Sudah memasuki jam istirahat. Semua warga sekolah itu berhamburan keluar karena perut mereka ingin segera diisi oleh berbagai macam makanan. Mengingat jika tenaga mereka sudah terkuras karena pelajaran yang membuar otak mereka mengepul.
Berbeda dengan Jisung, pemuda manis itu masih enggan beranjak dari kursinya. Perut meminta jatah makan tapi raganya beneran malas untuk pergi ditambah lubang dan pinggangnya juga sakit akibat semalam.
"Ji, lo gak akan ke kantin? Diem-diem aja daritadi." Felix yang baru selesai membereskan bukunya menoleh ke arah samping. Lalu dia merapihkan rambut Jisung yang sedikit berantakan.
"Emm..ingin sih ke kantin tapi mager Feli~ dan lo kalo mau ke kantin ya ke kantin aja bareng ama yang lain. Gue dikelas aja." sahut Jisung dengan kepala bertumpu pada meja.
"Yakin gak mau ke kantin? Gue tau lo laper kan bajing jelek." bukan, bukan Felix ini yang bicara melainkan Seungmin. Pemuda kalem tapi garang.
Jisung menghela nafas kecil lalu mengangguk. "Iya yakin. Dahlah kalian ke kantin aja sana. Gue mau tidur aja disini, ngantuk."
Dua submissive dan dua dominan yang sejak tadi nyimak aja mengendikkan bahunya acuh lalu ke empat orang tersebut meninggalkan Jisung sendiri dikelas. Tak lupa si pemuda Lee itu mengusak rambut Jisung tadi dan menyusul kawanannya.
"Hahh.."
Helaan nafas kecil terdengar kembali dari mulut si manis. Moodnya kurang bagus hari ini dan malas untuk melakukan sesuatu. Jisung pun melipat tangannya diatas meja kemudian menumpukkan kepala diatas lipatan tangannya dan memejamkan matanya.
Tapi baru beberapa detik Jisung akan masuk ke dunia mimpi tiba-tiba dia merasakan usapan lembut dikepalanya. Jisung yang memang kagetan orangnya langsung menegakkan tubuhnya dan betapa terkejutnya siapa yang dateng ke kelasnya ini.
"K-kak Yeonjun.."
Yang dipanggil namanya tersenyum tampan membuat jantung Jisung berdegup dengan kencang. Astaga sepertinya Jisung harus segera periksa ke dokter untuk masalah jantungnya.
"Hai manis kita ketemu lagi hehe. Tumben banget gak ke kantin kenapa, hm? Lo sakit kah? Muka lo agak pucet itu." tanya Yeonjun sembari meletakkan satu kantung plastik diatas meja Jisung dan duduk berhadapan.
Jisung tanpa sadar memegang pipinya sendiri. Apa benar wajahnya pucat? Tapi Jisung merasa kalo dia tuh kurang enak badan namun masih bisa kok mengikuti pelajaran sampai akhir.
"Ohh i-iya kah? Emm J-jiji gapapa kok kak. C-cuma kurang tidur aja semalem hehe." kata Jisung yang sepenuhnya adalah kebohongan.Masa iya dia ngaku kalo semalem habis digempur habis-habisan sampai larut banget? Bisa-bisa Jisung akan dicap buruk oleh satu sekolahan. Apalagi Jisung ini cukup populer karena segudang prestasinya.
"Astaga Ji." Yeonjun mengelus sebelah pipi gembil Jisung dengan lembut. "Lain kali jangan begadang terus ya. Gak baik buat kesehatan. Nih gue udah beliin makanan buat lo, makan aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia || ChanSung
RomanceBerawal hanya sebatas sugar Daddy dan sugar Baby, namun lambat laun perasaan itu mulai tumbuh dengan sendirinya 'Panggil saya Daddy' 'I-iya d-daddy' ≪•◦ 𝙿𝚕𝚎𝚊𝚜𝚎 𝚋𝚎 𝚠𝚒𝚜𝚎! ◦•≫ WARN!! 🔞 1. Mengandung mature content ⚠️ 2. Mengandung threeso...