Happy reading
.
.
.
.Kalo ada typo komen aja ya
Seperti biasa Gibran datang ke sekolah dengan keadaan gerbang sudah tertutup rapat, netralnya menatap keadaan didalam. Serasa aman, Gibran dengan santai melempar tasnya begitu saja, lalu dirinya memanjat pagar yang lumayan tinggi itu.
"Lo, ngapain Junaedi?" tanya gadis yang baru saja masuk melalui gerbang di sebelah yang berukuran sedang.
"Hhaaa... ngapain panjat pager segala, orang gerbangnya gak di kunci."
Gibran memutar bola matanya malas lantas melompat dan mendarat dengan sempurna, memgambil tasnya. Lalu meninggalkan Azna yang tertawa melihat tingakah bodoh Gibran, namun tawa itu tak berangsur lama.
-Gibran-
Saat menuju kelasnya Gibran berpapasan dengan Lia yang kebetulan baru saja keluar dari ruang guru.
"Pagi Lia cantik," sapa Gibran
Sedangkan Lia yang di sapa tersenyum dangan keadaan kedua pipi memerah, "pagi juga, kak."
"Mau kemana?" tanyanya
"Ke kelas, kak."
Gibran mengangguk mengerti lalu tangannya meraih tangan Lia. Melihat itu Lia membelalakan matanya, ia yakin pipinya pasti sudah semerah tomat.
"Gue anter ya, Lia." Tawar Gibran
"T-tapi, kak-" belum selesai Lia berbicara Gibran memotong.
"Gue maksa!"
Mau tak mau Lia pun menuruti permintaan Gibran, walau hatinya merasa tak enak. Laki-laki dengan baju yang tak rapi itu mengurungkan niatnya untuk masuk kelas, malah memilih menemani Lia, adik kelas yang sudah mengetuk pintu hatinya. Eeakkk
Padahal Gibran hari ini ada presentasi pelajaran bahasa Indonesia, sudah kesiangan, eh malah anterin anak orang dulu dasar Gibran nambah masalah aja.
Hp Gibran bergetar, dengan malas Gibran mengambil ponselnya yang ada di saku celana, serta melihat siapa yang berani mengganggu acaranya.
Anak Sholeh
Lo, kemana?
Giliran kelompok lo pesentasi!!Batu Bara anaknya si Anton
Gibranjing!
Kemana lo! Bangsat
Aing nungguan maneh!
Gibranjing
Gibranjing
Buruan woy, giliran kelompok kita!
Gibrabjing anaknya Bapak Wisnu
Mohon untuk cepat masuk kelas waktu dan tempat
Saya persilahkan.-Gibran-
Mereka pun sampai di kelas XI IPA 2 dengan selamat tanpa adanya hambatan dari Pak Kur guru BK.
"Makasih kak, gue masuk dulu ya." Pamit Lia tapi genggaman tangan tak kunjung di lepas.
"K-kak"
"Ouh iya maaf," cengirnya tanpa dosa seraya melepaskan genggaman nya.
Saat Lia akan memasuki kelas Gibran kembali menahan, membuat Lia membalikan tubuhkan menghadap Gibran, alisnya terangkat.
Gibran mengeluarkan sesuatu dari dalam tas membuat Lia menunggu dengan sabar. Tenyata Gibran mengeluarkan satu buah coklat berukuran sedang dengan logo Choco Choco.
"Nih, buat Lia."
Lia menerima coklat itu
"Walau coklat yang gue kasih gak mahal, ingat Dilan aja ngasih Lia-nya sepotong kerupuk." Jelasnya disertai tawa kecil
Lia yang mendengarnya ikut tertawa
"Di makan ya! Biar Lia semangat!"
"Emang ada hubungannya?"
"Ouh tentu, karena yang ngasih Gibran bukan Dilan," gurau Gibran di sertai kekehan
Senyum Lia terbit mendengar gurauan Gibran, "makasih."
"Sama-sama di makan ya, cantik."
Lia mengangguk sebagai jawaban lalu masuk kedalam kelas yang sudah ada guru matamatika.
-Gibran-
"Lo, dari mana sih?"
Baru saja memasuki kelas Gibran sudah dihadiahi pertanyaan yang keluar dari mulut Bara.
"Abis kencan," jawabnya asal
Jawaban dari Gibran membuat Bara kesal setengah mati, "sialan! Untung presentasi kelompok kita ditunda,"
"Serius Ton?"
"Iya, Wis, Bu Gina ada kepentingan."
"Lah gue kira udah, jadi gue gak usah ikut presentasi"
"Kalo gitu ceritanya, lo gak dapet nilai, bodoh!"
Memilih tidak memikirkan tugas dari Guru, Gibran malah memikirkan kejadian tadi bersama Lia. Gadis cantik itu sungguh membuat hari-hari Gibran terasa lebih berwarna. Mengeluarkan buku yang ada di dalam tas juga balpoin, Gibran mulai mencoret-coret sesuatu di bagian belakang buku Fisika tersebut.
25 April 2022
Hari ini aku sangat menyukai wajah merona mu, tawamu, juga senyumanmu.-GibranKH
Setelah selesai Gibran menutup kembali buku Fisika tersebut. Lantas bergabung bersama teman-temannya yang sedang mengadakan acara konser dadakan. Dengan Bara sebagai gitaris, Negan sebagai pemegang drum, sedangkan Gibran dan Reza sebagai vocal.
-GIBRAN-
J
angan lupa vote
See you💗💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran
Teen FictionCover diambil dari Pinterest Hai Gue Gibran bukan Dilan. Kalau Dilan punya Melia, gue punya Amalia. ______ "Lia, gue suka sama lo." Gadis penyuka pedas itu terdiam kaku, ia shok mendengar ungkapan dari kakak kelas. Walaupun tingkah Gibran memang sel...