Hubungan Rahasia

651 76 3
                                    

Akhirnya bisa up juga🤭 kemarin, Bii agak sibuk jadi ga sempat lanjut :(
Oh ya, terimakasih untuk yang masih bertahan di book ini💜💜 dan terimakasih juga yang udah beri komen dan vote, pokoknya love youuu😘

Happy Reading💜

.

Aku berdiri di tempatku biasanya (di belakang) saat pack sedang melakukan rapat penting di lapangan. Seperti biasa, kata-kata Alpha melintas begitu saja di kepalaku karena aku terlalu fokus memperhatikan banyak ekspresi berbeda yang tampak di wajahnya yang tampan.

Mungkin inilah mengapa aku sangat menyukai rapat pack; karena aku bisa menatapnya dengan terang-terangan dan tidak ada yang akan mempertanyakan tatapanku padanya.

"Dewan telah memberi tahu saya bahwa mereka sudah memilih sekelompok serigala yang pemberani dan terkuat sebagai … calon mate saya.”

Aku mendongak saat ia mengatakan hal ini, mataku melebar ke arahnya. Aku bisa mendengar kerumunan mulai bergumam, gumaman itu semakin keras saat orang-orang mulai mengekspresikan pandangan mereka satu sama lain.

Taehyung berdiri diam di singgasana, matanya mengamati kerumunan hingga akhirnya mendarat padaku. Aku tersenyum kecil padanya dan ia melanjutkan.

"Saya tahu, banyak dari kalian telah mempertanyakan mengapa saya belum memiliki mate atau apakah saya akan menemukan mate sebelum bulan purnama, tapi saya sangat menghargai bantuan Dewan dan percayalah bahwa saya sama sekali tidak menentang wanita yang mereka pilih. Namun saya tidak akan memilih mate yang dipilihkan oleh Dewan. Saat saya menandai mate saya, itu akan menjadi mate sejati saya dan apakah orang itu datang sebelum atau sesudah bulan purnama tidak ada hubungannya dengan situasi saat ini."

Setelah pengumuman ini, orang-orang tidak bisa diam lagi. Semua orang berbicara, beberapa bersemangat, beberapa kecewa dan yang lain tidak setuju.

"Jika tidak ada tanggapan, saya akan beralih ke pengumuman selanjutnya," Taehyung berkata dengan lembut dan ini bukan pertama kalinya aku terkejut saat ia bisa membuat pack yang berjumlah lebih dari empat ratus serigala mematuhinya bahkan tanpa meninggikan suaranya. Hatiku membuncah dengan rasa bangga.

"Pengumuman selanjutnya adalah kabar baik bagi kita semua karena perburuan akan berlanjut mulai sekarang, hutan tidak lagi dibatasi, tapi kalian semua diharapkan untuk tetap berada di dalam wilayah hutan. Tidak ada yang diizinkan melintasi perbatasan." Suaranya tegas dan aku menundukkan kepalaku karena malu saat ia menatapku lagi.

Ia jelas mengatakannya padaku. Tapi ia tidak perlu khawatir tentang itu lagi. Aku tidak akan melanggar aturan, aku telah menerima pelajaranku dan aku tidak tertarik mendapatkan hukuman untuk kedua kalinya.

Sorak-sorai terdengar dalam kawanan saat mendengar bahwa perburuan telah dibuka. Semua orang sangat gelisah selama satu setengah bulan dan kami semua sangat bersemangat untuk kembali ke hutan, merasakan angin menerpa bulu kami, bau hutan dan tanah basah di bawah kaki kami.

"Jangan lupa, setiap serigala harus bepergian berpasangan atau lebih tapi tidak ada yang boleh pergi sendiri. Cukup sekian."

Dengan itu, pertemuan selesai dan dalam waktu singkat, orang-orang membuka pakaian dan yang lain sudah berubah menjadi wujud serigala mereka. Kegembiraan mereka menular saat aku membayangkan berlari bersama mereka seperti dulu.

"Kau ikut?" Aku melihat sekeliling saat mendengar suara Taehyung dan melihatnya berdiri di sampingku tanpa baju.

"Kita akan berburu?" tanyaku bersemangat.

"Kupikir kita akan berburu lain kali saja. Jadi, sebaiknya kita berenang." Ia tersenyum padaku, matanya memancarkan kebahagiaan.

