7. Marah

4.8K 316 19
                                    












     Chika terdiam ketika mendengar pertanyaan adiknya itu. Sedangkan Christy sudah menatapnya tajam. Menuntut penjelasan.

      "Enggak papa kok ini" jawab Chika berusaha santai

   "Ya tapi, kenapa bisa luka gitu?" Tanya Christy lagi.

     Christy menatap curiga pada Chika yang membisu. Terlihat bingung harus menjawab apa. Christy pun bersedekap dada.

     "Ini-"

"Jawab jujur dan jangan bohong kak" potong Christy

    Chika pun menggigit bibir bawahnya. Ia benar benar bingung. Apakah ia harus jujur kepada Christy? Tapi, ia takut Christy akan mengamuk nanti nya. Dan pasti itu akan terjadi.

   "Kak Chika gak jawab, aku gak jadi maafin kakak " jawab Christy yang duduk di samping Chika

   "Kalo kak Chika aja gak mau cerita sama aku, berarti kak Chika gak percaya sama aku" lanjut Christy memalingkan wajahnya dari Chika

    "Gak gitu, dek. Jangan gitu dong" ucap Chika memelas.

Chika memiringkan tubuhnya ke arah Christy. Melihat adiknya masih saja enggak melihat ke arah nya, Chika pun menghembuskan nafas berat.

    "Kemaren, kak Chika minta putus sama pacar kakak. Dia gak mau-"

    "Dan dia nampar kakak?" Geram Christy segera menatap penuh amarah kepada Chika.

    Chika pun mengangguk kecil. Christy bangkit dan berlari keluar rumah. Chika tentu segera mengejar nya, dan berhasil menangkap pergelangan tangan Christy sebelum gadis itu keluar dari gerbang.

    "Dek, mau kemana?" Tanya Chika

  "Mau ngasih pelajaran ke cowok itu. Dia harus tau, kalo gak boleh ada orang yang nyakitin kak Chika. Siapa pun itu" jawab Christy menatap Chika.

    Chika meneguk ludah saat melihat kemarahan di mata Christy. Ia tau Christy tidak bercanda. Ia pasti akan benar benar menemui si mantan pacar.
Ya, walau ditampar, hubungan Chika dan lelaki itu tetap berakhir.

     "Gak usah, dek. Kakak gak papa. Tenang ya" ucap Chika memegang bahu Christy dan menatap teduh mata adiknya.

      "Enggak. Dia harus dapet balesan atas apa yang udah dia lakuin. Satu tamparan dia di pipi kakak. Kematian buat dia, saat itu juga"

    Chika terkejut mendengar ucapan Christy. Ia memang percaya Christy pasti akan benar benar menghajar laki² itu. Tapi, membunuhnya? Dari mana seorang Christy belajar untuk menghukum seseorang dengan kematian?

   Bagaimana jika seandainya, Christy tau bahwa kemarin, cowok itu bahkan mengatakan kalau Chika adalah cewek jalang yang matre? Yang hanya menginginkan kekayaan nya.

     Chika pun menarik Christy ke pelukannya. Ia bingung harus mengatakan apa. Otak nya mendadak buntu mendengar kata kata tadi.

    "Adek kakak yang cantik, yang baik, kesayangan kakak. Kakak gak kenapa napa. Kakak baik baik aja. Dan kakak minta, gak usah kamu berurusan sama dia, ya? Kakak udah putus sama dia dan gak mau lagi berurusan sama dia" ucap Chika dengan sangat lembut

    Chika melepaskan pelukannya dan kembali memegang pundak adiknya. Tatapan nya terlihat lebih lembut dan tenang.

     "Okey, sayang?"

   Christy tetap menggeleng. Membuat Chika menatap nya tak percaya. Ia harus bagaimana? Chika tidak mau Christy kenapa napa dan terancam bahaya jika berurusan dengan mantan pacarnya itu.

KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang