🦅 25 • Exile

4.7K 440 78
                                    

(Don't forget comment & bintangnya guys!)

Kelima anak Rajawali berjalan keluar dari gedung olahraga, mereka tidak mau menghabiskan waktu lama disana, karena Edgar dan Arsen butuh waktu istirahat cukup banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelima anak Rajawali berjalan keluar dari gedung olahraga, mereka tidak mau menghabiskan waktu lama disana, karena Edgar dan Arsen butuh waktu istirahat cukup banyak. Jendra berjalan di barisan paling belakang, matanya memandang ke depan, terlihat Edgar dan Arsen yang asik berbicara seperti tidak kehabisan tenaga. Matanya kemudian beralih kearah lain, terdapat beberapa perempuan meliriknya tetapi Jendra acuh. Tidak peduli dengan perempuan haus belaian itu.

Langkah mereka terhenti tepat di tengah jejeran motor yang terparkir dengan rapih. "Edgar" Seseorang memanggil ketuanya, Jendra bisa melihat Nesya datang menghampiri Edgar.

"Kenapa? " Tanya Edgar "kamu keren banget mainnya tadi" Pujian Nesya membuat kedua temannya yang lain membuat suara-suara burung, berniat menggoda Edgar "makasih" Edgar berusaha terlihat ramah di hadapan Nesya

"Pulang sama siapa? " Pertanyaan Edgar membuat ekspresi seseorang di sebelah pemuda itu berubah masam, Jendra menghela nafas melihat kelakuan Edgar,

"Kadang lo tolol gar, udah tau punya pacar emosian, masih aja ngegoda cewe lain" Hina Jendra di dalam hati.

"Belum tau si, kayanya sama supir" Ujar Nesya "bareng aja sama si Edgar ca" Celetuk Nando yang berdiri di sebelahnya. Edgar sendiri melirik sekilas kearah Arsen, pemuda itu tampak cuek dengan keadaan saat ini. Edgar menghela nafas "mau bareng? " Nesya menatap Edgar, seakan-akan tidak percaya dengan perkataan pemuda itu "boleh? " Edgar mengangguk "yaudah mau.. hehe" Jawaban Nesya hanya membuat seseorang lainnya dongkol.

"Tunggu sini" Nesya mengangguk, kemudian Edgar pergi mengambil motornya, tidak lama pemuda itu balik dengan mengendarai motor Kawasaki Ninja berwarna hijau tersebut. "Ayo naik" Edgar memberikan helm kepada Nesya, perempuan itu sedikit kesulitan mengenakan pengait hingga harus Edgar bantu.

Itu semua tidak lepas dari pandangan Arsen, tangannya semakin mengepal, menahan amarah yang sudah siap meledak.

"Gua duluan" Pamit Edgar. "Pegangan ca, Edgar kalau bawa suka ngebut" Ujar Kenzo "bener tuh" Timpal Nando "gar.. Nanti kalau udah jadian kabarin ya" Goda Nando sekali lagi, Edgar tidak peduli pemuda itu melajukan motornya, meninggalkan teman-temannya dan pemilik hatinya.

Setelah hilang nya Edgar dari penglihatan Arsen, pemuda itu hanya mendengus "gua balik ya," Nando, Kenzo dan Jendra mengangguk "Hati-hati sen" Ucap Nando sesaat setelah Arsen berhasil mengeluarkan motornya.

"Bia!" Jendra bisa melihat seorang perempuan cantik berhenti berjalan "gua duluan ya bro" Kenzo menepuk pundaknya dan Nando, "Hati-hati kalau ada belokan, biluk ya" Gurau Nando "iyalah tolol." Kata Kenzo sebelum beranjak pergi meninggalkan Nando dan dirinya.

Nando menatap Jendra, entah kenapa pandangan itu sedikit berbeda dari beberapa waktu lalu. Jendra tidak bisa menebak apa arti pandangan itu. "Motor lo dimana? " Nando membuka pembicaraan, Jendra menunjuk tempat di sudut parkiran "sama berarti" Kemudian keduanya memilih berjalan bersamaan menuju tempat parkir motor mereka.

ARCANE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang