「ᴇᴘɪꜱᴏᴅᴇ 6」

383 46 10
                                    




˗ˏˋ ꕥ 'ˎ˗




" Mwoya?.. ada apa dengan Soobin? Sepertinya dia tampak suntuk."

" Apa kau yakin tidak ada yang terjadi di antara kalian? " Tanya sang ibu.

" GAK! GAKK ADA KOK MAA!! " Balas Taehyun kecang, sial! Taehyun masih belum bisa mengendalikan dirinya. Kecupan itu.. masih saja terngiang di memorinya setiap kali membahas kejadian di dapur.

" Hehh.. sikap mu hari ini agak aneh? Apa jangan-jangan..."

" Gak ada kok mah~ " Jelas Taehyun lembut dengan senyuman paksa tertera di wajahnya.

 
 Melihat tanggapan Taehyun, sang Ibu hanya bisa menggeleng heran, entahlah apa yang terjadi di antara mereka tadi. Namun tampaknya itu bukan hal yang buruk kata insting sang Ibu. 

(Iyalah cipokan apa yang buruk dari hal itu?--PLAKK)


.

.

.

 Beralih pada Soobin, yang sibuk mengendarai mobil mewahnya. Seperti yang di katakan Nyonya Kang, Soobin tampak suntuk, ia pucat dan gelisah. Tampaknya ada sesuatu yang membebani pikirannya.


Huhh fokuslah Soobin, kau sedang berkendara.


Tak ada pilihan lain.. ku harus melakukannya.


Rencana ku.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



 Tak terasa Soobin sudah sampai di kediaman Choi. Soobin turun dan berjalan masuk, membiarkan pengurus rumah memarkirkan mobilnya.

" Kau terlambat. " Ucap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya.

" Cepatlah bersiap, Ibu Kang sudah memberi tahu mu bukan? Kalau malam ini kita akan dinner di vila keluarga."


" Apakah.. Papa akan ikut? " Tanya Soobin acuh.

" Untuk saat ini maaf, Papa mu belum bisa. Kau tahu dia orang yang sibuk, tapi Mama pastikan Papa akan menghadiri upacara pertunangan mu." Ketua Choi atau Mama Choi mengatakan dengan yakin. Walau Soobin tahu jika itu tak mungkin terjadi.

Unfortunate || TAEBINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang