Bola basket melambung tinggi ke arah penonton. Seorang gadis yang memakai seragam basket dan duduk dibangku cadangan, segera saja mengejar bola itu saat tau kemana arahnya.
Dengan sigap, ia melompat dan menangkap bola itu, sebelum mengenai wajah imut gadis yang berdiri paling depan di barisan penonton.
Bola itu kembali dilemparkan kepada wasit. Ia berbalik, dan memegang pundak gadis dibelakangnya.
"Dedek gak papa?" Tanya nya cemas.
"Gak papa kok, kak Chika " jawab nya ceria dengan jempol yang terangkat.
" Ya udah, kak Chika kesana lagi ya" ucap Chika.
Gadis berponi itu mengangguk kecil. Chika kembali duduk di bangku cadangan, dan menonton sisa pertandingan.
Hari ke - 2 pekan olahraga di SMA 48, Christy, adik dari Chika, datang ke sekolah kakak nya selepas pulang sekolah. Dia masih SMP. Berniat menyaksikan pertandingan basket sang kakak. Sekalian modus ingin bertemu cowok yang dia suka.
Peluit berbunyi, menandakan pertandingan telah berakhir.
Team Chika kalah dengan perbandingan skor akhir, hanya 2 poin. Christy tersenyum manis kepada Chika yang kembali menghampiri nya dengan wajah murung.
Chika pun memeluk Christy, dan memasrahkan kepalanya untuk bersandar pada pundak adiknya itu.
" Kak Chika keringetan ih!" Protes Christy sebagai candaan.
Ia tidak benar-benar mempermasalahkan tentang tubuh Chika yang lengket oleh keringat.
"Bodo" jawab Chika.
"Gak papa. Gak usah sedih kak " ucap Christy.
Christy sangat tau, bahwa Chika sangat menyukai basket dan selalu berambisi untuk menang di setiap pertandingan.
Ia memaklumi murung nya Chika karena kekalahan ini.Pelukan dilepas.
" Kak Chika abis ini ada jadwal pemotretan?"
" Iya, tapi nanti kakak nganterin kamu pulang dulu" jawab Chika
"Gak usah kak, biar gue aja" seorang siswa tiba tiba datang dan menawarkan diri.
Christy tersipu saat siswa itu tersenyum padanya. Dia, laki laki yang Christy suka.
Lucas namanya."GAK!" tolak Chika merangkul pundak Christy.
"Ayolah, kak " bujuk Lucas.
"Enggak!" Tolak Chika lagi, menatap tajam dekel nya itu.
" Aku pulang sama kak Lucas juga gak papa kok, kak. Biar kak Chika enggak repot² bolak balik " ucap Christy.
"Enggak boleh!" Tolak Chika lagi.
" Gue janji kak, langsung gue bawa pulang. Beneran dah" ucap Lucas.
Sedari tadi, Christy sadari, Lucas beberapa kali melirik padanya. Membuat nya sedikit salah tingkah.
Chika diam. Menimbang. Tidak ada salahnya sebenarnya, jika ia membiarkan Christy pulang bersama Lucas. Jadwal pemotretan Chika juga sangat mepet dengan jam pulang sekolah. Sedangkan rumah mereka agak jauh dari sekolah, dan sangat jauh dengan studio pemotretan.
Tapi, ia masih ragu. Chika takut.
"Kak- "
Baru saja Lucas akan kembali meminta izin, Chika mengangkat tangannya. Menyuruh laki² itu untuk diam.
" Oke, boleh. Tapi,kalo sampe Christy kenapa napa. Atau misal, Lo enggak nepatin janji lo buat langsung bawa dia pulang, gue buang Lo ke laut " ancam Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali
Teen FictionMereka, hidup hanya berdua. Sang kakak, bekerja sangat keras demi dirinya sendiri dan adiknya. Dia gadis hebat. Menjadi model besar, tapi tak kehilangan posisi nya sebagai juara kelas. Dia hebat. Bisa menanggulangi krisis nya ekonomi, setelah kehila...