Kerasnya takdir ditinggal oleh orangtua

2 0 0
                                    

Kalian tau kerasnya ditinggal Ayah

Hancurnya hati anak perempuan yang seperti pecahan kaca
Pindahnya tanggung jawab, untuk anak perempuan pertama dari ayahnya
Melewati hari hari penuh kerinduan, tanpa bisa mengungkapkan
Jikapun bisa itu hanya lewat do'a

Bagaimana pun sosok perempuan bisa menyembunyikan banyak luka, tapi untuk kehilangan sosok cinta pertamanya apa bisa?
Ia akan menunjukkan cemburunya jikalau sang ibu bersama pria lain nantinya

Rasanya sakit, bukan malah sembuh tetapi hatinya makin melepuh
Tentu tidak semua orang seperti itu, mungkin hanya aku saja

Bagaimana bisa aku yang dari dulu dekat dengan Ayahku tiba tiba diganti dengan sosok baru?

Bagaimana bisa aku yang dulu dididik keras oleh Ayahku namun harus berbakti pada orang baru?

Bagaimana bisa aku yang kecil dulu selalu bermanja pada Ayahku lalu harus bersikap dewasa didepan orang baru?

Adakalanya aku rindu pada sosok yang menjadi sandaranku, orang baru itu bukan pundakku mana bisa aku tumpahkan semua lukaku, keluh kesahku, kekesalanku, amarahku, sedihku, bahagiaku, cerita piluku, percintaanku, pertemananku, lingkunganku, itu semua hanya Ayahku yang boleh mengetahui.

Hancurnya semua rancangan dalam otakku tentang sosok Ayah, takdir sudah menepati janjinya pada Tuhan untuk mengambilnya dariku

Pupus sudah impian impianku, diganti dengan banyaknya kecewa telah kehilanganmu
Menyia nyiakan banyak waktu dan itu tak bersamamu

Jika saja ku tau permintaanmu dulu adalah waktu bersama kita akan berakhir, mungkin sudah ku hentikan segala hal yang menyibukkan itu

Tuhan berkata lain, takdir yang tertulis aku harus menyesal dan memberiku pelajaran bahwa setiap detik bersama orang tercinta lebih bermakna dibanding segalanya

Aku anak perempuan pertamamu menyesali setiap detik waktu yang harusnya ku ceritakan banyaknya keluh kesah padamu tapi aku memilih bercerita pada orang lain yang sekarangpun tak pernah bisa mengerti bagaimana rasanya jadi aku

Aku menyesali banyaknya waktu yang terbuang untuk bisa bermanja padamu, menjadi anak kecilmu lagi yang memintamu ini itu, aku menyesal terlalu fokus merintis awal bahagia untukmu, berniat membanggakanmu tapi melupakan takdir yang bisa kapan saja membawa cinta pertamaku saat itu.

Banyak penyesalan dalam hidupku, tapi penyesalan terbesarku adalah kehilanganmu, sempat sibuk bermain lalu membuatmu khawatir

Maaf dan terima kasih untuk Ayah.

Lagi...
Kalian tau kerasnya ditinggal ibu

Untuk anak laki laki pertama
Hancurnya sama seperti anak perempuan yang ditinggal oleh Ayahnya

Yang dulunya pagi pagi dibangunkan oleh mama sekarang harus mandiri lalu menyiapkan masakan sendiri

Yang dulunya pulang larut selalu dicariin sekarang harus sadar diri pulang untuk adik adik yang mungkin lebih membutuhkan kakaknya

Pelukan hangat yang dulu selalu hadir dikala benteng pertahannya runtuh sekarang hanya tinggal kenangan
Nasihat nasihat lembut yang dulu selalu terucap dari mulut mama tak akan terdengar lagi ditelinganya

Kasih sayangnya, cintanya, yang  selalu menyertai seakan sirna ditutup oleh catatan usia dalam takdir

Mama, pasti selalu ada penyesalan dikehidupanku, tapi penyesalan terbesarku adalah kehilanganmu saat aku masih merintis awal mula bahagiamu
Aku anak lelakimu menyesali setiap detik yang ku gunakan untuk bermain dan membuatmu khawatir

Maaf dan terima kasih mama

Untuk semua yang ditinggal oleh Ayah dan Ibu atau salah satu dari keduanya
Semangat yaa, jangan ngerasa sendiri
Masih banyak yang lain yang mungkin sakitnya lebih dari kita, jangan lupa bersyukur!
Tuhan selalu ada kapanpun dan dimanapun
Semua yang pergi akan terganti dengan yang baru lagi
Semua yang pergi selalu meninggalkan pelajaran, hikmah yang nantinya dapat kita petik dikehidupan selanjutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CatatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang