The child who is always hurt

10 3 0
                                    

Happy reading:)
.
.
.
.

"Makasih ya udah anterin gue pulang" sahut Chyara sambil melepas helm yang ia gunakan.

"Gue nggak nganterin lo pulang ini mah namanya" balas Vino sembari menerima helm yang diberikan oleh Chyara.

"Lah kok?"

"Lah iya, yang namanya nganterin itu sampai halaman rumah, lah ini cuman sampai depan kompleks" Vino berbicara dengan nada yang sedikit terkesan sedang kesal.

"Hehe anggap aja ini udah sampai depan rumah"

"Kalo ada yang jahatin lo di jalan gimana? Ini kan udah malem" Vino menatap Chyara penuh kekhawatiran.

"Nggak pa-pa, lo tenang aja, satu kompleks ini kenal sama gue kok, nggak ada yang jahat disini, lagi pula kan ada pak satpam. Lo nggak usah khawatir Vin" Chyara tersenyum yang membuat Vino menjadi sedikit tenang.

Tiba-tiba ada sebuah mobil yang dikenali oleh Chyara lewat di depan mereka berdua, melihat mobil itu Chyara langsung memutar badan dan menutupi wajahnya, hingga mobil itu menjauh masuk ke dalam kompleks. Chyara langsung gelisah, dia seperti ketakutan.

"Hei lo kenapa??" tanya Vino kembali khawatir padanya.

"G-gue h-harus pulang sekarang, lo hati-hati dijalan ya" Chyara pergi begitu saja meninggalkan Vino.

"LO KENAPA CHYA"

"GUE NGGAK PA-PA LO PULANG AJAA!" karna jarak mereka yang sudah jauh mereka jadi teriak-teriak begitu deh:).

Vino pov

Ada yang nggak beres, gue harus gimana? Gue ikutin aja kali ya, eh tapi Chyara suruh gue pulang aja, gue nggak mau ganggu privasi dia. Gue pulang aja dulu, pas di sekolah baru gue tanya.

Vino pov end

(>_<)

Dengan berlari sekuat mungkin akhirnya Chyara sampai di depan rumahnya, tapi sayangnya mobil tadi sudah duluan ada di sana. Ya mobil itu adalah mobil papanya, dia tidak menyangka papanya akan kembali ke rumah setelah apa yang terjadi tadi siang. Chyara jadi merasa takut untuk membuka pintu rumahnya.

Chyara pov

Deg.... Degg.. Deg.

Sial jantung gue bahkan berdetak cepet banget, gue harus gimana?
Nggak apapun yang terjadi gue tetep harus masuk ke dalam.

Kriet.... (Anggap aja suara pintu ke buka:v)

"Dari mana saja kamu?"

Papa? Gue nggak berhasil ngendap-endap ke dalem ternyata, mati gue:"

"A-anu itu aku-"

"Siapa laki-laki yang ada sama kamu di depan tadi?"

Loh papa ngeliat tadi?!?(。>ㅅ<。)

"I-itu-"

"JAWABB"

Chyara pov end

Chyara terlonjak kaget setelah papanya memukul meja, sedangkan mamanya hanya duduk diam saja.

"D-dia t-temen C-Chyara pah" Chyara memberanikan dirinya untuk menjawab pertanyaan sang papa.
"Chyara habis dari festival kembang api yang ada di alun-alun, terus nggak sengaja ketemu dia, terus dia nganter-"

"Kamu sudah berani keluar malam-malam bareng laki-laki hah!"

"B-bukan begitu, Chyara nggak sengaja ketemu sam-"

"BUAT APA KAMU KELUYURAN BEGITU HAH!! TUGAS KAMU ITU CUMAN BELAJAR, BUKAN KELUAR MALEM-MALEM NGGAK JELAS SEPERTI ITU" lagi dan lagi Chyara terkejut karena teriakan Gibran, papanya.

"T-tapi pah ak-" perkataannya kembali terpotong oleh sang mama.

"CHYARA KAMU ITU SEKARANG UDAH PINTER MEMBANGKANG YA JADI ANAK, KAMU NGGAK MIKIRIN APA YANG DIBILANG SAMA ORANG-ORANG KALAU NGELIAT KAMU PULANG MALEM-MALEM DIANTERIN LAKI-LAKI HAH?!?" Chyara hanya diam mendengar apa yang dikatakan oleh Elina.

"KAMU JANGAN BUAT MALU NAMA KELUARGA!"

Chyara tak menjawab satu pun perkataan itu, bibirnya jadi sulit terbuka meskipun hanya untuk mengatakan beberapa kata saja.

"CHYARA KAMU DENGER MAMA KAMU NGOMONG NGGAK SIH!" suara dingin Gibran membuat hati Chyara semakin mati rasa, dia hanya diam saja sambil menundukkan pandangannya.

Elina yang tadinya marah-marah jadi tak sampai hati melihat anaknya yang hanya diam mematung dihadapannya.
'Apa aku terlalu keras padanya?'

"Sudahlah.... Sekarang kamu ke kamar sana!" Elina berbicara sambil membelakangi Chyara.

Anak itu hanya mengangguk lemah lalu berjalan gontai menyusuri tangga. Elina menatap anaknya itu dengan tatapan iba, rapi sedetik kemudian rasa ibanya langsung hilang begitu saja.

"Makanya lain kali awasi anakmu dengan baik"

"Nggak usah mulai" Elina menatap tajam ke arah Gibran, lalu meninggalkannya begitu saja.

♡♡♡

Lagi dan lagi Chyara menangis terisak-isak di lantai kamarnya. Dia tak mengerti kenapa kedua orangtuanya selalu bersikap seperti itu padanya. Tak cukupkah selama ini dia melakukan apapun yang mereka perintahkan. Apakah tak ada sedikit rasa sayang mereka untuknya?

'Gila...
Ini semua nggak masuk akal..
Kenapa harus gue yang selalu jadi pelampiasan mereka..
Apa gue nggak boleh hidup tenang sekali aja?
Apa gue nggak bisa ngerasain hidup kayak temen gue yang lainnya?
Nama keluarga? Martabat keluarga selalu jadi nomor satu? Harga diri?
Harus banget ya sampai segininya?...'

.
.
.
.
.

Hello pren:)
Maap lama up nya hehe
Gimana puasanya? Lancarkan?
Tetap semangat ya, udah setengah bulan soalnya nih(≡^∇^≡)

Maaf kalau part ini kependekan:)
Aku lagi kehabisan kata-kata soalnya(。>ㅅ<。)
Tapi tenang aja di part berikutnya aku pasti bikin lebih seru lagi...
So tunggu aja ya gimana kisah selanjutnya..
Sebelum itu aku minta pren buat tekan bintangnya⭐(๑˃̵ ᴗ ˂̵)و
Terimakasih💜💜


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chyara AnastasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang