#O5

2.4K 144 0
                                    

!Welcome To Mochi Book!

!Welcome To Mochi Book!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tck!"

"Menyedihkan"

Jisung merasa pahit di lubuk hatinya yang terdalam. Setidak mau itu kah Chenle padanya? Namun mengapa Chenle mau dengan orang lain?

Sebulan lalu Chenle pergi, pulang ke apartemen Jisung dengan seorang pria Jepang. Chenle di tanya juga tak menjelaskan, ia hanya menjawab "Ahahah cuma temen sung" ─ temen mana juga yang gandengan tangan pas jalan masuk ke apartemen.

"Awas gua liat lo deket sama Sungchan lagi! Lo itu punya gua! Semua kasih sayang juga harus gua yang kasih, lo gak usah jadi j*l*ng murah- "

"Stop! Sung!! Gue tau, gue gak sebanding sama pacar lo yang sekarang. Gue juga bukan siapa siapa lo, kita cuma sekedar sahabat! Gue itu udah capek sung! Kalau pun gue murahan, bukan berarti gue harus jadi perebut pacar sepupu gue sendiri... "

Tanpa disadari air bening itu terus mengalir melalui manik mata Chenle berulang kali ─ membasahi setiap inci dari pipi pucat yang manis itu.

"Penjahat mana yang mau mengakui kesalahannya" ujar Jisung, yang makin membuat Chenle pasrah dengan kondisinya sendiri.

Chenle mengepal kan telapak tanganya erat, berharap rasa sakit yang ia terima bisa hilang. Tak ada gunanya menjelaskan kepada manusia seperti Jisung.

Chenle mengusap wajah letihnya dengan lesu. Air matanya juga sudah mulai mengering. Pikirannya berulang kali terus mencoba untuk menyemangati raganya yang sudah lelah.

"...."

Cukup lama mereka berdua saling berdiaman ─ entah apa yang kedua manusia itu pikirkan, yang pasti kepala Jisung sedang di jatuhi ribuan kalimat yang selalu membuat dirinya hampir gila.

"Lo betul sung... "

Tiba tiba Chenle mengangkat kepalanya pelan; menatap manik mata si Park yang terlihat masih saja datar; menghembuskan nafas beratnya sejenak; Chenle kembali menatap Jisung, namun dengan mata yang penuh keputus asa an.

"Penjahat mana yang mau mengakui kesalahannya. Gue harusnya jujur dari awal, kalau gue emang tidur bareng Sungchan, selain itu gue juga tidur bareng Shotaro ─ laki laki Jepang yang pernah gue bawa kesini. Bagus bukan punya temen yang ternyata j*l*ng murahan..."

Tak tau apa yang membuatnya mengatakan hal itu, Chenle hanya sudah capek dengan nasibnya sekarang. Ia tak akan peduli jika Jisung akan membunuhnya atau membencinya ─ bukan kah itu bagus jika Jisung jauh darinya, ia bisa melupakan cinta bodohnya dengan cepat.

Namun ekspetasinya salah besar...

Satu ucapan panjang itu, bagaikan petikan api yang membara luas bagi si Park ─ hati yang selalu enggan untuk mengakui cintanya dan bibir yang selalu berucap tajam pada nya ─ hangus dalam situasi malam ini dan justru melahirkan sifat seorang monster.

We Are Friends? ; Jichen/Chenji [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang