1

19 3 0
                                    












  Malam yang gelap dan angin yang terus berhembus kencang dimana seorang gadis muda yang baru saja selesai dengan pekerjaan nya dan ingin segera pulang karena hari sudah semakin malam.

"Huh.. Pelanggan tadi cukup ramai tapi tidak apa semoga saja aku dapat bonus dari boss hehe" kataku sambil melangkah kan kaki dengan cepat.

Tapp.. tapp..

Sedari tadi aku seperti sedang di iikuti, tetapi saat aku menoleh ke belakang aku tak menemukan siapapun. Aku sedikit takut tapi aku segera menepis ketakutan ku dan segera cepat pulang. Jam tangan ku sudah menunjukkan tepat jam 11 malam, aku mendengar langkah seseorang yang sedang berjalan di belakangku. Aku segera mempercepatkan langkahku dengan sedikit berlari.

"AAA TOLONG JANGAN GANGGU AKU!! AKU MASIH BELUM LULUS AKU MOHON" Teriakku
"Hei hei ara, kau kenapa? ini aku zevan" katanya menenangkan ku.

"Zevan??" Kataku sambil melihat nya.

"Iya ini aku, kau kenapa? Aku daritadi memanggilmu tapi kau tak menoleh sama sekali dan malah semakin melangkah cepat"
"Kau pikir aku hantu? Aku akan menyentil dahimu" katanya

"Maaf.. aku tidak tau, kau juga kenapa mengikutiku? Aku pikir kau penjahat" kataku

"Jahat sekali mulutmu.. aku tidak mengikuti mu aku hanya ingin memberikan ini, handphone mu tertinggal di dekat meja kasir karena kau belum jauh dari sini jadi aku mengejarmu"
"Kau ceroboh sekali" katanya

"Aku lupa.. tapi terimakasih karena sudah mengantarkannya kepadaku, kau tidak pulang?" Kataku

"Benar! Aku juga baru ingat kita searah tunggu lah disini jangan kemana mana aku akan pergi mengambil motorku" katanya

"Oke, jangan berlama lama aku takut sendiri" kataku dan dia hanya terkekeh. Setelah itu dia pergi meninggalkan ku untuk mengambil motor nya di parkiran.

Sesampainya di apartemen..

"Makasih udah mengantarku, Zev"
"Lain kali aku akan mentraktir mu" kataku sambil mengangkat tanganku dengan jari yang berbentuk 'ok'.

Zevan terkekeh pelan. "Tidak perlu, melihatmu saja sudah lebih dari cukup" godanya.

"Jangan menggoda ku tuan" kataku. Dan kami pun berbincang sedikit sebelum pulang.

"Sudah semakin malam.. kau pulang lah terimakasih untuk tumpangannya" kataku

"Kau mengusirku? Jahat sekali.." katanya.

"Aku tidak mengusirmu zevan, lebih tepatnya menyuruhmu untuk pulang. Kau tidak lihat sekarang pukul berapa? Aku tidak mau jadi bahan perbincangan orang orang karena berdua denganmu di larut malam, kau yang akan ku pukul" tegasku.

"Kau terlihat seperti bibiku, kau jelek saat menekuk wajahmu seperti itu" ejeknya

"APA KAU BILANG?"

"Baiklah baiklah aku pulang dan kau cepatlah masuk sebelum hantu mendatangimu eh tidak bukannya kau sejenis? sampai bertemu lagi di cafe besok" katanya sambil menancap kan gas dan cepat pergi dari hadapan ara sebelum di pukul.

"HEI BAU, Apa apaan dia aku akan memukulnya saat bertemu nanti" kataku melihat motornya zevan yang semakin menjauh.

***

Aku merebahkan tubuhku disofa karena terlalu lelah untuk berjalan masuk ke kamar. Aku tinggal sendiri disini, aku punya dua saudara perempuan mereka tinggal dengan orang tuaku di Surabaya. Aku pergi ke Jakarta karena mendapatkan beasiswa dari SMA Garuda Jakarta disana karena aku cukup pintar di bidang akademik. Aku bekerja part time untuk memenuhi kebutuhan ku karena aku tak mau merepotkan orang tuaku dengan terus minta di kirimin uang.

***

Besoknya, ara bangun dalam keadaan badan yang pegal-pegal, karena dia tidur di sofa. Ara langsung masuk ke kamar mandi dengan tergesa gesa setelah melihat jam pukul 7 pagi.. aku terlambat batinnya. Bayangin saja aku balik kerja pada jam setengah sebelas, aku pulang ke apartemen dan berbincang sedikit dengan zevan sebelum masuk ke dalam. Seperti nya aku akan di hukum.. kira kira hukumannya membersihkan toilet? atau membersihkan semua rak perpustakaan? Tidakkk.

Sepertinya bus pagi ini sudah berangkat daritadi. aku sudah terlambat jadi kalau menunggu bus datang lagi akan memakan waktu. Bisa bisa sampai disana aku tidak bisa masuk, jadi aku berlari sekencang mungkin dan melewati jalan jalan dan gang yang bisa tembus ke sekolah dengan cepat. Sesampainya di sekolah, aku melihat gerbang sekolah yang hampir saja tertutup rapat, dengan cepat aku mencegah pak satpam untuk menutup gerbang. Tetapi aku gagal.

"Pak aku mohon buka pagarnya" kataku sambil memohon.

"Tidak biasanya kau terlambat, baiklah cepat masuk sebelum guru lain melihat" kata pak satpam sambil membuka pagar nya.

Dengan cepat aku masuk dan tidak lupa membungkuk ke pak satpam yang sudah berbaik hati kepadanya.

"Pak terimakasih banyak.. lainkali aku akan mentraktir bapak satu paket burger oke!! aku masuk dulu ya pak daahh.." kataku sambil berlari dan juga melambai ke pak satpam, Pak satpam hanya terkekeh melihatku.

Aku berlari di koridor sekolah dan cepat masuk ke kelas tetapi berhenti karena Bu sari menatapku kaget. "Kau terlambat? Tidak biasanya kau terlambat ara" ucap Bu sari.

"Hehe maafkan aku ssaem.. aku tidur terlalu malam" kataku meyakinkan Bu sari.

"Jangan diulangi lagi, duduklah"
"Baiklah semuanya fokus lihat kedepan" kata Bu sari.
Syukurlah aku tak dihukum, seperti nya hari ini aku sedang beruntung.

Bel istirahat pun tiba..

"Ara ayo ke kantin.. WOI JESS TUNGGU DULU" ajak rei sambil menarik tanganku.
Aku,rei,dan jesha pergi ke kantin. Kami sudah berteman dari kelas satu (kelas 10) tapi sebelum itu aku hanya berteman dengan rei saja, jesha dulu anak baru. Waktu itu kebetulan ada tugas kelompok bertiga dan dari situ kami menjadi sahabat hingga sekarang.

Aku menjalani semua kegiatan ku di sekolah seperti biasa sampai dimana waktu pulang pun tiba.

Aku berjalan menuju halte dan tidak sengaja menabrak tubuh seseorang, Sampai buku yang di pegang orang itu ikut terjatuh.

Bukk..

"Akh.. maafkan aku, a-aku tidak sengaja" kataku sambil membantunya membereskan buku yang dia pegang dan memberikan kepadanya. Aku dan dia berdiri aku pun ingin meminta maaf lagi tapi aku terpaku dengan wajahnya, tampan. walaupun tertutup oleh kacamata aku masih bisa melihat wajah tampannya

"Tidak apa, kita sama sama tidak melihat jadi tidak ada yang salah. Terimakasih sudah bantu membereskan buku ku yang jatuh" katanya membungkuk kepadaku dan ingin pergi meninggalkan ku. Tetapi aku langsung mencegat nya..

"Baiklah, tapi bolehkah aku tau namamu? Namaku ara, aku dari kelas 12 mipa 2" tanyaku antusias sambil menjulurkan tanganku. Dia diam sebentar sebelum menjawab pertanyaan ku.

"A-aku gio, kelas 12 mipa 1" katanya sambil menjabat tanganku.

"Wah jadi kita sebelahan, tapi aku tak pernah melihatmu.. apa kau anak baru?" tanyaku.

"Aku murid pindahan dari dua hari yang lalu" jawabnya

"Oh ya? Pantas saja aku tidak pernah melihatmu.. apa kau juga menunggu bus? Kalau iya, ayo kita naik bersama" ajakku sambil tersenyum lebar kepada nya.

Sebelum gio menjawab, aku sudah menariknya lebih dulu ke halte. Dan kami pun naik ke bus bersama, kami duduk bersebelahan karena aku yang meminta hehe. Kami mengobrol satu sama lain sambil menunggu bus sampai di penurunan selanjutnya.

"Omong omong, rumahmu di mana gio?" kataku.

"Rumahku—" berhenti gio karena penurunan ku lebih dulu sampai.

"Yahh kita berpisah, aku duluan yaa.. sampai ketemu lagi besok di sekolah" kataku sambil melambai kepada gio dan dibalas lambaian balik oleh gio.

tbc.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang