Panas betul hari ini, kulirik jam tanganku, jarum menunjukkan pukul 12 siang. Liburan begini sepi berita, uang di kantong sudah menipis padahal masi tengah bulan. Jika ada berita bagus pasti hasil jepretanku laku di salah satu stasiun televisi swasta, lumayan buat tambahan uang saku. Tiba-tiba hp ku bergetar.
"Hallo...Mas Fahmi ya? "Sapa orang di telpon.
"halo, iya saya fahmi ,ada apa y mas?" Tanya ku dengan sopan.
"Mas fahmi reporter kan, saya ada berita bagus buat mas Fahmi" lanjutnya.
"Berita apa ya mas?"tanyaku lagi.
"Pokoknya berita nya laku deh mas, ngak bisa lewat telpon, mending langsung ketemuan mas."pintanya.
"Oke ...ketemuan di mana ya?"sahut ku.
"Di taman kota aj mas Fahmi, sekarang ya saya tunggu"telpon pun ditutup.
Tanpa pikir panjang kuraih kameraku, lalu aku menuju taman kota yang merupakan tempat janjian kami tadi.
Hari ini taman itu terlihat sepi karena memang saat itu sedang ditutup dan dibuka kembali jam 4 sore .Ku lompati pagar pengaman dan berjalan sendirian di taman itu, sepanjang jalan terlihat ratusan gembok -gembok cinta yg melekat di pagar taman. Sesampai di tengah taman badanku sudah basah karena keringat , sangat panas siang ini.
Sepi betul ,aku langsung melewati tempat penjualan tiket masuk dan menuju ke sebuah rumah rumahan yang keliatannya ada seseorang di sana.
"Mas fahmi ya, Silahkan masuk mas" kata orang itu.
Aku masuk ruangan dan tiba-tiba..."Buuk...sebuah bogem mentah mendarat diperutku. Aku tidak sempat tersadar, kembali pukulan mendarat di perutku. Kemudian aku terhuyung huyung karena salah satu pukulan menghantam kepalaku.
Seseorang menyekapku dari belakang, mengikat kedua tanganku dan menggantungnya pada tiang kayu di langit langit ruangan.
Pandanganku masih samar - samar, badanku bergerak berusaha memberontak tapi apa daya dengan kedua tangan dan kaki yang terikat.
"Aaarrrrrgggggghhhh apa-apaan ini? Bangsat siapa kalian?" Teriak ku.
Tak ada jawaban dari mereka, aku terus meronta berusaha melepaskan diri, Kaos yg kupakai sudah benar2 basah oleh keringat.
"Baju nya udah basah mas,mending dibuka aj ya" ucap salah satu dari mereka.
Tiba-tiba dia merobek kaos yang kupakai, sehingga badan kurusku terekspos.aku terus berontak tak terima atas perlakuan mereka, Celana panjangku juga tak luput dibuka paksa oleh mereka,.
Sekarang aku hanya mengenakan boxer tipis warna merah bata. Aku dipaksa menelan obat yg aku tidak tahu apa itu.
BACA SELENGKAPNYA DI KARYAKARSA
Link ad di Bio ya kak