3. Eid Mubarak

305 35 11
                                    

HALO, AMORIES!!!

APA KABAAAAAR???

Asli, ini telat banget. Harusnya yaa aku niat update side story ini waktu hari raya Idul Fitri kemarin. TAPI TERNYATA, BELUM SIAP 😭😭😭.

Mau diberhentiin nulisnya, sayang banget udah sampe 8.000 words waktu itu. Trus aku lanjutin dengan niat mau update H+3 atau H+7 lebaran. TERNYATA BELUM SIAP JUGA 😭😭😭

Kalian harus tau, aku nulis sampe 10.000 words kemarin (aku sw-in juga). Karena kepanjangan, akhirnya aku buat jadi dua part. Yang ini 6.000 lebih, ditambah part 2nya 9.000 lebih. BANYAK BANGEEEET KAN WKWKWK.

Semoga kalian enjoy bacanya, meskipun udah TELAT BANGET 🙏🙏🙏

Vote dulu, ya, guys!!!

•••

Selamat membaca, Amories!♡
. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · .

★★★

"Udah semua, 'kan? Gak ada yang ketinggalan lagi?" tanya Malvin, memeriksa barang bawaan mereka di bagasi mobil sekali lagi. Mulai dari tiga koper besar, makanan, parcel, dua dus berisi beberapa kotak kado dan beberapa paperbag berisi bingkisan hari raya.

"Ini lagi, Mas Vin."

Malvin menoleh melihat istrinya membawa tiga kotak paket kue lebaran yang Alea beli kemarin khusus di bawa untuk pergi ke rumah orang tuanya. "Sini."

Malvin lekas memasukkan kotak kue ke dalam bagasi, mengangkat boneka beruang pink milik Cassie agar tidak terlalu sempit memakan ruang. "Bonekanya pegang aja, Sayang."

Cassie yang sejak tadi sudah duduk di dalam mobil pun menoleh ke belakang, mengambil alih boneka dari ayahnya. "Banyak banget yang kita bawa, ya, Pah?"

"Iya. Heran Papah sama Mamah kamu. Entah ngapain bawa banyak kue sama makanan, padahal udah banyak disiapin Nenek."

"Ya, biar makin banyak, lah," sahut Alea. "Kita di Bogor, kan, gak cuma sehari."

"Bener Mamah, Pah."

"Tuh, kan. Cassie aja dukung aku. Kamu aja yang aneh, Mas."

"Iya, iya. Terserah kalian, deh." Malvin melihat hanya ada tas putranya di kursi sebelah Cassie, lalu ia bertanya pada sang istri. "Prince mana?"

"Belum keluar juga?"

"Tas Kak Prince doang disini, Mah. Tadi masuk lagi ke dalam."

"Ya ampun," gumam Malvin.

"Prince!! Cepetan, Prince!!!" panggil Alea.

"Iya, Mamah." Prince keluar dari rumah membawa dua kadang kucing bersama Jeff dibelakangnya membantu membawakan tas perlengkapan kebutuhan kedua kucingnya.

"Ngapain bawa kucing?" tanya Malvin.

"Mbak Pia, kan, sudah mudik duluan. Kasihan kalau Lolo dan Loly ditinggal sendirian di rumah, nanti gak ada yang kasih makan, gak ada yang urus," jelas Prince.

"Saya, 'kan, ada." Jeff menyahut.

"Uncle lebih sering di sini daripada di rumah. Mumpung Papah kasih libur seminggu, better uncle go home. Gak kangen, kah, sama istri uncle?"

"Kangen, sih. Tapi, saya bisa jagain Lolo dan Loly di rumah."

"Uncle pulang aja ke rumah uncle. Lolo dan Loly lebih bagus ikut ke Bogor. Selama bertahun-tahun Lolo dan Loly ikut lebaran masa tahun ini absen," sahut Cassie.

KUMPULAN SIDE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang