Di Culik?!

133 8 0
                                    


Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, namun Ella masih setia melajukan motor sportnya menuju apartemen. Jalanan terlihat masih ramai dengan kendaraan, di tambah gemerlap lampu pagar setiap rumah dan lampu-lampu yang menerangi jalanan.

Ella melirik warung makan pada pinggir jalan. Ia lalu memakirkan motornya di dekat warung makan tersebut.

"Bebek goreng sama es teh nya satu ya, Bu," ujar Ella pada pemilik warung. Ia lalu duduk di meja nomor satu.

Ella melihat-lihat sekeliling warung. Hanya ada satu pelanggan, dirinya sendiri. Merasa bosan menunggu, Ella akhirnya membuka aplikasi instagram pada ponselnya.

Ethan

Where?

take a guess

Gue tebak lo g lg di apartemen

you guessed it right

go home now!

Gw lg makan di wrng

Udh mlm El

Bahaya!

I will take care of myself

Ella mematikan ponselnya saat pemilik warung menyajikan makanan di atas meja.

"Makasih, Bu," ucapnya ramah.

Ella memakan bebek goreng nya dengan lahap. Namun tiba-tiba saja ia merasakan firasat buruk.

Dengan cepat ia menghabiskan makanan dan minumannya, tidak ingin belama-lama di warung.

Setelah membayar, Ella keluar dari warung makan tersebut dengan hati puas juga perut kenyang.

"Hmpph---" Ella terlonjak kaget saat ada seseorang yang menyekapnya dengan kain dari belakang. 'Sial' batin Ella dalam hati.

Ella memberontak. Namun percuma. Tiba-tiba saja kepalanya berdengung, dan matanya terasa berat. 'Obat bius?'

Ella mulai memejamkan mata nya, tidak kuat dengan efek obat tidur pada kain yang menyekap wajahnya.

***

Ethan menggigit kukunya dengan wajah gelisah dan khawatir. 'Angkat El,' batinnya risau. Sedari tadi, ia belum menemukan tanda-tanda kepulangan Ella. Padahal waktu sudah pukul 1 dini hari.

Ethan menelpon Devon, Rizky, Melvan, dan Aksa. "Ke apartemen gue sekarang! Devon, lo jangan lupa bawa alat 101!" ucap nya tegas. Ia lalu mematikan sambungan telepon secara sepihak.

Ethan kembali mengirimkan pesan spam pada Ella. 'Jawab El. Jangan bikin gue khawatir gini dong,' gumamnya dengan keringat dingin pada pelipisnya.

Suara ketukan pintu menghentikan aktivitas Ethan. Ia dengan terburu-buru membuka pintu apartemennya. "Masuk! Cepet!" bentaknya pada keempat lelaki di hadapannya.

"Kenapa lo bos? Kerasukan?" tanya Aksa melantur.

"Ada masalah?" kali ini Melvan yang bertanya.

"Ella belum pulang daritadi. Gue dah telfon dan chatt berkali-kali ga di bales sama dia," kata Ethan frustasi.

"Von, lo lacak lokasi nya Ella. Ky, lo coba hubungin pacar lo, siapa tau Ella di sana," ujar Ethan memberikan perintah yang lagsung di laksanakan oleh prajurit-prajuritnya.

"Talitha juga gatau, Than," lapor Rizky.

"Gimana? Udah ada hasil nya, Von?" tanya Ethan pada Devon yang sibuk dengan alat pelacaknya.

CURIOUS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang