[ 03 ]

63 9 3
                                    

Bel sekolah berbunyi 15 menit yang lalu tapi Oliv masih menetap di parkiran menunggu Sean yang entah kemana.

"Lama banget astagaaa." gumam Oliv menutup mata seraya menyandarkan badannya kemotor Sean

Ia tidak menyadari bahwa Daniel dkk berjalan ke arahnya lebih tepatnya kesamping yang terdapat motor anggota oformous.

"Loh Liv belum pulang Lo?" Tanya Zakir selaku teman sekelas atau satu satunya yang kenal Oliv diantara teman temannya

Membuka matanya dan langsung berhadapan langsung dengan ke-lima bujang SMA harapan, Oliv langsung menegakan badannya dan menatap mereka satu persatu.

"Lagi nunggu Ade gue kir." jawab oliv

"Pssttt psstt kir kenalin kita kita dong Lo begimane si" bisik Revan tapi masih bisa di dengar oleh teman temannya.

Zakir memutar bola matanya malas dan langsung menatap Oliv dengan senyumnya
"Liv kenalin temen temen gue."

"Oh hai kenalin Oliv neng bohay semlehoy dari XII IPA 3." ucap Oliv seraya mengibaskan rambutnya kesamping.

Revan yang melihat Oliv mengibaskan rambutnya membuat dia tak tahan dengan pesona seorang Olivia yang langsung membuatnya oleng ke samping dan bersandar di bahu abiyu.

"Pesonanya terlalu kuat g-gue sampe sesek napas liatnya anjing." ucap Revan sembari memegangi dadanya.

"Skip alay." jawab abiyu

"Kenalin gue Revan Arbani."

"Gue Adrian Samudera."

"Gua Abiyu Putra Sebastian."

"Daniel Andika Pratama."

"Panggil aja Revan atau bisa di panggil babe." Revan menarik turunkan alisnya.

Abiyu yang melihat sikap Revan mendelik jijik.

"Oke babe," ucap Olivia dengan mengigit bibir bawahnya.

Mereka yang melihat itu seketika terdiam entah apa yang mereka pikirkan bahkan Daniel pun erdiri dengan tatapan tegang, mereka seketika tersadar setelah mendengar tawa membahana Olivia.

"HWAHAHAHA anjir muka Lo pada kaya mau lahiran." Olivia tertawa terbahak bahak sambil memukul jok motor Sean dengan brutal.

"KAK ADRIAN."

mendengar suara yang memanggil saah satu diantara laki laki di depannya ini Oliv menghentikan tawanya.

"Kak Adrian jadikan anterin aku pulang?" Tanya orang itu setelah sampai pada orang yang di panggilnya yang ternyata Fani pacar Adrian.

"Iya jadi." Jawab Adrian seraya mengelus rambut Fani.

Fani mengalihkan pandangannya ke arah Oliv yang tengahenatapnya.

"Hai kenalin aku Fani," ucapnya dengan senyum yang mengembang sempurna.

Dia kenapa senyum kek gitu? Serem anjir kaya nenek gayung, Batin Oliv

"Oh gue Oliv." Jawab Oliv dibalas dengan senyum tipis,lalu mengalihkan pandangannya kala mendengar langkah kaki yang mendekat.

Yang ternyata adiknya "Yuk kak balik." Ajak Sean.

"Gue duluan guys."pamit Oliv yang langsung menaiki motor Sean yang sudah siap untuk melaju.

"Ya hati hati Liv."

°°•°°


Setelah kepergian adik kakak fenomenal datang lah antagonis terkenal.

"Adrian!"

Panggilan tersebut menghentikan Fani yang akan menaiki motor Adrian.

Adrian hanya menoleh tak minat menatap flora lalu menikam alisnya seolah berkata apa?.

"Aku pulang sama kamu yah."

"Tapi aku pulang sama kak Adrian Flo." Ucap Fani

"Lo sama si Revan aja sana kenapa malah sama Adrian." Flora mendorong bahu Fani lumayan keras.

"Aku kan pacarna kak Adrian." Cicit Fani sambil menunduk.

"Udahlah Flo pergi sana ganggu orang mau pulang aja."ucap abiyu yang dibalas anggukan mereka.

"Pulang!."

Mereka yang mendengar ucapan Daniel pun bergegas menaiki motor masing masing kecuali Fani yang belum menaiki motor Adrian dikarenakan tangannya di tahan flora.

Adrian yang melihat itu langsung menghempaskan ceklan tangan flora dari fani dengan kasar lalu membantu kekasihnya menaiki motor nya,setelah selesai merek langsung meninggalkan parkiran beserta flora yang menatap Fani dengan amarah.

°°•°°

Setelah sampai di rumah Oliv dan Sean langsung menuju ruang keluarga memang seperti ini aktivitas rutin setelah pulang sekolah.

"Yan Lo suka sama cewek tadi?" Tanya Oliv setelah merebahkan tubuhnya di sofa yang bersebrangan dengan Sean.

"Cewek yang mana?"

"Yang tadi loh yang di parkiran sekolah waktu gue nunggu Lo."

"Kenapa Lo mikir gitu." Tanya Sean.

"Ya gapapa sih soalnya tadi gue liat Lo lirik lirik dia terus."

"Eh kunyuk gue lirik lirik dia itu karena gue mikir kok ada cewek selemah dia" jelas Sean.

Oliv langsung bangkit dari rebahan ya karena ini itu percakapan yang menyenangkan jika menyangkut pemeran utama.

"kok Lo tau dia lemah."

"Soalnya gue sama temen temen gue sering merhatiin dia, diliat lagi kek duh kok lebay banget anjir." Ucap Sean.

"Temen cewek kelas gue pernah nyenggol bahunya dikit doang tapi dia langsung jatuh, emang dia gak punya tulang ya kok letoy banget" lanjut Sean.

"Gue pernah liat dia nangis kejer di kamar mandi cewek kayanya abis di bullly gue juga liat pembullyan nya ga parah parah amat cuma di Jambak doang tapi nangis nya kaya abis di keroyok pereman aja." Ujar Oliv

"Gue kalo jadi dia sih udah gue tonjok yang Jambak gue" lanjut Oliv dengan tangan yang terkepal.

"Ya itu kan elo anak kecil aja yang liat muka Lo langsung lari saking seremnya." Ujar Sean yang langsung berdiri dari duduknya dan langsung berlari ke arah kamarnya takut diamuk kakak nya karena mengatai dia seram.

"SEAN MONYET AWAS LO YA."

"OLIV NGOMONGNYA YA!! MAU DI JADIIN ANAK PUNGUT KAMU." teriak mama Oliv dari dapur.

"YA MAAP MA KELEPASAN."

Oliv mencebikan bibirnya kesal awas aja adiknya itu dia akan membalasnya, masa dia yang cantik bin imut di bilang serem dia gak mau yah di bilang serem wajahnya itu tegas bukan serem emang nenek gayung apa serem.

Oliv langsung beranjak dari duduknya untuk ke kamarnya yang ada di lantai dua.

••°••

Alotementemen;))

Hai hai🙌













Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JADI FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang