"Jika kamu memang butuh,katakan saja,mungkin aku bisa bantu"
Setelah menaiki ojek online akhirnya aku sampai disupermarket, hari ini seperti biasa ramai, aku mengambil troli dan mulai menjelajah beberapa bahan makanan, yang tidak sempat dibeli saat ke pasar tradisional kemarin, ketika sedang asik belanja ada dua orang laki-laki yang sangat ribet, apakah mereka perlu bantuan, tapi kita harus saling tolong menolong kan."Maaf anda menghalangi barang yang akan saya beli," mereka bergeser dan sedikit ana mendengar percakapannya
"Mungkin penggemar yang pura-pura nggak tahu lo,santai aja,"
"Topi mana,?"
"Maaf emang dia siapa ya pak?kenapa harus digemari,? Tanyaku sedikit kesal
"Boleh pinjam topi mbak,"balas lelaki tersebut
"Untuk apa?untuk siapa?" Tanyaku
"Untuk Abidzar," menunjuk kearah laki-laki yang sibuk dengan ponselnya
"Saya kebetulan asistennya dan lupa membawa topi,beberapa fans bisa mengenali Abidzar,"
"Emang dia siapa,?"
"Banyak tanya," ujar cowok itu dingin
"Nggak usah dengarin ya mbak,"
"Woi udah dia nggak mau, lo cari aja topi disupermarket ini, gue bilang tadi nggak harus kesini,"
"Tapi mami bisa marah nanti,"
"Kok malah debat,"heranku dan mulai pergi dari mereka
"Bukan urusan lo,"ujarnya dingin
Aku sudah cukup sabar memahami laki-laki ini,kenapa dia marah-marah,apa salahnya sampai dia jadi pelampiasan emosinya, karena sama-sama pakai masker sulit untuk mengetahui siapa dibalik masker tersebut
"Ada Abidzar,"teriak ku
"Mbak mbak diam mbak," balas asistennya
"Abidzar,siapa kamu? Aku nggak kenal,"namun setelah itu beberapa cewek,ibuk, dan banyak orang yang telah mengkerubungi mereka, sambil meneriaki nama Abidzar, aku langsung memberikan topi kepada cowok itu dan berlalu dari hadapan mereka bukan mereka saja tapi semua orang
Huuf..hari yang melelahkan kenapa harus bertemu dengan cowok menyebalkan, siapa dia kenapa seterkenal itu, Ana mengambil ponsel nya dan mulai mengetik dan cukup tercengang pengikutnya sudah hampir puluha juta dan dia seorang aktor yang sudah go internasional
Namun hanya sedikit foto wajah cowok tersebut selebihnya pemandangan semesta,mungkin dia menyukai fotografi atau pergi ketempat yang indah saja, kenapa Ana tidak mengetahui jika ada aktor yang namanya abidzar, ana merasa bersalah telah meneriaki namanya dan mendadak jumpa fans di supermarket
"Siapapun kamu..aku minta maaf,"
-Abidzar Adnan-
Hari ini benar-benar menguras tenaga, pasalnya dia harus jumpa fans mendadak dan semua ini karena cewek itu, jadi Aktor harus tetap ramah setiap waktu,walaupun lelah mereka harus menampilkan wajah palsu karena wajah lelah hanya akan merusak karirnya
Apartemen mewah yang dibeli Abidzar dua tahun yang lalu menjadi tempat tinggal ternyaman, walaupun kadang mami memintanya pulang dan ketika pulang dia hanya akan berdebat dengan papi.
"Besok dijadwal loe ada reading diseries terbaru," ujar bimo sebagai manajer nya
"Hmm,"
"Kenapa bisa jumpa fans mendadak,kan gue suruh lo hati-hati, bisa nggak bilang ke mami untuk nggak minta lo lakuin hal yang aneh-aneh, ini bisa berdampak pada karir lo," jelas bimo
"Lo yang bilang," ketus Abidzar berlalu dari hadapan bimo
Dikamar Abidzar langsung membuka topi dan masker, yaa...topi pink milik gadis itu membuat dia kesal dan langsung membuang ke tong sampah
Bekerja sebagai aktor sangat melelahkan namun dengan begini Abi punya alasan untuk tidak meneruskan perusahaan ayahnya, bekerja dikantor sebagai CEO hanya akan membuat jiwa Abi monoton, dia membersihkan tubuh yang lelah dan mulai tertidur.
Notifikasi dari ponsel cowok itu berhasil membangunkannya, setiap malam Abi insomnia dan tidur sebentar tapi mudah bangun
Pesan
"Idzar nanti temani mami kesuatu tempat ya sayang, thank you sayang,"
Abidzar langsung mengusap wajahnya dengan kasar dan melemparkan ponselnya ketempat tidur, mami selalu punya cara untuk dia bertemu papi, contohnya kejadian disupermarket kemarin yang semua itu adalah rencana mami yang berharap agar tanpa sengaja bertemu papi ditempat itu, dan rencananya hancur karena cewek pemilik topi pink.
Dia bersiap-siap lalu langsuang keluar kamar dan telah ditunggu asisten dan manajernya
"Lo nggak lupakan kalau ada reading,?"
"Nggak,"
"Mami nelfon dan,"
"Usakan nanti ketemu mami,"balas Abidzar sambil menikmati sarapannya
-Analisa-
Hari ini ada seminar disalah satu gedung yang tidak jauh dari panti ana, gamis hitam dan jilbab pashmina cream menjadi pilihannya hari ini, seminar yang bertema tentang bisnis memang menjadi prioritas Ana saat ini karena dia sedang merintis usaha, duduk dikursi yang paling depan adalah andalan seorang Ana,karena titik fokus dan seriusnya adalah ketika dia duduk dibangku depan
"Tidak ada kesuksesan bisnis yang instan. Setidaknya para pelaku bisnis sama-sama harus mengorbankan waktu, tenaga, hati sampai dengan uang untuk bisa bertahan dan mengembangkan bisnisnya, terima kasih telah mengikuti seminar ini saya harap banyak manfaat yang bisa teman semua ambil," ujar pemateri mengakhiri materinya
Setelah seminar Ana bergegas untuk pulang karena bunda memberitahu akan ada syuting dipanti, kenapa mendadak sekali seharusnya mereka memberitahu jauh-jauh hari. Selama diperjalanan Ana sedikit ingin marah dengan informasi dari bunda, hingga sampai didepan panti sudah banyak alat syuting dan orang-orang yang sibuk berkeliaran.
"Assalamualaikum bunda," ujar ana mencium tangan bunda
"Waalaikumsalam, kenapa sudah pulang nak?"
"Bunda..kenapa tiba-tiba kayak gini,? seharusnya mereka memberikan informasi jauh- jauh hari bun," balas ana tetap lembut, ana pergi menemui sutradara dan ingin meminta kejelasan
Langkah Ana berhenti keseorang lelaki paruh baya yang sedang sibuk bicara
"Assalamualaikum pak,"
"Waalaikumsalam,apakah ada yang bisa saya bantu mbak?"
"Maaf sebelumnya pak, apakah bapak dan kru lainnya sudah minta izin untuk syuting dipanti asuhan kami, karena anak-anak juga memiliki privasi, kami disini sangat menghargai privasi mereka,"jelas ku
"Tapi kami diminta untuk melakukan syuting disini, hanya cuma beberapa adegan setelah itu selesai mbak,"
"Sudahlah nak, yang akan melakukan syuting anak teman bunda yang kemarin,jadi bunda mengizinkannya, sekarang kita makan dulu yuk didalam, mereka udah nunggu"balas bunda sambil memegang bahuku
Kami menuju meja makan,dari kejauhan teman bunda sudah tersenyum padaku, dan seorang lelaki yang membelakangiku, sepertinya aku kenal dengan punggung itu
"Kamu yang disupermarket itu kan,?" Tanyaku membuat dia menoleh tiba-tiba
.
.
.
Terima kasih telah membaca cerita ini

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Wife Aktor
Spiritualitéseorang aktor terkenal dijodohkan dengan perempuan yang lebih dari separuh hidupnya tinggal dipanti asuhan, entah bagaimana sebenarnya kerja takdir? "Senyumnya tetap sama, kuat-kuat ya, menghadapi netizen" -Abidzar- "Susah yah..saingan aku satu nega...