Suzy membisu dengan tubuh yang bergetar, sedikit memundurkan tubuh mana kala pria berbahu lebar dihadapannya mendekat, memandangnya nyalang.
"Kim Suzy!" Suzy tersentak, pria itu memang tak berteriak atau bicara dengan nada tinggi. Namun ketegasannya mampu membuat tubuhnya merinding.
Jauh sebelumnya, Suzy telah mengetahui siapa pria dihadapannya. Kim Seokjin, Owner Jin Entertaiment yang tampan juga jenaka. Namun sejak keduanya bertemu secara resmi yang Suzy lihat justru berkebalikan.
Suzy menyadari Jin menghela nafas, sebelum akhirnya memilih membalikan tubuh dan menjauh, keluar dari kamar tidur yang sudah mereka tempati selama lebih dari tiga bulan.
Keduanya menikah atas dasar paksaan, karena janji para Ayah. Suzy menolak, merasa kalau pernikahan bukan guyonan. Tapi Jin datang meyakinkan hingga ia menerima.
Jika Suzy ingat lagi, hari dimana Jin membuatnya menerima perjodohan ini, adalah pertama dan terakhir kalinya pria itu bersikap manis.
Karena setelahnya yang Suzy lihat dari sosok itu hanyalah sikap dingin dan pendiam ketika di rumah, berbeda saat Jin berada di luaran terlebih di depan kamera.
Sudah 100 hari keduanya berumah tangga, tapi tidak ada kemajuan dalam hubungan mereka. Setiap hal yang terjadi, tidak pernah benar-benar mereka selesaikan.
Suzy hanya selalu diam, sementara Jin yang cukup mudah tersulut emosi dan marah selalu menyerah dan tidak mengutarakan apa yang membuatnya marah.
Suzy menatap nanar pintu kamar yang Jin tutup dari luar. Bukan pernikahan seperti ini yang ia impikan. Namun takdir membawanya ke kehidupan yang begini.
***
Suzy menghela nafas melihat surat tugas di mejanya. Sedikit banyak dirinya tertular oleh Jin. Begitulah sang suami setiap kali menahan diri untuk menghindari pertengkaran.
"Ada masalah?" Suzy menoleh dengan wajah yang di tekuk, nampak lucu bagi Namjoon.
Sejak jauh-jauh hari ia telah mengatakan pada Choi Siwon selaku atasannya, bahwa ia menolak tugas yang mengharuskannya meninjau proyek sampai ke luar kota.
Bukan tanpa alasan ia begitu, apalagi kalau bukan karena Jin. Suaminya memang selalu diam, namun setiap kali Suzy pulang dari luar kota, Seokjin jauh lebih diam dan itu cukup menyeramkan.
"Bukankah sudah ku bilang untuk menikah denganku saja?" Cibir Namjoon, yang tau alasan dibalik penolakan Suzy terhadap tugas itu.
Suzy tertawa mengejek lalu memukul kepala Namjoon dengan buku setebal 2 cm. Membuat pria berlesung pipi itu mengiris kesakitan.
Pernikahannya mungkin terjadi karena paksaan, tapi Suzy tidak suka ketika seseorang mencoba menjadikan rumah tangganya bahan candaan.
"Aku benar-benar tak ingin pergi" gumam Suzy, lalu menenggelamkan wajahnya diatas meja. Membuat Namjoon iba, namun tak ada hal yang bisa ia perbuat.
***
Suzy lembur sebagai ganti tugasnya keluar kota. Son Naeun bersedia menggantikan asal Suzy menghandle pekerjaannya. Suzy menerima itu, demi apapun ia tak ingin pergi.
Karena itu ia pulang cukup larut yang mengharuskannya menelepon Jin untuk menjemput. Ia tak bawa mobil, sudah tidak ada bus, dan ia pun tak berani naik taxi.
"Di rumahmu tak ada internet Kim?" Cibir Suzy yang turun dari ruangan begitu Jin mengabari jika ia sudah sampai.
Namun saat di lobi, dirinya mendapati Namjoon bermain game online, padahal ia kira pria itu sudah pulang sedari tadi. Merasa tertangkap basah, Namjoon buru-buru mematikan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim seokjin - Bae Suzy (Short Story)
Fanfictioncerita bisa bertambah sewaktu-waktu