1. Dia idolaku

16 4 1
                                    

Pernah jatuh cinta? Dulu, aku berpikir bahwa cinta pertamaku adalah teman laki laki yang rumahnya tepat disebelah rumahku. Ternyata bukan dia, aku tak pernah menyukainya dan anggapan cinta pertama itu hanya aku katakan secara asal asalan.

Lalu setelah usiaku sekitar 10 tahun, ada ungkapan populer seperti " ayah adalah cinta pertama anak perempuan nya". Tentu saja aku mengira begitu, aku adalah anak yang mudah sekali terpengaruh. Tapi lagi lagi ternyata bukan. Ternyata aku bahkan tak pernah mencintai ayah dan ibuku.

Setelah hari hari yang dipenuhi ungkapan cinta pertama itu berlalu, aku mendengar sesuatu yang tak pernah kudengar sekalipun. Bahkan,  tak pernah terlintas dalam bayanganku bahwa aku akan mendengar kata kata itu.

Yaa... Seorang teman laki laki ku mengungkapkan perasannya. Bunyinya kira kira begini.
"Aira, aku suka banget sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku?"
Ewh, geli. Aku mendengar ucapan seperti itu untuk pertama kalinya saat duduk di kelas 5 SD. Dulu aku jingkrak jingkrak saat membayangkan kalau aku akan punya pacar seperti teman teman Perempuanku yang lain. Yang kalau mau jajan selalu diantar pacarnya, bergandengan tangan, mengadu pada pacarnya kalau diganggu teman lain.

Aku menerimanya. Yaa anak kelas 5 SD itu sekarang punya pacar. Dulu aku sangat senang karna punya pacar. Setelah beberapa minggu berpacaran dengannya aku sadar, bahwa dia tidak benar benar menyukaiku. Dan aku juga tau pasti bahwa aku menerimanya bukan karna balik menyukainya, aku hanya ingin pamer pada teman teman kalau aku juga bisa punya pacar. Kami putus setelah dua bulan berpacaran. Tidak berakhir disitu, masa masa anak SD berpacaran terus berlanjut sampai aku merasa bosan punya pacar. Dan tentu, mantanku jadi banyak.

Setelah masuk SMP aku sepenuhnya sadar kalau kelakuanku saat pacaran dulu, sangat memalukan. Sangat alay dan... Ewh aku sangat benci kalau mengingat nya lagi.

Mulai saat itu aku bertekad tidak akan pernah pacaran lagi.

Sampai...

Aku menemukan nya. Dia yang dengan yakin bisa kusebut sebagai 'cinta pertamaku'.

Dia adalah laki laki terbaik yang pernah kutemui. Dia sangat sempurna. Sangat sulit untuk mendekatinya tapi aku berhasil. Kami menjadi dekat, tapi tanpa hubungan yang jelas. Hal semacam itu berlangsung selama 3 tahun, kurang lebih. Saat kelulusan aku diberitahu bahwa dia akan menjalani pelatihan militer. Yaa cita citanya adalah menjadi kopasus. Komandan pasukan khusus. Sangat keren, tapi menyedihkan karna aku tau kita tidak akan bisa bertemu setidaknya sampai pelatihannya selesai.

Aku masuk ke SMA favorit di kotaku, SMA Smart.p . Aneh? Itu nama resminya tapi kalau mau tau maksudnya, begini kira kira. Smart artinya pintar, dan 'p' adalah inisial dari people atau manusia. Yaa kumohon mengertilah, aku tidak sanggup menjelaskan panjang lebar.

Aku bersekolah dengan baik. Sungguh!
Kali ini tidak ada satupun laki laki yang menarik untukku. Tapi, aku menyukai seorang murid kelas IPA 2, murid perempuan. BUKAN! oh ayolah aku tidak menyimpang. Aku benar benar menyukainya tapi tidak seperti itu. Dia sangat bercahaya dan selalu terlihat bersinar dimanapun dia berada. Dengan kata lain dia sangat populer.

Ya ya ya kau benar. Aku mengidolakannya tapi, bukan hanya dia 'idolaku' yang kumaksud di judul. Ada lagi, seorang guru magang yang pesonanya bahkan hampir mengalahkan pesona dari si 'cinta pertamaku'. Dia sangat sempurna sebagai seorang guru. Ah tidak, maksudku dia sangat sempurna dengan caranya memberikan pendidikan. Dia adalah motivator terhebat yang pernah aku temui.

Dan saat ini aku sedang berjalan menuju ruangan khusus guru magang.

"Assalamualaikum" aku mengucapkan salam sambil mengetok pintunya, semoga para guru magang didalam sana tidak sedang dalam waktu yang tidak bisa diganggu. Karna jujur saat ini kelasku sedang kacau dengan jadwal yang kosong.

Ada yang menyahut "yaa" dari dalam sana. Jadi aku akan menunggu sampai orang yang menyahut tadi keluar.

"Waalaikumsalam, ada apa?" Tanya orang yang baru saja membukakan pintu. Dia...

"Kak Rai! Dari jam pertama sampai sekarang belum ada guru yang masuk, pas aku cek ke ruang guru gak ada siapa siapa. Jadi aku cari kesini, ternyata di sini ada kak Rai"

Hehe, iyaa dia adalah idolaku.  Asisten Guru Matematika di sekolah ini. Sudah kubilang sekolah ini elite, eh apa aku bilang begitu? Oh kupikir saat mengatakan sekolah favorit, juga termasuk kata 'elite'. Tapi yaa selain sekolah favorit di kota ku, sekolah ini juga termasuk sekolah elite.

"Oh iya saya lupa. Kelas kamu jam ketiga matematika kan? Maaf ya tadi saya lagi ngerjain tugas kuliah, maaf banget Ai. Kamu ke kelas duluan ya, nanti saya nyusul setelah matiin laptop." Ah... Aku kurang memperhatikan apa yang dia bicarakan. Dia terlalu tampan untuk tidak dipandang.

"Emm iya kak, aku duluan yaa assalamualaikum" aku menjawab setelah beberapa detik mencerna perkataannya. Aku agak lemot kalau sedang bicara dengan Kak Rai.

"Waalaikumsalam" jawabnya pelan, namun aku masih bisa mendengar nya.

Saat pintu kelasku dibuka dan Kak Raifal yang keren itu masuk kedalam, semua jadi hening. Sudah kubilang kan, kalau dia sangat tampan? Bukan hanya aku yang menyukainya disini. Hampir semua anak perempuan menyukai Kak Rai.

Dia menjelaskan alasan kenapa Guru matematika kami tidak masuk hari ini, dan meminta maaf karena telat masuk kelas untuk menyampaikan tugas dari Guru kami.

Selesai menyampaikan pelajaran, dia langsung pamit untuk kembali ke kampus nya.

Aku tau banyak hal tentang dia karena tentu saja informasi tentang nya sudah dimuat dalam akun gosip SMA SP. Dia punya seorang pacar yang katanya adalah titisan bidadari, tapi menurut ku tidak sampai segitunya. Oke dia memang cantik, sangat cantik malah. Tapi bukan bidadari juga ege.

Nama perempuan beruntung itu adalah Asma. Tapi aku kesal dengannya, tidak tau kenapa. Beberapa hari yang lalu ada yang menyebar gosip bahwa mereka akan segera bertunangan dan menikah secepatnya. Aku menangis.

Yaa, aku menangisi idolaku yang sebentar lagi akan menjadi milik orang lain. Tadinya aku bertekad tidak akan merasa sedih kalau hal semacam ini terjadi, tapi saat benar benar terjadi ternyata rasanya sangat sakit.

Keesokan hari setelah mendengar kabar itu aku nekad bertanya langsung pada tersangka- Kak Rai. Aku menanyakan kebenaran dari gosip yang beredar dan sialnya dia bilang itu benar.

Pulang sekolah aku langsung berlari menuju kamar tidur ku, menangis seharian sampai mama ku cape sendiri menggedor pintu anak gadisnya. Aku benar benar merasa dikhianati padahal kami tidak ada apa apa, mengobrol pun sangat jarang dan itupun hanya seputar matematika. Oh, aku belum bilang? Matematika adalah pelajaran kesukaanku.

Dan ngomong ngomong sekarang aku sudah kelas 12, 12 IPA 2. Hah! Yaa benar sekali, aku sekelas dengan idolaku yang satunya. Namanya Nayaka tapi sayangnya kami tidak dekat walau sekelas. Sedihnya...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang