Beneran Nikah?

72 10 0
                                    

Bagi yang uwu phobia silahkan 🌝🚪

🌼🌼🌼🌼

Ada banyak hal yang selalu menjadi teka-teki yang tidak berujung. Tentang perasaan yang kini tidak pernah mendapat balasan.

Terlalu klise. Kamu menyukai seseorang hingga detik ini, tapi orang itu bahkan tidak pernah menunjukkan rasa apapun padamu.

Karena dia aja bahkan nggak tau kalo kamu itu ada. Walaupun hadirmu selalu ada disekitarnya.

Mau menyerah aja rasanya.

Yang bikin sakit itu bukan tentang perasaan tak terbalas. Ini tentang hati yang menolak keras untuk melupakan.

Tersakiti oleh diri sendiri yang terus berharap agar dia setidaknya tau bahwa kamu ada dihidupnya. Pasti akan sangat membahagiakan.

Pertanyaanmu akhirnya terjawab. Ketika dia datang menemuimu tepat setelah kamu pulang dari bekerja.

Kala itu awan di atas langit menggumpal dengan cahaya yang kian redup. Gumpalan berwarna gelap sebentar lagi akan turun.

Kejadiannya setelah itu. Kristal bening turun perlahan dari langit. Semua orang berduyun-duyun berlari mencoba mencari tempat berteduh.

Kamu yang niat awalnya mau order ojek online terpaksa mengurungkannya. Masa iya pulangnya mau hujan-hujanan?

Kamu pun nggak bisa kemana-mana karena hujan deras mengguyur kota. Kamu melihat jam digital dipergelangan tangan kirimu menunjukkan pukul 5 sore.

Udah lumayan lama nunggu hujan reda. Kalo begini terus caranya kamu beneran nggak bisa pulang. Berakhirlah kamu mengambil benda pipihmu yang berada didalam tas kecil.

Mencoba order taksi online aja. Atensimu sedikit teralih melihat sepasang sepatu tengah berdiri disamping kananmu.

Kamu pun mendongak. Manik matamu langsung bertabrakan pada si empu nya.

Matamu sedikit bergetar kala bertatapan dengannya. Sudah lama sekali kamu tidak melihat dia.

Orang yang nyaris ingin kamu lupakan malah sekarang tengah berdiri menatapmu dengan senyuman tipis dibibirnya sambil berkata.

"Hai"

Sukses membuat degupan jantungmu berdetak tak karuan.

Yang kamu inginkan sedari dulu adalah ini. Berinteraksi secara langsung dengannya. Dengan dia menyadari keberadaanmu saja itu sudah membuatmu sangat senang.

Kamu pun membalas sapaannya walaupun sedikit gugup.

"H-hai" sapamu balik.

Kini dia melirik air hujan tapi matanya tidak pernah berhenti mengeluarkan binar bahagia. Entah bahagia apa yang tengah dia rasa.

Kamu sedikit melirik pakaian nya yang basah akibat menerobos hujan. Namun matamu tidak sengaja menangkap benda kecil yang melingkar dijari manisnya.

Seperti cincin nikah?

Kamu pun menggelengkan kepala berusaha menepis pikiran buruk soal itu. Namun, kian dipaksa untuk menolak kenyataan, kamu malah dikejutkan akan kenyataan yang tidak ingin kamu dengar.

Dia perlahan membuka tas ransel dan mengeluarkan kertas yang ukurannya tidak begitu tebal. Pikiranmu langsung saja berubah melihat sampul depannya bertuliskan.

'Undangan Pernikahan'

CTARRR!

Petir menyambar pertanda hujan akan lama berhentinya. Kondisi cuaca yang kian tidak tau kapan akan kembali cerah. Sama kondisi hatimu saat ini.

Dia menyerahkan benda itu tepat dihadapanmu. Dengan tangan sedikit bergetar kamu mengambilnya.

Keningmu mengernyit saat dia mengajukan pertanyaannya.

"Gimana? Suka enggak?" tanya nya.

Kamu otomatis melirik nya dengan kening berkerut. Kamu pun bingung. Tapi dia malah terkekeh melihat responmu begitu.

"Aku ulangin lagi nih pertanyaannya. Suka enggak?"

"H-hah?" responmu.

Matamu kembali melirik benda itu. Kembali memastikan bahwa matamu enggak salah baca.

Lee Know
&
Your Name

Matamu langsung membola. Emang salah kamu sih bacanya enggak sampai selesai.

Mana udah malu-maluin karena mikirnya kejauhan tadi.

"Kalo enggak suka, ntar aku coba bikin desain yang lain biar kamu suka" tutur katanya.

"Sebentar! Sebentar!" ujarmu. Kamu sedikit panik. Agak ngeblank. Beneran ngeblank kok. Buktinya kamu sampe berulangkali memastikan isi undangan itu. Ya walaupun dalamnya masih kosong, tapi dari cover nya aja hampir bikin sakit mata. Soal nya ada nama kamu disitu.

"Ini m-maksudnya a-apaan?" tanyamu bingung.

"Kamu pura-pura enggak tau atau gimana?" tanya nya balik. Kamu pun meneguk saliva susah payah. Bukannya enggak ngerti maksud dia cuma ini sedikit ambigu.

"Maaf baru sekarang aku datangnya. Aku baru punya keberanian buat lamar kamu karena sekarang aku udah yakin meminang kamu buat jadi pasangan hidup aku." ada jeda sebentar. Dia menatapmu lamat-lamat, kamu yang ditatap pun tentu aja salah tingkah. Tapi kamu berusaha menghargai lawan bicara dengan tetap menatap matanya.

"Besok orangtua kamu ada dirumah enggak?"

"I-ya a-ada"

"Bagus. Besok siapin diri kamu. Aku akan datang bersama orangtua aku buat ngelamar kamu."

Disertai senyuman termanisnya. Kamu sedikit terbuai melihat lengkungan nan indah itu disuguhkan didepan matamu. Yang dulunya tidak pernah kamu dapatkan. Dan sekarang impian itu terwujud.

🌼🌼🌼🌼

Kamu tidak henti-hentinya menyungingkan senyuman melihat dekorasi rumahmu. Sebenarnya masih nggak nyangka sebentar lagi status akan berubah.

Beberapa hari dari sekarang mulai dihitung. Kamu tentu saja gugup bukan main membayangkan bahwa sebentar lagi kamu akan membuka lembaran baru.

Hingga hari itu tiba. Hari dimana dia mengecup keningmu cukup lama dihadapan para tamu undangan. Dan gantian dengan kamu mengecup belakang tangannya. Sampai terdengar suara meriah dari semua orang di sana. Menyoraki pasangan pengantin baru.

Selamat. Karena setelahnya kamu pun resmi menjadi istri sahnya baik secara hukum maupun agama.

Tbc.

Uwaw udah halal tuh, gimana rasanya? 😀

Menikah | Lee Know - Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang