Meddley of Dandelion's

Bagian 4 : Perwalian Yang Terlambat

Meddley of Dandelion's
[ Spy X Family ]

>•<>•<>•<>•<>•<>•<>•<>•<>•<>•<

Anya memelintir ujung seragam sekolahnya dan mata hijau emerald nya menyapu bersih ke segala penjuru, mencari persepsi ibu dan ayahnya yang sudah berjanji akan datang untuk menjemput.

" Kenapa kau tidak pulang saja? " Ucap gadis berambut pinky itu kepada bocah lelaki yang sudah sejak awal berada di sampingnya tanpa beranjak barang seinci pun.

Damian menggeleng cepat, walaupun memang ia sudah melewati jam pulang sekolah dan akan di omeli oleh ayahnya saat sampai rumah nanti. Namun dirinya tak bisa meninggalkan Anya sendirian tanpa perlindungan, karena sudah beberapa hari ini marak penculikan anak di kota Berlint. Itu yang di katakan oleh pelayan keluarganya.

" Tidak mau! Aku mau tetap bersama Anya-chan " - Damian

" Hei! Aku ini bukan anak-anak yang mudah di sogok permen oleh orang asing, Anya ini pintar dan tidak bisa di bodohi! " - Anya

" Ck, di beri sebungkus peanuts saja pasti sudah menurut. Anya-chan terlalu mudah di akali oleh orang jahat. " Ucap Damian dengan ringannya, sedangkan bocah perempuan itu tampak shock seolah baru saja mengetahui fakta mencengangkan.

" Eh? Anya-chan dan Damian-kun masih berada di sekolah? Belum di jemput? " Guru mereka yang bernama ( Your Name ) Icrisa berjalan mendekati kedua murid lucu nya itu, menjongkokkan dirinya agar bisa setara.

" Anya belum di jemput haha dan chichi, tapi Damian-kun malah ikut-ikutan Anya menunggu di sini. " Menjawab semangat dengan di akhiri sindiran kepada anak dari politikus berpengaruh itu, Demian sendiri seolah hanya merespon dengan acuh tak acuh.

( Your Name ) tertawa melihat interaksi tersebut, benar-benar menggemaskan! Ia tak tau jika di tahun ini dirinya akan mengajar bocah-bocah lucu dengan pemikiran polos.

" Kalau begitu, bagaimana jika Miss saja yang menunggu dan menemani Anya-chan? Damian-kun bisa pulang duluan, bukankah kini pak supir sudah menunggu di pintu keluar sekolah? "

" Apa boleh, Miss? Tapi Anya-chan... "

" Tak apa, Miss akan bersama dengan Anya-chan sampai papa dan mamanya datang. Jangan khawatir. " ( Your Name ) mengelus pucuk rambut Damian memberikan ketenangan, walaupun matanya masih menatap lekat Anya yang sudah tak peduli dengan keberadaan nya namun Demian mengeluarkan kertas juga pensil dari dalam tas nya. Menuliskan nomor telepon rumahnya lalu menyerahkan secarik lembar itu.

" Kalau sudah sampai di rumah, telepon aku. " Ucapnya lalu melangkah pergi dengan melambaikan tangan bertanda selamat tinggal.

•••

Kira-kira lebih setuju sekali update 2 chapter dalam seminggu atau tetap stay 1 minggu 1 chapter?