Dua

7 3 0
                                    

"Sendiri aja dulu."
-Trigel

***
Hari pertama Raveena sudah menyandang gelar 'mantan pacar' River, semalaman terasa sepi biasanya dia akan gencar mengirim banyak pesan pada sang pujaan hati.

Tapi, entah keberanian dari mana ia malah menghapus semua isi chatannya dengan River dan juga semua foto-foto dirinya dengan River. Bahkan foto random River selama tiga tahun bersama ia sudah menghapusnya.

Dan pagi ini dengan lesu, ia menyesali perbuatannya sudah mencoba semua cara untuk mengembalikan 3.457 foto yang telah di hapusnya.

"Arg, sial-sial niat mau move on malah makin gamon. Fotonya gada sisa lagi kek anj-"

"Mulut cewe kasar amat pagi-pagi," Ucap seseorang memotong kalimat Raveena, manik mata mereka bertemu dan Raveena merasa tambah sial pagi ini.

"Gue deluan," ucap Raveena dan meninggalkan River dengan sedikit berlari.

"Ck, ga berubah-berubah," gumam River berjalan berlawanan arah dengan Raveena, karna tujuannya sekarang adalah kantin ia yakin teman-temannya juga berada di sana.

"Ve, kenapa lu nekuk muka mulu," tanya Riza teman Raveena, satu-satunya.

"RIZA, LU EMANG TEMEN ANJAY-ANI, LU KEMAREN NGAPA GA MASUK JUBAEDAH MANA GA BILANG-BILANG GUE LAGI!" ucap Raveena bahkan lebih ke berteriak.

"Gue bekep lama-lama congor lu ya sat, kuping nan indah gua jadi mau pecah,"

Raveena dengan sebal kembali duduk, menatap temannya yang duduk di depannya. "Bilang kenapa kemaren ga masuk lu,"

Riza yang baru duduk menghadap belakang dan menjelaskan kepada Raveena. "Kucing gue kemaren mati, jadi gue seharian nangis pengen sekolah tapi mata bengep kek abis di tonjok tawon, makanya ga sekolah terus gue lupa ngabarin lu. Sekian dan terima gaji,"

"Za, gue putus sama River,"

"WHAT?! DEMI MIMI PERI PAKE SEMPAK SPIDERMAN, SERIUS LU?"

Raveena mengangguk, "Kok bisa njeng? Wah badjay emang tu Riverakyatjelata," lanjut Riza dengan kekesalan yang terlalu terlihat.

Raveena yang ingin galau, malah pusing denger dia ngomong sampe bergumoh tu mulut.

"Za, telen dulu ludah lu. Btw, River nak orang kaya kita deh kayaknya rakyat jelata,"

Riza kembali mendudukkan bokongnya yang sempat ia angkat karena terkejut. "Ah iya juga si, harta bapak gue sama bapaknya banyakan bapak dia sih,"

Raveena sekarang mengurut pangkal hidungnya, niat ingin mengurangi beban pikiran tapi malah menambah beban pikiran.

"Ve, lu yang sabar ya. Cowo tuh banyak ga cuman River dan juga masa lu nahan-nahan dia mulu yang terus-terusan minta putus,"

Raveena mengangguk menatap Riza, temannya sudah masuk mode serius sekarang.

"Iya gua ngerti kok, jugaan gua cuman masih kepikiran aja alasan dia kenapa mutusin gue. Dari dulu ga pernah di kasih tau,"

Riza menepuk pundak Raveena, "Tenang selama Riza Vinita yang cantik ini jadi temen lu, lu di jamin gak bakal galau-galau mulu,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RaveenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang