Kebahagiaan tengah menyelimuti keluarga Brinata dan keluarga Dalingga pada malam ke-dua puluh lima di bulan Juli, dimana Putra dan Putri sulung kedua keluarga tersebut baru saja meresmikan hubungan mereka dengan saling mengikat cincin pada jari manis sebagai simbolis.
Pertunangan diadakan tertutup—hanya mengundang keluarga inti dan kerabat terdekat—di kediaman keluarga Dalingga, tepatnya di taman dekat kolam renang, dengan mengusung tema rustic untuk dekorasi acara. Bunga-bunga segar, dedaunan dan kayu-kayu kering menjadi hiasan, menambah kesan estetik di taman rumah. Lebih dari dua puluh lampu dengan cahaya keemasan mengelilingi kolam renang, di tengah kolam terdapat bunga mengapung menghiasi huruf P dan N—inisial nama pasangan yang paling bahagia malam ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nebula—gadis yang terlihat sangat cocok mengenakan kebaya brokat dengan bawahan motif batik Surabaya—tampak asyik menatap cincin di jari manisnya. Tersenyum bahagia mengingat momen satu jam yang lalu, ketika lelaki yang amat ia cintai memakaikan cincin pertunangan kepadanya di depan seluruh keluarga.
"Cincin mulu yang dilihat. Aku kapan?"
Nebula tertawa kecil, menoleh melihat sang tunangan cemberut kesal. "Aku masih gak nyangka, akhirnya kita tunangan. Seneng banget, Ka!!! Kayak, rasanya aku, tuh, pengen loncat-loncat sambil ketawa-ketawa gitu."
"Serem kalau begitu. Seperti kesurupan reog," kelakar Prince.
"Yang bener, mah, kesurupan cinta Prince Brinata," goda Nebula, mengedipkan mata genit.