Aku membuka kemejaku dan menjatuhkannya ke tanah. Lalu mengedipkan mata padanya dan sebelum ia bisa mengatakan apa pun, aku berubah dan melesat ke hutan, menuju danau kami.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk mengejarku dan kemudian kami berlari berdampingan, langkah demi langkah, napas demi napas. Senang rasanya bisa kembali ke sini. Aku merindukan tempat ini dan aku merindukan momen saat wujud serigalaku berlari di antara pepohonan, aku tahu Taehyung juga merasakan hal yang sama, ia senang akhirnya menikmati suasana hutan sekali lagi.

***

Sama seperti pertama kali aku datang ke sini, tempat itu sepi yang berarti Taehyung dan aku hanya berdua di danau yang indah itu. Aku berubah ke wujud manusiaku dan menanggalkan celanaku, tanpa malu ia melihat tubuh telanjangku. Ini bukan yang pertama kalinya, atau yang kedua … atau yang ketiga … atau …yah, kalian pasti mengerti maksudku.

Aku mendengar percikan keras di belakangku segera setelah aku melompat ke air dan berbalik, menunggu Taehyung muncul ke permukaan. Aku berteriak saat merasakan tangan yang kuat meraih kakiku dan menarikku ke dalam air, aku menendangnya dan berenang ke atas sekali lagi, napasku terengah-engah saat melihat Taehyung menertawakan ekspresiku. Aku memercikkan air ke arahnya dan ia juga melakukan hal yang sama kepadaku.

Kami menghabiskan hari itu dengan bermain-main, seperti yang kami lakukan sebelumnya, mencoba saling menjatuhkan atau bertanding siapa yang bisa bertahan lebih lama di dalam air. Itu menyenangkan, dan sama seperti sebelumnya, setiap momen yang aku habiskan bersama Taehyung sangat menyenangkan.

Aku sekarang duduk di tepi danau, kakiku menjulur ke dalam air, mataku mengawasinya. Tubuhnya mengambang tepat di kakiku.

"Aku tahu seorang alpha tidak akan membiarkan siapa pun mengetahui kelemahannya, tapi apakah aku boleh tahu apa ketakutan terbesarmu?" aku bertanya.

Ia menyipitkan mata ke arahku. "Kupikir kau sudah mengetahuinya … kehilanganmu adalah ketakutan terbesarku."

Aku tersenyum dan menggerakkan kakiku di sepanjang sisinya; ia mengambang semakin jauh kemudian berbalik, masuk ke dalam air sebentar dan naik ke permukaan sekali lagi, kali ini berdiri. Aku melihat air berkilauan di bawah sinar matahari saat mengalir di dadanya. Tatapanku beralih ke wajahnya saat ia berjalan ke tempat aku duduk dan keluar dari danau untuk duduk di sampingku.

"Baiklah, kalau begitu ... sebelum kau bertemu denganku, apa ketakutan terbesarmu?" aku mencoba bertanya lagi.

"Bertemu denganmu," katanya sambil terkekeh.

"Taehyung! Aku serius!" kataku sambil mendorong bahunya.

"Tapi itu benar, karena aku tahu jika aku bertemu denganmu dan mengenalmu, kita akan dekat dan ayahku akan membawamu pergi jauh dariku." Ia meraih tanganku dan sekarang memainkan jari-jariku.

"Baik, selain yang berhubungan denganku, apa lagi yang kau takutkan?"

Ia memikirkannya sejenak. "Tidak bisa melindungi kawananku," ia berkata dengan lembut.

Aku mengangguk.

"Bagaimana denganmu, apa ketakutanmu?" tanyanya sambil menatap wajahku.

"Laba-laba," kataku dan ia mulai tertawa.

Aku tertawa. "Tidak tidak, sebenarnya, kurasa aku takut dengan apa yang akan dipikirkan orang tuaku dan pack jika mereka mengetahui tentang kita."

Wajahnya berubah menjadi serius. "Tidak masalah apa yang mereka pikirkan karena kau lebih penting bagiku dari apa pun." Genggaman tangannya mengencang dan aku menatap genggaman tangan kami sambil tersenyum. Entah mengapa, tapi aku merasa bahwa kata-katanya bisa dipercaya.

Bersambung

Alpha In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang