Wanita berambut cokelat dengan iris mata berwarna hitam pekat tengah duduk dikursi menikmati semilir angin, menutup matanya sambil tersenyum.
Cuaca yang baik pada hari ini, membuatnya hanya ingin bermalas-malasan dan enggan untuk bersekolah.
"Akhirnya gue nemuin lo." Bisik seseorang yang jauh berdiri dibelakang wanita itu. Orang itu hanya melihat, menghampiri pun tidak. Dia pergi.
Wanita berambut cokelat itu tidak sadar bahwa ada seseorang yang sedari tadi melihatnya. Wanita itu membuka matanya ketika melihat kupu-kupu hinggap di kepalanya.
"Apa bisa harapanku kali ini tidak hanya menjadi sebuah harapan?" Ia bertanya, tak ada yang tahu jawaban seperti apakah pada akhirnya.
Gadis itu melihat kupu-kupu tadi pergi dan terbang bebas di langit semesta.
Gadis itu tersenyum pada akhirnya semesta sudah memilihnya, hari ini dirinya hanya bisa berharap dan berharap kalau besok adalah hari yang masih bisa ia lalui, itu sudah cukup.
____________________________________
Selamat Datang Di Kisah Espoir.
"Espoir = Harapan"Rembulan tak selamanya tenang, begitupun langit tak selamanya tenang. Sama seperti harapan tidak selamanya harapan menjadi kenyataan
KAMU SEDANG MEMBACA
Espoir
Teen Fiction"Kita tak meng-harap. Kita ber-harap. Tanpa optimisme. Tapi kita tahu bahwa dalam hidup, gelap tak pernah lengkap, terang tak pernah sepenuhnya membuat siang. Di dalam celah itulah agaknya harapan: sederhana, sementara, tapi akan selalu menyertai ki...