Di sebuah kediaman keluarga Oldooz kini tengah begitu tegang nya karena sebuah perdebatan antara kepala keluarga Oldooz dan salah satu anak dari keluarga Oldooz.
"Berikan seluruh harta peninggalan ibumu kepada ku, juga cincin perak yang kau pakai" ucap pria paru baya itu sambil menatap tajam gadis yang ada dihadapan nya itu, hal itu diketahui oleh nya saat ia tak sengaja mendengar pembicaraan anak nya dengan gadis tersebut. Ia yang memang begitu tamak akan harta pun menginginkan nya setelah tau seberapa banyak harta peninggalan yang diberikan ibu dari gadis itu kepada nya sebelum ibu nya meninggal.
"Aku sama sekali tak mempunyai harta pak tua" ucap nya yang berbohong, ia sama sekali tak ingin harta ibu nya sampai jatuh kepada pria tua tamak didepan nya itu. Entah kenapa dia tidak ingin memanggil pria paru baya itu kakek, malah ia memanggil nya pak tua.
"Jangan berpura pura bodoh gadis liar" ucap nya dengan marah
"Cihh, kalau pun aku punya harta itu, daripada menyerahkan nya padamu lebih baik aku bagikan kepada orang orang yang tak mampu" decih nya yang malah membuat pria tua itu semakin marah karena gadis itu begitu keras kepala.
'bagaimana pun caranya aku harus bisa mendapatkan harta juga cincin perak yang seperti nya adalah cincin antik, mungkin jika dijual nilai nya akan begitu fantastis.' pikir nya sambil terus memandang cincin perak yang ada di jari gadis itu, gadis itu yang menyadari nya pun membatin seketika
'huh orang tamak tetaplah orang tamak. Tak cukup dengan harta, cincin pun juga menjadi sasaran nya untuk direbut. Aku sampai kapan pun tak akan menyerahkan nya, harta peninggalan ibu yang begitu berharga. Apalagi cincin ini yang jelas jelas Peninggalan nenek Noru' pikir gadis itu.
"Ingat ya pak tua yang sudah mau mati, jika aku punya, mau sampai kapan pun aku tak akan menyerahkan semuanya padamu" ucap nya kembali, seketika
"REESA" teriaknya, yang masih saja menatap tajam gadis itu.
Dibalik teriakan nya itu, ia tengah mengkode seseorang.
Seseorang yang dikode pun mengangguk, ia lalu melayangkan beberapa tembakan tanpa suara yang sama sekali tak disadari gadis itu. gadis itu terlalu sibuk memikirkan harta peninggalan ibu nya, tanpa menyadari bahaya yang akan menimpanya.
Tak berapa lama peluru itu pun mengenai punggung gadis itu hingga membuat nya ambruk. Saat sudah ambruk orang itu pun keluar, menghampiri gadis itu.
Setelah berada dihadapan nya.
"Cepat serahkan berkas kepemilikan harta itu sebelum aku membunuhmu, aku sangat tau kalau kau memiliki harta peninggalan ibumu" ucap orang tersebut dengan begitu arogant nya. Pria tua itu yang juga kini sudah berada di samping orang tersebut tersenyum kemenangan melihat gadis itu yang terkapar akibat tembakan tersebut.
"S----Sampai k---kapan p---pun a----aku t---tak a---akan m----menyerahkannya" ucap nya sambil menahan sakit akibat tembakan itu.
"Kalo begitu ambil saja cincin nya" perintah pria itu itu, gadis itu pun mulai memegang jari nya yang terdapat cincin itu.
'tak masalah jika harta nya tidak menjadi milikku, yang pasti cincin itu harus menjadi milikku. Karena cincin itu akan membuat ku sangat kaya hingga dapat menyingkirkan satu per satu para pesaing kekayaan ku' pikir pak tua itu
Orang tersebut pun mengangguk, ia berjongkok lalu mematahkan jari jari tangan gadis itu yang memegang cincin nya. Hingga suara pekikan menggema di mansion tersebut. Setelah mematahkan jari jari gadis itu, ia pun mencoba menarik paksa cincin itu, namun seketika gadis itu mengepalkan tangan nya. Yang mana membuat kedua orang tersebut marah.
"Tembak lagi, hingga dia mati. Agar kau tak susah paya mengambil nya" titah pak tua itu, gadis itu melotot seketika ia pun menggelengkan kepala nya berharap pak tua itu membatalkan titah nya itu, namun seperti nya pak tua itu tak mempedulikan nya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Jahat Kesayangan Kaisar
FanfictionSTORY 39 langsung baca aja ya guys. 😁 bingung mau deskripsi bagaimana. jgn lupa vote, komen dan follow ya:))