"Cih sudah ku duga ini akan terjadi, dasar dua manusia biadap" Suara sinis wanita yang sedari tadi tengah menonton pertunjukan dua manusia yang kini tengah asik memadu kasih di atas ranjang.
"Lihat saja, sebentar lagi kupastikan kalian berdua akan membayar tuntas atas semua yang telah kalian lakukan padaku dasar manusia sialan!" Diapun pergi dari sana dengan senyuman licik yang terpatri di wajah cantiknya.
Cklek
Pintu kamar di buka dan terlihatlah segumpal selimut yang berisikan seorang bocah yang kini tengah meringkuk di dalamnya.
"Sayang~ kok masih belun tidur?" Tanya wanita yang kini duduk di samping ranjang sang anak.
Sang anak menyingkap selimut dan mendongak, terlihatlah wajahnya yang tampan dengan mata berwarna hitam legam yang ber cahaya diterpa sinar bulan.
"Mommy?" Tanyanya bingung.
"Iya sayang ada apa? Kenapa belum tidur hm"
Wanita itu Mengelus rambut hitam pekat sang anak, kemudian dia tersenyum. "Laskal masih belum ngantuk mommy~ tadi kan mommy belum bacain laskal dongeng" jawab sang anak yang kini memeluk sang ibu yang dia panggil mommy.
"Baiklah anak ku yang tampan, Mommy akan membacakan mu sebuah dongeng"
"Yeayy mommy bacain dongeng buat laskal~" dia bersorak senang layaknya telah mendapat sebuah permen.
"Nah kalau begitu laskar berbaring dulu yah, setelah laskar berbaring akan mommy bacakan dongeng!" Sang anak mengangguk, dia langsung berbaring di posisinya menghadap sang ibu yang kini tidur dengan posisi miring menghadap nya.
"Mommy peluk laskal ihh" sang ibu pun langsung memeluk anaknya gemas
"Baiklah, mommy akan membacakan mu sebuah dongeng yang berjudul Si anjing yang Tidak tahu diri. Dahulu kala ada seekor anjing yang terluka, anjing itu terus meraung kesakitan. Akhirnya ada seorang manusia baik hati yang menolong anjing itu namun betapa tidak tahu dirinya sang anjing yang menggigit manusia yang telah menolongnya, akhirnya sangmanusia pun membalas perbuatan si anjing dengan cara membuangnya ke sebuah selokan. Dan sejak hati itu si anjing pun Mati karna kelaparan"
dan cerita dongeng ini pun berakhir dengan sang anak lelaki yang kini sudah tertidur lelap di pelukan sang ibu.
Cup..
"Selamat malam sayang" ucap wanita itu setelah mengecup lama dahi anaknya. "Sebentar lagi, Mommy akan merebut semua hal yang ada pada mereka. Dan.. Kita akan hidup bahagia Berdua Selamanya~"
wanita itu pun mengelus rambut sang anak kemudia pergi dari sana, namun sebelum pergi dia sempat tersenyum licik memikirkan sesuatu.
~○°°○~
Di pagi hari..Kini seorang wanita tengah berdiri menatap cermin di hadapan nya kemudian dia tersenyum licik.
"Saatnya permainan dimulai Wahai para manusia biadap!" Wanita itu merubah raut wajah yang tadinya tersenyum bagai iblis menjadi senyuman elegan bak malaikat.
Cklek..
Pintu di buka oleh seorang pria yang tak lain suami dari perempuan yang kini tengah tersenyum manja menatap dirinya.
"Mas, ada apa? Apa kau membutuhkan sesuatu sehingga datang ke dalam kamarku pagi pagi. Biasanya aku yang datang ke kamarmu terlebih dahulu" sang wanita kini bergelayut manja dilengan pria yang kini menatap nya datar.
Sang pria menghempaskan lengan wanita itu kasar, menyebabkan sang wanita terdorong mundur beberapa langkah.
"Jangan sentuh tubuhku bitch!" Bentak pria itu kasar
Diam diam sang wanita tersenyum smirk lalu dengan cepat merubah raut wajahnya menjadi sendu.
"Oh maaf kan aku sayang, aku berjanji tidak akan menyentuhmu tanpa izin lagi~ ayolah jangan marah, apa kau mau nanti jika media melihat hubungan kita berdua yang seperti Ini?" Ucap halus sang wanita di telinga suaminya.
Sang pria mencengkram kasar tangan wanita itu. "Kau sekarang sudah berani padaku! Ap---" ucapan sang pria terpotong oleh suara seorang maid yang kini tengah menunduk ke arah dirinya.
"M-maaf tuan, t-tapi di bawah a-ada nyonya besar ya-yang sedang menunggu k-kalian" usai mengatakan hal itu maid itupun membungkuk hormat kemudian pergi dari sana.
"Mas, kau dengar sendiri bukan bahwa ibu sedang ada di bawah. Apa kau mau ibu mendengar pertengkaran kecil kita di pagi hari!" Sang wanita pun pergi ke tempat ibu mertuanya berada.
Ahh betapa rindunya dia pada sang ibu mertua.
Kini dia telah sampai di ruang tamu dan melihat sang ibu mertua yang kini tengah menyesap teh yang disajikan dengan sangat elegan.
"Wahh rupanya ibu datang kemari!" Ucapnya tersenyum lembut namun tidak dengan pancaran matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mommy Is So Very Cool
عاطفيةKaran wanita dengan segala kesempurnaan yang dimilikinya harus menerima fakta bahwa dia telah diselingkuhi oleh sang suami. Namun bukan nya sedih karna hal itu dia justru hanya bersikap seolah olah tak perduli. Karan bukan wanita lemah, dia wanita l...