Kini tiba saatnya Arumi dan Abian untuk pergi ke tempat yang Abian janjikan.
20 menit sudah terlewat kan tapi arumi sama sekali tak menampakkan batang hidungnya, sudah sedari tadi abian menunggu di ruang keluarga bahkan sudah hampir menghabiskan cemilan arumi tetapi Arumi belum menampakkan wujudnya.
"Loh bian? Arumi belum turun juga?"heran bunda arumi yang melihat Abian menampilkan wajah gusarnya
"Iya bunda, lama banget capek bian nunggu."lesuh abian
"Betul betul yah tuh arumi, tapi dia udah tau kalau kamu udah ada?"tanya bunda arumi
"Iya bund, tadi katanya tunggu mau dandan dulu."jawab Abian
"Bunda, aku mau pulang dulu yah kalau arumi datang suruh ke rumah aja."pamit abian lalu berjalan menuju pintu rumah
Abian dan arumi memang tetanggaan, rumah abian tepat berada di depan rumah arumi, makanya arumi dan abian itu sering berangkat bersama menuju ke sekolah, kata Arumi
"Kalau ada kang ojek gratis, kenapa mau susah?"
Arumi selalu saja menyamakan Abian dengan tukang ojek, Abian yang di kadang di samakan oleh kang ojek hanya diam saja yah terkadang mengamuk tak terima.
Tak
Tak
Tak
Suara heels terdengar menuruni tangga, Melinda ibunda dari arumi langsung mengalihkan tatapannya ke arah tangga.
"Hai bund,"sapa arumi riang
"Cari gara kan? Gara udah pulang."ujar Melinda
"Loh kok pulang? Tadi waktu di sekolah dia janji mau traktir aku!"kesal Arumi
"Yah kamu sih! Lagian kamu ngapain di dalam kamar? Gara nunggu di rumah hampir 30 menit, gimana gak cape nunggunya."ucap Melinda
"Tau ah, bete sama bunda!"Arumi berjalan begitu saja keluar rumah tanpa berpamitan pada Melinda
"Lah kok malah bete sama saya? Streess nih anak."gumam Melinda
Saat ini arumi sudah tiba di depan rumah Abian, tampa menunggu lama ia langsung saja masuk ke dalam rumah Abian yang pintunya terbuka itu.
"Mama, arumi datang!"teriak arumi tak terlalu kencang
"Mama tidur kak, cape tadi habis buat kue."ujar anak perempuan yang tiba tiba berada di belakangnya
"Astagfirullah, desi! Kakak kaget hampir aja jantungan."kaget Arumi
Desi menyengir menampilkan giginya yang rapih "hehe maaf kak."
"Kakak mau makan kue buatan mama gak?"tawar Desi
"Mau dong! Mama tuh kalau buat kue gak pernah mengecewakan, pasti selalu enak."riang Arumi
Desi dan arumi saat ini sedang berada di dapur sembari menikmati kue buatan mama rani, sangking arumi menikmati kue mama rani arumi bahkan sampai lupa tujuan utamanya untuk datang.
"Tumben kakak gak nyari bang bian, berantem yah?"tanya desi
Arumi yang mendengar pertanyaan desi langsung menepuk keningnya pelan "astagfirullah, aku sampai lupa ke sini apa gara gara makan kue nya mama."
"Kan emang pada dasarnya Kakak tuh pikun tau!"ejek desi namun tak di hiraukan oleh arumi
"Gara mana?"tanya arumi
"Bang bian ada di kamarnya,"jawab desi
"Kakak ke atas yah."izin arumi dan hanya di balas anggukan oleh desi
KAMU SEDANG MEMBACA
garumi
Teen Fictionbagaimana jadinya jika dua orang manusia berbeda jenis kelamin terus terusan bertengkar? tiada hari tanpa bertengkar itulah mereka, namun apa jadinya jika mereka berdua menjalin hubungan? Apakah hubungan mereka akan berjalan mulus mulus saja? Atauka...