7

438 67 8
                                    

Seorang pembunuh yang Minggu lalu di tangkap oleh Minho sampai sekarang masih di interogasi oleh kepolisian, dia masih memilih untuk tetap diam. Setiap kali polisi melontarkan pertanyaan kriminal itu malah bertanya balik.

"Tuan Chan mengapa anda melakukan aksi pembunuhan tersebut ?"

"Mana barang milik ku ?"

Selalu saja dia bertanya balik tentang barang miliknya, polisi tak menghiraukan pertanyaan itu.

"Menggunakan apa anda membunuh korban ?"

Chan diam saja, dia bahkan tak menatap polisi tersebut. Wajahnya sudah babak belur karena tak mengaku jika di tanyai, polisi yang sudah geram pun tak segan segan untuk melayangkan pukulan kepada pelaku pembunuh seperti Chan ini

"Berapa orang yang kau bunuh ?"

"3"

Kali ini Chan menjawabnya walaupun sangat singkat, polisi mulai menemukan titik terang.

"Di mana kau sembunyikan mayat mayat korban ?"

"Kau adalah seorang polisi, mana mungkin gagal menemukan itu"

Bughh.. !!

Tinjuan tepat mengenai bibir Chan yang menyebabkan bibirnya pecah dan berdarah, namun Chan malah tertawa ketika mendapatkan tinjuan tersebut.

"Anda benar benar sudah gila !"

Hongjoong keluar dari ruang interogasi dengan amarah yang menggebu-gebu, interogasi akan di lakukan lagi jika amarahnya sudah mereda.

***

Sedari tadi Felix tak bisa diam semenit pun, dia terus mengajak Minho untuk melakukan sesuatu, jika Minho tak menurutinya maka dia akan bergelantungan di kaki Minho.

"Ayo bermain !"

"Tidak Felix.."

"Mengapa ?"

Minho tak menjawab pertanyaan nya lagi, pemuda detektif itu malah sibuk dengan handphone nya sambil berbaring. Felix yang kesal di acuhkan segera mendekat ke Minho dan..

"Grrr.."

"Aw aw aw aw Felix itu sakit !"

Felix mengigit lengan Minho dengan kuat dan tak mau melepaskan nya

"Felix aku tak bisa bermain sekarang, aku sedang sibuk. Aku-"

"Hungg.. aku bosan.."

Mata Felix yang berkaca kaca itu berhasil membuat Minho lemah, baiklah dia akan mengalah, semoga saja atasan nya tidak marah karena mengabaikan pesan nya.
Minho mengusak usak rambut Felix dan berusaha menghiburnya

"Jangan sedih seperti itu, katakan kau ingin apa ?"

Wajah ceria Felix kembali, dia tersenyum lebar. Baru saja Felix ingin mengatakan apa yang dia inginkan, tiba-tiba saja handphone Minho berbunyi. Segera Minho menjawab panggilan itu, sepertinya sangat penting

"Ada apa ?"

"..."

"Ahh begitu ya, apakah tidak bisa menunggu 2 hari lagi ?"

"..."

"Kalau begitu terima kasih"

Minho segera mematikan telpon nya, dan langsung mengambil tas nya.

LOOK AT ME #Minlix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang