Hai haiiii..
Annyeong..
Kita ketemu lagi di Obsession bagian kedua..
Anyway, mari kita segera lanjut kecerita...
.
.
.
Happy Reading Chingudeul
🍀.
.
.
Kecelakaan mobil yang mereka sebut adalah penyebab kematian wanitaku, Nara, itu tidaklah benar. Yaa, memang benar mobil itu adalah milikku. Tapi Aku bahkan tidak sekalipun melihat jasad manusia yang benar-benar kuyakini adalah Nara.
"Bagaimana bisa dengan mudahnya Tuhan mengambil Nara dariku? Dan juga bayiku? Bagaimana bisa?" keluhku pelan sembari memandang foto Nara yang kujejer rapi dihadapanku.
"Oppa, berhenti lah memandangi foto orang yang sudah meninggal. Kau hanya akan membuatnya sedih jika terus begini. "
"Juga sesekali makanlah makananmu, kau juga belum tidur sejak kemarin." ceramah Soo Ah yang berada dibelakangku.
"......." Aku tak peduli padanya dan hanya berjalan menuju laci tempat ku menyimpan foto-foto Nara.
"Oppa, sampai kapan kau akan terus begini? Tidakkah kau ingin melanjutkan kehidupanmu? Bagaimana dengan perusahaan? Kau ingin membiarkannya begitu saja setelah bertahun-tahun Kau lewati dengan susah payah?" tambahnya.
"Kau boleh memilikinya jika ingin. Ah, ralat, menguasai perusahaan adalah niatmu sejak awal bukan? Jadi silahkan ambil semaumu. Aku tidak peduli." jawabku singkat.
"Ha? Apa maksudmu? Menguasai perusahaan? Niatku? Aku tidak pernah berfikir sejauh itu."bantahnya.
"Halah. Berhenti bersikap munafik dihadapanku. Aku sudah muak. Kalau bukan itu niatmu, lalu apalagi? Tiba-tiba datang setelah kematian ayahku. Pasti wanita jalang itu yang mengirimmu kemari untuk merampas semua milikku.Benar bukan?"
"Oppa !! Berhenti menyebut Ibuku dengan sebutan itu !!" mata Soo Ah terbelalak.
"Cuih, lalu dengan sebutan apa? Bukankah jalang adalah kata paling tepat?"
brakk
"OPPA!!!" Soo Ah menggebrak meja dihadapanku.
"Wae? Ucapanku tidak ada yang salah. Aku yakin benar jika ibumulah yang menggoda ayahku. Bahkan dengan tidak tahu malu datang kerumah, menangis, dan mengatakan kalau Dia sedang mengandung anak Ayahku didepan ibuku."
"Murahan." dengusku kesal.
"Tidak semua hal yang terjadi adalah salah Ibuku. Ayahmu juga....."
"GARA-GARA DIA IBUKU BUNUH DIRI ! Hubunganku dengan Ayahpun hancur juga. Kami tidak berbicara lagi hingga kematiannya. Masih belum cukup bukti jika keluargamu hanyalah pembawa sial disini?"
"Kim Taehyung, cukup !"
"Baiklah. Terserah seperti apa kau akan menyebutku dan ibuku. Semua sudah berlalu, berhenti mengungkitnya."
"Pergilah,jangan menggangguku lagi." usirku ketus.
"Huh, Kau akan tetap seperti ini? sungguh?"
"....."
"Lagipula apa sih hebatnya seorang Park Nara sampai kau seperti ini? Hingga kematiannya pun tidak bisa kau terima? Dia itu sudah mati !! Sudah tidak ada lagi didunia ini !!"suara Soo Ah meninggi, bahkan dengan lancang mengobrak-abrik foto Nara.
Berani sekali.
"Berhenti." perintahku.
"SADARLAH!!"
"Kubilang berhenti !!" kudorong tubuhnya hingga membentur dinding. Dengan wajah meringis menahan sakit, tangannya sedang berusaha melepaskan cengkramanku dilehernya.
"Kau yang seharusnya sadar, Nara 1000 kali lipat lebih baik jika dibandingkan dengan mu apalagi ibumu. Kalian tidak ada apa-apanya. Maka dari itu berhenti mengusikku dan jauhkan tangan kotormu dari foto-foto Nara."
"Oppa, kumohon lepaskan." rengeknya ngosngosan.
"Satu hal lagi yang harus kau tahu. Nara masih hidup. Aku akan mencarinya." Kutinggalkan Soo Ah yang terduduk lemas sembari membawa selembar foto Nara disakuku.
Terhitung hari ini, akan kumulai lagi pembuktian cintaku pada Nara. Akan kucari kemanapun Dia berada. Bahkan jika sampai keujung dunia. Aku tahu, semesta akan terus mendukung rasaku. Aku yakin.
"Nara, tunggu Aku."
---
TBC
---
yeay..
Flashback nya segitu dulu yaaa..
Yang penting memory diseason 1 sudah kembali lagi..
Kalian bisa mengapresiasi karyaku dengan vote sama komen yaa..
thankyou
.
.
.
Sampai Jumpa DiChapter Selanjutnya
🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION 2
FanfictionKisah semakin rumit setelah berita kematian Park Nara sampai ke telinga Kim Taehyung. Banyak hal yang tidak bisa ia mengerti sekaligus terima. Namun hal yang selalu Taehyung percaya hanyalah Nara yang masih hidup, walaupun entah dibagian dunia sebel...