Pagi hari telah tiba, Aznii sekarang sudah siap dengan seragam sekolahnya. Gadis itu sudah ingin berangkat ke sekolah.
"Udah mau berangkat?" tanya sang Papah.
"Iya, Pah,"
"Bun, tau gak ini hari apa?" Gadis itu tiba-tiba ingin mengetes sang Bunda, apakah sang Bunda ingat hari anniversary pernikahannya atau tidak.
"Hari Kamis," jawab Alena. Memang benar, hari ini hari Kamis dan Alena tak salah.
"Pah, ini hari apa?" Kini Aznii giliran Aznii mengetes sang Papah.
"Hari Kamis kan?" jawab Arka.
"Bener kan, Dik?" tanya Arka pada sang Putra. Dika pun mengangguk, "Iya bener, Pah,"
"Emang ada apa, Kak?" tanya Alena pada sang Putri.
"Gak ada apa-apa, Bun. Aku tanya aja," jawab Aznii sambil tersenyum renyah. Ternyata Bunda dan Papahnya tidak ingat, mungkin saja saat ini lupa siapatahu nanti mereka ingat.
"Yaudah aku berangkat dulu ya, Bun, Pah," pamit Aznii.
"Hati-hati di jalan ya, Kak," pesan Sang Papah.
"Iya, Pah," jawab Aznii.
"Belajar yang rajin, Kak," Kini giliran Alena yang berkata.
"Iya, Bun," Gadis itu pun langsung mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
"Assalamu'alaikum," salam gadis itu.
"Waalaikumsalam,"
Saat ia baru satu langkah, Aznii kembali membalikan badannya. "Oh, iya, Dik, gue lupa. Tadi kak Fikri chat gue katanya lo ditungguin kak fikri di luar," alibi Aznii.
"Iya,"
"Bun, Pah, dika berangkat dulu ya," pamit Dika sambil mencium punggung tangan Bunda dan Papahnya.
"Assalamu'alaikum," Dika pun langsung menyusul sang kakak.
"Kenapa, Kak?" tanya Dika saat sampai di teras rumah. Anak laki-laki itu sudah tahu bahwa sang Kakak tadi berbohong saja di depan orang tuanya.
"Ayo ke rumah kak fikri," ajak Aznii.
Kakak-beradik itu langsung keluar dari halaman rumahnya dan langsung menuju ke rumah Ardan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy to Love
Teen Fiction(Sequel Alena & Arka. Tidak diharuskan untuk membaca cerita cerita Alena & Arka terlebih dahulu) [Teenfiction - Romance] Gimana jadinya jika kita menyukai musuh bebuyutan kita? Dan apa yang akan kalian lakukan? Adelia Faranisa Aznii dan Gavin Alde...