Christy turun dari motor Zee. Mengucapkan terima kasih kepada teman nya itu.
"Jangan lupa jemput besok" ucap nyaZee hanya mengangkat jempolnya, lalu menarik gas. Pergi dari sana.
Matahari sudah mulai tenggelam di arah barat, saat Christy sampai dirumahnya. Memang tidak salah meminta bantuan Azizi. Dia sangat pintar membuat strategi.
Christy tidak sabar untuk hari esok. Mungkin akan seru. Semoga saja.
Christy mengernyitkan dahi nya bingung saat pintu terkunci. Ah, Chika pergi ternyata. Christy pun mengangkat keset yang ia injak, dan mengambil sebuah kunci disana.
Setelah pintu terbuka, Christy segera masuk dan pergi ke kamar nya. Christy taruh tas nya di kasur dan mengambil piyama di lemari. Ia pun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai, Christy merebahkan tubuhnya di kasur dan mencari kontak kakak nya dan menelponnya. Ia merasa perlu menanyakan kapan Chika pulang.
Tak butuh waktu lama, telpon itu di angkat.
" Halo, dek" sapa Chika
"Kak, aku ganggu gak?"
"Enggak kok, sayang. Ini kak Chika lagi istirahat. Kenapa nelpon? Kamu udah pulang?"
"Udah. Aku mau nanya kapan kakak pulang. Kalo masih lama, aku mau cari makan sekarang. Kalo bentar lagi, aku mau nunggu kakak pulang. Mau makan bareng"
"Enggak lama kok. Jam set 8 kayaknya kakak pulang. Kamu kalo laper, makan duluan aja"
"Kalo jam segitu.... Mmm... Aku nunggu kakak aja deh. Tapi bener ya. Kalo gak jadi pulang jam segitu, kasih tau"
"Ya udah. Iya, nanti kak Chika kasih tau"
"Oke. Beli makanan ya"
"Iya, dek. Ya udah, udah dulu ya. Kakak di panggil"
"Iya. Dadah kak Chika. Semangat!"
"Makasyih, dedeeee"
"I love you, kak"
"Too"
" Yang bener jawab nya. Gak usah gengsi gitu dech"
" I love you too dedek akuuuu"
"Ya udah, matiin telpon nya"
"Oke. Dadah"
Sambungan telpon pun di putus. Christy yang bingung ingin melakukan apa sekarang, memilih untuk menonton anime. Menunggu kepulangan kakak nya.
Waktu berlalu, Christy melihat jam di hp nya. 19:35. Harusnya Chika sudah pulang. Christy pun segera saja menelpon Chika.
Panggilan pertama tidak terjawab. Padahal status nomor Chika online. Dahi Christy pun mengernyit. Kenapa tidak diangkat? Apa kakak nya sedang menyetir? Bisa jadi.
Christy coba menelpon sekali lagi. Sangat lama. Tapi tersambung. Saat Christy baru saja akan menekan tombol merah karena kesal, panggilan pun diterima.
"Halo dek, ini kak Chika udah dijalan pulang ini. Mau nganterin temen kakak dulu" ucap Chika yang tau alasan Christy menelpon nya.
Baru saja Christy akan menjawab, Chika kembali berbicara walau bukan kepadanya. Membuat Christy menutup kembali mulutnya.
"Dedek Atin, tolong itu sambil di cas aja pake power bank. Itu ada di tas aku di jok belakang. Udah tinggal 2% baterei nya"
"Oke kak Chika. Ih lucu banget ada stiker anak anjing nya" dan itu, suara orang yang Chika sebut temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali
JugendliteraturMereka, hidup hanya berdua. Sang kakak, bekerja sangat keras demi dirinya sendiri dan adiknya. Dia gadis hebat. Menjadi model besar, tapi tak kehilangan posisi nya sebagai juara kelas. Dia hebat. Bisa menanggulangi krisis nya ekonomi, setelah kehila...