Letter?

4.5K 321 3
                                    

Nana oh Nana~

Jaemin terbangun jam 05 sore dirinya melihat Jeno masih tertidur dengan pulas, jaemin turun ke bawah dirinya akan membuat bubur dan memberikan jeno obat jika jeno sudah bangun.

Dirinya bangkit dari ranjang dan membasuh wajahnya terlebih dahulu

Setelah selesai jaemin langsung turun ke bawah dirinya akan membuatkan Jeno bubur, disana masih ada maid yang sedang bekerja.

Mereka semua membungkuk dan dirinya juga membungkuk

"Bibi biar aku saja yang memasak" ucapnya, jaemin sudah mulai akrab dengan seorang maid yang selalu memasak di dapur."tidak apa-apa?" Dirinya mencubit pipi jaemin gemas,"tidak apa-apa" jawab jaemin.

"Hm baiklah" maid tersebut pergi meninggalkan jaemin.










Jeno terbangun karena handphonenya berbunyi, Jeno mengambil ponselnya.

Mark

Hallo?

Jeno kenapa kau tidak masuk kantor dan tidak mengikuti meeting huh?

Ah aku sedang sakit

Kenapa kau tidak bilang dari pagi?! Mereka menunggumu asal kau tahu!

Maaf aku lupa kepalaku sangat pusing Mark lee

Sialan

Jeno langsung mematikan ponselnya dirinya tidak mau mendengar lagi setiap umpatan temannya

Jeno melihat ke sekeliling tidak terdapat jaemin, dirinya beranjak dari tempat tidur mencari dimana jaemin berada.

Setelah mencari kemana-mana rupanya jaemin sedang berada di dapur dirinya sedang membuat sesuatu

Jeno berjalan lalu memeluk jaemin dari belakang, jaemin tersentak dirinya merasa kaget,"a-ah ada apa? Dad butuh sesuatu?" Jeno mempererat pelukannya.

"lain kali jika kau sudah bangun jangan meninggalkanku sendirian aku takut kau akan pergi" jaemin mendengar itu mengangguk

"Kau membuat apa?" Tanya Jeno melihat jaemin mencampurkan bahan-bahan masakannya,"aku membuat bubur untukmu" Jeno mengembangkan senyumannya."Oh benarkah?"

"Iya dan seharusnya dad istirahat saja di kamar" Jeno menggeleng,"aku takut kau meninggalkanku" jaemin menoleh lalu menyipitkan matanya."sejak kapan aku meninggalkanmu?"

Jeno berdehem,"Hm aku takut saja" Ucapnya lalu mencium telinga jaemin."Aku tidak akan meninggalkan dad" Jeno tertawa kecil

"Bisakah kau melepaskanku? Aku sedang memasak dad"

"Apa itu menyuruh?"

"Bu-bukan maksud—" Jeno dengan cepat membalikan tubuh jaemin lalu menciumnya

Jeno melepaskan tautan bibirnya jaemin membalikan badannya dirinya merasa malu namun Jeno terkekeh lucu

"Nanti antarkan makanan itu ke ruang kerjaku ya?"

"Baik"

Jeno pergi meninggalkan jaemin di dapur dengan wajah Semerah tomat, jaemin sudah selesai membuat bubur ayam lalu dirinya membuat teh.

Jaemin membawa bubur dan teh tersebut ke ruang kerja Jeno

"D-dad tolong buka pintunya" Ucap jaemin mengigit bibirnya dirinya masih malu dengan kejadian tadi.

Ceklek

Pintu pun terbuka,"seharusnya kau masuk saja tidak usah meminta izin" Jaemin mengangguk canggung sebagai jawaban.

Jeno membawa jaemin masuk dan meletakan bubur dan teh tersebut di meja

"Apa yang dad lakukan disini?"

"Ada yang harus di selesaikan"

Jaemin berdehem pelan, ia tidak ingin banyak tanya dan membuat Jeno tidak nyaman dengannya.

"Kenapa kau diam saja?" Tanya Jeno dengan nada datarnya,"a-ah aku harus apa?" Tanya jaemin dengan gugup."suapi aku, aku sedang bekerja."

"Baik" jaemin duduk di sisi Jeno dan mengambil satu sendok bubur lalu di arahkan ke mulut Jeno, Jeno senantiasa memakannya.

"Apa masih pusing?" Tanya Jaemin memainkan ujung bajunya,"Sedikit, kau ke kamar saja" jaemin menggeleng tanda dirinya tidak mau."Aku bosan di kamar terus menerus" balas jaemin dengan menggembungkan pipinya.

Jeno terkekeh,"Besok kita jalan-jalan bagaimana?" Jaemin menoleh lalu mengangguk dengan semangat."Haha baiklah besok kita akan ke Amerika" Ucap Jeno sambil mencubit pipi jaemin dengan gemas

"Amerika? apa aku boleh kesana?"

"Tentu saja boleh kenapa tidak boleh hm?" Jeno mengangkat tubuh jaemin ke pangkuannya."uh, hanya saja itu membutuhkan uang yang cukup banyak untuk pergi kesana" Kata jaemin menatap Jeno dengan erat."Kau tahu? aku mempunyai uang yang cukup banyak kita bisa kesana" jaemin menggeleng,"aku tidak mau merepotkanmu."

Jeno berdehem,"Kau tidak merepotkanku sama sekali kau harus liburan berdua denganku oke?" Jaemin mengangguk.

"Tidur" Ucap Jeno dengan nada dinginnya.

"Um?"

"Saya bilang tidur" jaemin mendengar itu menganggukan kepalanya cepat lalu memeluk Jeno.

Jeno mengambil ponselnya lalu menelpon bawahannya

....

"Besok siapkan pesawat pribadiku aku akan pergi ke Amerika dan siapkan semua kebutuhanku"

"Baik Tuan"

"Siapkan juga Villa di dekat pantai"

"Tidak di tengah kota saja tuan?"

"Hm aku hanya ingin di dekat pantai"

"Baik tuan nanti saya akan menyiapkannya dan saya pastikan anda bisa berangkat dengan cepat besok"

"Hm baik terima kasih"

Jeno menutup telponnya dirinya melihat jaemin sudah terlelap dalam pelukannya dirinya tersenyum manis

Jeno menggendong jaemin ala koala dan keluar dari ruangannya dirinya akan menidurkan jaemin di kasurnya

"Tuan!" Seorang maid memanggilnya, Jeno memberhentikan langkahnya."apa?" Jawab Jeno."Ada surat dari Tuan be-"

"Bakar saja" Jeno langsung kembali berjalan menuju lantai 2

•••

Nana oh Nana ♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang