"Bunda, Raja berangkat sekolah ya!" Seru Raja meninggikan suaranya sambil menuruni anak tangga.
"Raja, sarapan dulu!" Sahut sang bunda.
"Entar aja disekolah, Raja buru-buru." Jawab Raja, menghampiri meja makan.
"Adek, kamu makan yang banyak ya, biar gendut!" Canda Raja diiringi kekehan dari bundanya.
"Ihh abang! Atu nggak mau gendut!" Gerutu Ratu cemberut.
Raja tertawa lepas, bundanya memukul lengan atas Raja untuk berhenti tertawa ketika melihat wajah merah Ratu yang marah.
"Iya deh, abang minta maaf!" Ujar Raja tersenyum.
"Raja, kamu berani ganggu Ratu, hah?!" Ayah Raja tiba menjewer telinga Raja.
"Aduh, yah. Lepasin kuping Raja, nanti copot gimana?"
"Kalo copot, ya tinggal disambung aja. Gampang kan?" Jawab ayahnya dengan santai, ia melepaskan jewerannya
"Emangnya benang bisa disambung," Raja mengusap telinganya yang sakit.
Ratu tertawa puas melihat Raja dijewer ayahnya tadi, "Ayah hebat, Atu sayang ayah!"
"Utututu... ayah juga sayang Atu," sang ayah mencubit pipi bulat Ratu.
Raja mencibir percakapan keduanya.
"Sudah-sudah, jangan ribut lagi. Masih pagi ini, lho!" Lerai bunda Raja.
"Raja, katanya kamu buru-buru. Kenapa belum berangkat?" Tanya bunda Raja menoleh kearahnya.
"Oh iya, Raja pamit ya bunda, ayah." Raja mencium tangan kedua orang tuanya.
"Adek abang yang imut, abang pergi dulu ya!" Ucap Raja, mengacak-acak gemas rambut Ratu.
"Iya abang bau!" Jawab Ratu.
"Cih!" Raja melenggang pergi dari ruang makan, Ratu tertawa lagi melihat ekspresi wajah kesal Raja.
....
"Raja, bunda, ayah sama Ratu mau pergi keacara ulang tahun perusahaan. Kamu mau dateng ngga?" Tanya bunda Raja diseberang telepon.
"Nggak bunda, Raja masih ada kelas tambahan hari ini. Kalian pergi aja!" Jawab Raja.
"Ya udah kalo gitu,"
"Bunda sama yang lain hati-hati dijalan ya!" Ujar Raja.
"Iya sayang, kamu juga pulangnya hati-hati, jangan kebut-kebutan!" sahut buda Raja.
Sambungan telepon terputus, Raja bergegas berjalan menuju lab IPA. Hari ini Raja masih memiliki kelas sore, ia tidak bisa datang keacara ulang tahun perusahaannya.
Raja mempersiapkan segala alat-alat lab nya, tiba-tiba ia merasakan firasat buruk mengenai keluarganya. Raja merasa gelisah sepanjang kelas, sampai akhirnya kelas selesai Raja terburu-buru pulang kerumahnya.
Sesampainya dirumah, Raja tak mendapati orang tua dan adiknya dirumah. Pembantu rumah tangga mereka pun mengatakan bahwa ketiganya belum pulang. Raja semakin cemas dengan keadaan keluarganya, berulang kali ia menelepon bundanya untuk menanyakan keadaannya namun tak kunjung dijawab.
Raja malah mendapat telepon dari nomor tak dikenal, Raja menjawabnya.
"Apa benar ini dengan keluarga pak Jaya Adicipta?" tanya seorang perempuan diseberang telepon.
"Ya, saya putranya. Apa ada yang bisa saya bantu?" Sahut Raja, jantungnya berdegup sangat kencang, khawatir akan keadaan keluarganya.
"Ah, jadi begini. Pak Jaya beserta istri dan anaknya mengalami kecelakaan, mereka dilarikan ke RS Sejahtera!" ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA UNTUK RATU
Romance"Bunda, Raja berangkat sekolah ya!" Seru Raja meninggikan suaranya sambil menuruni anak tangga. "Raja, sarapan dulu!" Sahut sang bunda. "Entar aja disekolah, Raja buru-buru." Jawab Raja, menghampiri meja makan. "Adek, kamu makan yang banyak ya, biar...