Part 2

266 41 4
                                    

Kalo tiba-tiba kalian nerima notif telah dipublikasikan bagian baru tapi reaksinya belum semua, aku ngantuk terus kepencet :(

Ohiya, mereka ini kayak berasal dari chapter dimana Cale sama Alver udah jadi bersumpah saudara dan udah namain Raon atau Eruhaben dah diperpanjang umurnya. Eh lupa, maaf gak spesifik, aku baca novelnya gak berurutan—

Soal kekuatan kuno aku gak tambahin, takut salah sebut /ngumpet

***

27 menit telah berlalu, namun Mun-Hee belum kunjung kembali dari panggilan Sang Pencipta.

Cale menatap risih remote yang diberikan.

Kegunaan banyak tombol tapi tidak diberi penjelasan itu apa?

Sama saja membodohi mereka.

Naga emas kuno menyesap teh melati dengan tenang. Pangeran mahkota menyeduh teh buatannya, ada rempah-rempah di dapur, dengan senang. Rosalyn dan Raon yang penasaran dengan cara kerja ruangan pun berkeliling.

“Cale! Cale!!”

Suara anak kucing merah tua memanggil tuan muda.

“Apa itu ang.. angset?”

Lidahnya tak bisa mengucapkan kalimat sebelumnya.

“...darimana kau membaca itu?”

Hong menunjuk rak buku dibelakangnya. Cale mengenali tulisan yang ditempelkan pada rak tersebut.

Life is saddest thing to do

Karena hanya dirinya dan Choi Han yang mengerti kalimat itu!

Tersentak. Gerakan tubuh Cale terbaca Choi Han. Choi Han menoleh kearah yang sama.

Oh. Lalu secara refleks Choi Han mengeluarkan 'Hah?' dengan wajah tertegun.

“Hong, kemarilah.”

“Baik!”

Mari berpindah pada duo pembunuh yang sedang berkutat di dapur.

“Apa yang sedang kau buat?”

Ron menatap heran anaknya.

“...aku mengikuti arahan buku panduan itu, ayah.”

Pandangan Vicross fokus pada adonan yang sedang diuleni. Ron membaca buku panduan sekilas. Mata jelinya menangkap sebuah judul yang sangat menarik.

'Ah!' Ron tersenyum sangat ramah sampai Vicross harus berhenti dari pekerjaannya.

‘Kenapa seperti ada yang merencanakan sesuatu yang buruk pada ku?’

Tiba-tiba Cale merinding, padahal ruangan tersebut tidak terlalu dingin.

“Orang tua ini ingin memberikan camilan terbaik untuk tuan muda.”

Buku panduan yang ditangan Ron dibaca Vicross. Senyuman sangat tipis setipis benang merekah diwajah Vicross.

Ayahnya suka sekali menjahili tuan muda mereka.

Mengeong.

Perhatian Cale tersita On. Anak kucing perak memanggil. Pojok ruangan terdapat fasilitas untuk anak-anak. Cale bergerak dari tempat duduknya untuk menghampiri salah satu anaknya.

“Ini...”

Rahang Cale membatu. Ia mengenali benda yang akan dimainkan On yang mengajak kedua adiknya untuk bermain monopoli. Pandangan Choi Han tertuju pada pintu. Sudah hampir sejam mereka beristirahat, kemana Mun-Hee?

Pintu terbuka.

Semua makhluk disana menoleh ke pintu. Pelaku yang membuka tak mereka kenali. Pelaku tersebut berwujud wanita. Wajahnya sangat konyol. Mulut yang terbuka, mata yang melebar dan memakai pakaian yang cukup pendek untuk mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Endless Silliness [ID]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang