004

2 1 0
                                    

“pilihan mu hanya satu aku yang pergi atau kamu pergi dari kehidupan ku”-Anaya Reana Calista-

Di dalam mobil pun naya dan raka hanya saling diam satu sama lain, tak ada percakapan diantara kedua nya dan itu membuat raka canggung untuk memulai percakap duluan.

“khem, nay” panggil raka memulai percakapan duluan.

Naya yang mendengar itu hanya diam tak ada niat satu pun untuk membalas panggilan raka.

“nay jangan diem aja dong” ucap raka sesekali menatap naya.

“terus gue harus apa? Teriak-teriak? Seneng-seneng? Sedangkan hati gue lagi ga baik-baik aja” jawab naya.

Raka hanya diam mendengar jawaban dari naya. Ia tau kalau hati gadisnya itu sedang tidak baik-baik saja karna ulah dirinya.

“maafin gue” ucap raka.

Naya tertawa kecil. “pinggirin gue mau turun!”

“nay maaf-“

“GUE BILANG PINGGIRIN MOBILNYA GUE MAU TURUN!” bentak naya. Raka pun langsung meminggirkan mobilnya ke tepi jalan.

Saat naya hendak membuka pintu mobil dengan cepat raka menarik tangan naya. “nay dengerin gue dulu nay”.

“lepas” ucap naya dengan nada dingin.

“kenapa lo gamau dengerin penjelasan gue nay?” tanya raka.

“coba bilang ke gue, penjelasan lo yang mana yang ga pernah gue denger ka?” ucap naya.

“semua penjelasan lo selalu gue dengerin kan? Tapi sekarang gue udah muak ka sama semua penjelasan lo. Gue cape!”

“kenapa lo ga pernah sadikit pun ngertiin perasaan gue? Kenapa selalu gue yang terus menerus ngertiin lo ka? Gue juga mau di ngertiin sama lo. Bahkan lo dengan tega nampar gue” naya berusaha tidak mengeluarkan air mata yang ia bendung sedari tadi. Ia tidak mau kelihatan lemah di mata raka.

“nay gue paham nay dan gue benar-benar minta maaf nay gue nyesel ngelakuin itu, tapi cuman ini yang bisa gue lakuin demi lo” jawab raka mencoba memperbaiki keadaan hubungannya.

“demi gue? Demi gue apanya hah demi gue sakit hati?”

“nay-“

“sekarang lo pilih gue yang pergi, atau lo yang pergi dari kehidupan gue” ucap naya. Raka mendengar itu terkejut dengan perkataan naya.

“PILIH AKA!” bentak naya. Raka pun langsung membawa naya kedalam dekapannya. Naya berusaha tidak mengeluarkan air matanya, tapi nyatanya ia tak mampu menahan itu semua terlalu sakit rasanya.

“maafin gue nay maafin gue” ucap raka sambil berbisik. Naya semakin terisak, ia benar-benar sudah Lelah dengan hatinya.

“kita pulang ya” raka melepaskan pelukan nya dan melajukan mobilnya. Ia melihat naya masih menangis dengan muka yang sangat datar. Rasanya sakit jika melihat gadisnya itu menangis karna perbuatan dirinya, tapi disatu sisi raka tidak mau naya kenapa-kenapa.

35 menit perjalanan akhirnya raka sampai mengantarkan naya pulang.

“kita sampai nay. Gue buka-“

“diem disitu kalau lo gamau kita putus” ucap naya dengan nada dingin, ia pun langsung keluar dari mobil nya raka tanpa melihat raka yang sedari tadi menatapnya.

“maafin gue nay”

Aduh naya kamu tuh sabar bgt deh salut sama naya
Jangan lupa ya gais tinggalkan jejak bintang…

stay or goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang