•Imperfect Love•

66 9 3
                                    

Lee Seokmin sebagai Mahardeka Anggara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Seokmin sebagai Mahardeka Anggara


______

Laki-laki itu membuka pintu kamarnya yang gelap. Hanya ada sorotan cahaya bulan yang menembus melalui pantulan kaca jendela yang tak tertutup tirai. Ia pun menyalakan saklar lampu sehingga ruangan bisa terang oleh cahaya. Laki-laki itu lantas melepas atribut pada pakaiannya di depan cermin. Papan nama pada dada sebelah kiri menampakkan nama laki-laki tersebut-Mahardeka Anggara, itulah namanya.

Singkatnya dipanggil Deka. Seorang pilot muda, ia baru saja bekerja 7 bulan lalu tetapi sudah banjir pujian sana sini, terlebih saat ia berhasil kembali dengan selamat saat badai malam hari menerjang penerbangannya 3 bulan lalu. Namun, Deka tetap berusaha untuk rendah hati dan berkata bahwa itu semua terjadi berkat Tuhan.

Setelah melepaskan atributnya, Deka menuju lemari untuk mengambil sehelai pakaian untuk menggantikan seragamnya tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melepaskan atributnya, Deka menuju lemari untuk mengambil sehelai pakaian untuk menggantikan seragamnya tersebut. Saat ingin mengeluarkan kaos coklat yang berada di tumpukan terbawah, sebuah album kecil jatuh ke lantai. Deka langsung meraih album tersebut kemudian ingin meletakkannya kembali di tempat semula. Namun, foto pada halaman depan membuat Deka menghentikan gerak tangannya dan menatap dalam pada foto anak laki-laki yang merupakan dirinya sendiri. Deka tersenyum kecil kala membuka tiap lembaran album foto. Hingga di pertengahan album, sebuah foto yang memperlihatkan seorang wanita dengan gamis putih polos tengah membopong Deka kecil. Ia pun tersenyum lebar hingga menampakkan gigi-giginya.

Sudah lama rasanya tak melihat sosok sang ibu.

Deka pun duduk di atas kasur sambil membuka halaman demi halaman album foto tersebut. Kenangan itu membuatnya kembali bernostalgia dengan masa kecilnya, dimana saat itu Deka hanya hidup berdua dengan sang Ibu.

"Deka! Dek! Bangun, ini sudah hampir jam tujuh. Kamu harus masuk sekolah hari ini," ucap ibu Deka kala membangunkan anaknya itu yang tidak mau membuka matanya sejak tadi.

Deka hanya bergumam tak jelas kepada sang ibu.

Karena sudah habis kesabaran, Ibu Deka langsung berjalan menuju dapur kemudian kembali ke kamar Deka dengan membawa ember yang berisikan air. Awalnya hanya diciprat-cipratkan air, tetapi si jago tidur ini ternyata belum juga bangun. Akhirnya, setengah dari ember itu ditumpahkan demi membuat Deka bangun.

Power Of Love || SVT LOKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang