkan pendengaran. Sayup-sayup ia mendengar suara nafas seorang di dekatnya.

Dengan ketakutan yang meliputi dirinya. Jeno perlahan mengangkat kepala untuk melihat sesuatu di depan tempat tidurnya.

"Aakk-"

Hampir saja teriakannya lepas. Betapa terkejutnya Jeno melihat apa yang berada di lantai kamarnya.

Sosok Nana. Duduk bertumpu pada lututnya dengan pandangan polos memandang Jeno yang membatu di atas ranjang.

Bahkan posisi tubuhnya masih seperti saat tadi malam tak bergeser sedikitpun. Hybrid Nana mulai mengeluarkan suara rengekan khas anak anjing. Dia merubah posisinya menjadi menungging lalu merangkak mendekati Jeno, seakan mau menyadarkan lelaki itu dari lamunannya.

"K-kenapa...kamu masih disini?"

Jeno rasa tak ada gunanya mengajak hybrid tersebut berkomunikasi. Karena yang Nana lakukan hanya memiringkan kepala dan terus memandangi Jeno dengan pupil matanya yang besar.

Jeno menggaruk kepalanya frustasi.

.
.

Jeno menuju dapur, mengambil segelas air dan langsung menenggaknya sampai habis untuk meredakan kering di tenggorokannya.

Di belakang punggung Jeno, Nana berdiri. Rupanya hybrid itu mengekori Jeno sejak tadi.

Jeno membalikkan badan kemudian menatap Nana. Matanya menelusuri gerak-gerik Nana saat ini yang menggerakkan telinga, masih dengan rengekan miliknya. Tubuhnya bergerak gelisah juga memandang Jeno takut-takut.

Jeno menghela nafas.

"Apa yang kamu mau?"

"ung~ susu..." Cicitnya pelan.

.
.

Jeno sudah selesai menyiapkan secangkir susu untuk hybridnya. Ia menyodorkan gelas berisi itu kepada Nana. Nana menerima gelas dan menggenggamnya menggunakan kedua tangan.

Lihatlah bagaimana wajah antusias Nana yang tak sabar meneguk susu di gelasnya.

Wajah Nana menunduk, mulutnya menyentuh permukaan gelas. Dia mulai menjulurkan lidah untuk menelan susu dan ternyata lidahnya tak sampai untuk menjangkau air susu di gelas.

Nana tampak bingung, tapi ia tetap berusaha mendapatkan susunya. Dia menjilati permukaan luar gelas tapi juga nihil.

eungg?૮. ̯.'ა

my cutie puppy • nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang