I

25 4 0
                                    

            " sin 60 ditambah cos 90 berapa? " tanya Ameera ditengah usahanya menahan emosi melihat teman sebangkunya tidak kunjung paham dengan apa yang dia jelas kan, Harsya hanya memandangi soal itu tanpa berminat untuk berpikir atau pun menjawab. 'tuhan, kalo boleh... tolong biarin Ameera matahin tulang kaki harsya, biar di otaknya ga cuman maen futsal terus.' Batin aameera sambil tersenyum paksa ke arah harsya. "Udah lah ra, ke kantin aja yuu gue traktir deh..sumpah" ujar Harsya yang juga sudah mulai frustasi dengan angka angka yang bertebaran di atas bukunya.

            Suasana kantin hari ini cukup membuat emosi Ameera semakin meluap, jadi terpaksa harus Harsya yang pergi dan membeli makan sekaligus minuman untuk mereka berdua. " lo mau apa hari ini? " tanya harsya santai "Serah lo." intonasi jawaban dari Ameera cukup membuat Harsya kaget, untung saja Harsya bisa terbilang peka untuk ukuran cowo tengil nan jail. Berteman selama 5 tahun, membuat mereka sudah hafal di luar kepala tentang apa apa saja yang mereka suka dan tidak. Hari ini, Harsya hanya memesan lumpia mie dua porsi dan soda gembira 2 gelas. Harsya dan Ameera merupakan teman sebangku sejak kelas 2 smp, entah ada angin apa hingga mereka selalu di takdirkan bersama dalam segala hal. seperti aturan bangku, kelompok belajar di lebanyakan pelajaran, rumah mereka yang nyatanya hanya berbeda empat langkah, hobi dan selera baju yang sama membuat mereka sering kali memiliki barang yang sama, dan tidak menutup kemungkinan kalau mereka main ke salah satu rumah dari mereka, sudah seperti berada di rumah sendiri. 

"Menurut lo,  gua bisa ga?" tanya Harsya sembil melahap lumpia mie yang baru saja ia beli 

"Kalo ngomong jangan setengah setengah, nanti cewe lo setengah" ucap Ameera

"Hehehe, menurut lo gue bisa ga masuk jurusasn bisnis?" tanya harsya kembali

"Kalo menurut gue, bisa bisa aja. Asal lo mau berusaha dan emang yakin kalo lo bisa masuk ke sana" balasnya serius.

             Sejujurnya, Harsya ragu dengan apa yang pikirkan. Bukannya ia berfikir negative, namun ia merasa bahwa otaknya masih di bawah rata rata untuk bisa masuk ke jurusan bisnis, sementara hanya jurusan itulah yang ia minati. Sementara Ameera? Ia sedang berjuang juga untuk masuk jurusan psikilogi, entah apa alasannya hingga ia memilih untuk memasuki jurusan psikologi. Kelas 12 memang sedikit membuat mereka jarang hang out seperti sebelum sebelumnya. Namun harsya dan Ameera tetaplah manusia yang memang membutuh kan main main. Jadi, diantara sabtu atau minggu pasti mereka menyempatkan diri untuk bermain. Dan pastinya mereka tidak menghabiskan waktu mereka berdua, terkadang teman teman lainnya juga ikut. Seperti Natha, Melly, Kevin, Arthur, Jaden, dan Sam. Dengan ide ide aneh mereka setiap minggunya.

             Sore ini nampaknya Ameera hanya akan menghabiskan waktunya di rumah, memang biasanya juga dirumah sih..namun, sore sore seperti ini, biasanya Ameera lebih suka menghabiskan waktunya di rumah Harsya. 'Tok tok' dengan hanya mendengar suara ketukan di jendela kamarnya, Ameera sudah dapat menebak siapa pelakunya.

"Lo kenapaa" tanya Harsya dari sebrang

"Ga kenapa kenapa tuh" -Ameera

"Ga mau kerumah gue kah?" -Harsya

"ga ah, lagi mau ngefangirl hehe" -Ameera

"IH! Ikuttt" rengekam harsya hanya di balas jempol oleh Ameera, itu tandanya Ameera memberi izin sepenuhnya untuk Harsya masuk ke kamarnya. Jadi, sore ini sudah di pastikan mereka akan menonton suatu boyband yang tak lain adalah nct. Grup boyband kesukaan mereka berdua. Sesampainya Harsya di sana, ia langsung masuk dan berjalan menuju kamar Ameera yang bertempatan di pojok lantai dua. Saat ia memasuki kamar sahabatnya itu....kosong. matanya menyapu ke seluruh ruang tidur Ameera, namun nihil. Ia tidak mendapati sosok Ameera didalam kamarnya. 'DOR' teriak Ameera yang sejak tadi berdiri di belakang Harsya. "DEMI TAI LALET ECHAN! AMEERAAAAA" latah Harya memang rada susah untuk di atur, kalo kaget semua kata kata bisa keluar gitu aja tanpa di saring dulu. Ameera yang mendengar itu tertawa geli terbahak bahak hingga batuk.                                       

HOPELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang