Satu

7 3 0
                                    

"Tanpa sadar aku jatuh cinta, tanpa sadar juga bahwa aku membuat sebuah luka"
-Raveena

***
"River, kamu udah makan?" tanya Raveena, yang menyandang gelar sebagai pacar seorang River Izzard.

River mengangguk, Raveena menatap lekat mata River, "Ah bagus deh. Oiya buat yang tadi malam aku ngikut kamu aja."

Berganti River sontak menatap mata Raveena yang langsung di putus gadis di hadapannya itu, "Beneran mau putus?" tanya river yang akhirnya membuka suara.

Raveena dengan yakin mengangguk, "Aku gabisa lagi nahan kamu. Ini bukan sekali-dua kali kamu minta putus, tapi udah berkali-kali," Raveena menghembuskan nafasnya kasar setelah mengatakan isi hatinya.

River memeluk gadis di hadapannya itu, "Jaga diri baik-baik, jangan percaya kalo ada yang bilang gue putusin lu karna bosen atau ga cinta lagi sama lu."

River melepas pelukannya, beralih mendekatkan diri ke wajah Raveena. "Tapi karna gue gamau lu tau akhirnya ninggalin gue," bisiknya tepat di kuping gadisnya-ralat mantan gadisnya.

Raveena menunduk dalam, ia tidak lagi bisa seperti ini untuk hari esok. Atau bahkan tak lagi dapat memandang wajah lelaki yang ia cintai sejak berumur 10 tahun.

"Kam- Lu juga jaga diri baik-baik ya, semoga bahagia terus."

River mengangguk dan pergi meninggalkan Raveena sendiri di dalam kelas yang terlihat sudah mulai ramai.

"Huh, terus gue harus apa sekarang?" sekuat tenaga Raveena menahan cairan bening itu agar tidak melewati pipinya yang memanas.

Berbeda dengan River, ia berjalan santai menuju kantin walaupun ia tau bel akan berbunyi beberapa menit lagi. "Eh, River tumben ke kantin. Neng Vena mana ga bareng?" tanya salah satu teman River saat ia memasuki kantin yang bernama Trigel Hardian Guntara.

"Gue udah putus."

"HAH!?" kaget teman-teman River.

Sanjay yang bertumbuh gembul itu membuka suara, "Gila, baru putus lu malah santai-santai aja."

River menatap satu-satu temannya, "Gue lakuin ini karna gua gamau nanti dia makin kenapa-kenapa,"

"Bukannya dia malah kenapa-kenapa kalo lu putusin gitu aja?"

"Bahkan alasannya belum jelas" ucap Gero melanjut ucapan Trigel.

"Gue udah ngerasa beda sama dia."

"WAH! Gila ya lu, woi River buka mata lu. Kalo lu susah siapa orang pertama yang tau? Cuman Raveena bego!" Trigel tak tahan melihat sikap acuh temannya yang mengganggap semua hal sepele. Apalagi menyangkut Raveena, gadis polos yang tiga tahun lalu di jadikan pacar oleh River.

"Kalo lu masih suka sama dia, kenapa ga nembak dia? Gue kan udah putus,"

Ketiga teman River menganga tak percaya, "Gue kira lu ga brengsek-brengsek amat, taunya udah brengsek tingkat parah," Ucap Sanjay membuang muka dan melanjut memakan jajanan yang berada di hadapannya.

"Gue gatau lu kerasukan apa, tapi kalo nanti nyesel mutusin Vena jangan salahin siapa-siapa," lanjut Trigel melangkah meninggalkan kantin di susul Gero juga Sanjay.

RaveenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang