🦅 07 • Permainan

11.9K 641 89
                                    

Warning! 18+

. . .

"Shit check in yuk"

Ajakan Edgar hanyalah sebuah awalan dari kisah panjang mereka malam ini, tangan Edgar langsung menarik Arsen keluar dari ballroom.

Hingga mereka mengabaikan sosok mami Arsen yang sudah memanggil nama keduanya.

Keduanya seakan lupa bahwa di dunia ini bukan hanya diisi oleh Edgar dan Arsen, mereka buta akan hasrat usia muda yang melambung tinggi.

Mereka tanpa ragu menautkan tangan masing-masing bahkan saat menunggu pintu lift terbuka.

Sesekali keduanya akan melemparkan senyuman konyol saat mata mereka bertemu.

Ting!

Saat pintu lift terbuka Edgar langsung menarik Arsen masuk ke dalam. Jarinya nya menekan angka sepuluh dan setelahnya pemuda itu mendorong tubuh kekasih nya ke tembok lift, mempertemukan kedua bibir mereka yang sudah saling merindu.

Arsen tersenyum sejenak namun tidak bertahan lama karena pemuda itu ikut larut dalam permainan lidah yang diciptakan Edgar.

Lagi-lagi pintu terbuka tetapi keduanya belum selesai beradu kasih, beruntung sosok Edgar sedikit lebih waras dari yang lainnya.

Edgar merangkul bahu kekasihnya untuk segera keluar dari dalam kotak besi tersebut, "sialan Edgar malem ini lo ganteng banget" Arsen berbisik tepat disebelah telinga Edgar.

Hal itu mampu membuat semu kemerahan tercipta di pipi Edgar, karena sosok Arsen memang jarang sekali memuji seseorang dengan begitu gamblang.

Mungkin Edgar harus berterimakasih kepada minuman beralkohol yang diteguk Arsen.

Kondisi lorong yang sepi membuat Edgar dengan berani kembali mencumbu Arsen, sosok Edgar mendorong Arsen ke dinding dan mencium nya tanpa ampun.

"Ughh"

Suara Arsen berhasil membangkitkan sesuatu dalam diri Edgar.

Dan dengan begitu semangat nya Edgar menarik tangan Arsen menuju kamar yang sudah pemuda itu pesan.

Edgar menutup pintu kamar yang dipesannya dengan asal, pemuda itu langsung membanting tubuh Arsen ke tengah-tengah kasur empuk.

Arsen mengerutkan dahinya saat Edgar hanya diam diatasnya, "lo mau ngeliatin gue sampe kapan?" Arsen bertanya, Edgar geleng-geleng kepala "lo bikin gue sange" tutur Edgar tanpa malu.

Tercipta wajah sombong dari Arsen, "gue tau," jawab Arsen kemudian "terus gue harus apa?" tangan Arsen jatuh tepat diatas gundukan celana Edgar.

Edgar secara sengaja mengigit bibir bawahnya, hal yang mampu membangkitkan gairah Arsen.

"Gar jangan gigit bibir lo itu tugas gue."

Sosok Edgar yang sudah tidak tahan dengan perkataan Arsen pun menenggelamkan wajahnya di leher Arsen.

Sedangkan tangan Arsen secara naluri berlabuh di surai Edgar.

Arsen dapat merasakan betapa basahnya lidah Edgar yang menyentuh lehernya, pemuda itu juga merasakan sensasi panas saat Edgar mengigit kulit lehernya.

"Akh! Edgar" lenguhan pelan Arsen disebelah telinga Edgar berhasil membuat Edgar semakin menggila.

Edgar benar-benar bergerak dengan liar dan berantakan hingga Arsen bingung harus memberikan respon seperti apa.

Saat wajah Edgar naik ke permukaan, Arsen dapat melihat bagaimana berantakan nya nafas seorang Edgar.

Arsen melabuhkan tangannya di dada Edgar yang sedang menarik oksigen banyak-banyak.

ARCANE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang