๓.

2 1 0
                                    

"Dasar bodoh!" Suara itu berasal dari belakang.

Seketika anak itu langsung menoleh dan menghentikan kegiatannya dari menghias tangannya mengunakan 'cutter.

"Ada apa? kau menggangguku" anak itu kembali melakukan kegiatannya tadi yang sempat terhenti.

Namun belum dia melakukannya sosok itu sudah merebut 'cutter  yang dipegangnya terlebih dahulu.

"Ck! dasar sialan! cepat kembalikan 'cutter  ku!" anak itu berucap dengan kesal.

"Jangan lakukan itu lagi! itu akan menyakiti mu!" sosok itu melempar entah kemana 'cutter  yang dipegangnya tadi.

"Tapi aku sudah terlanjur 'sakit" anak itu berujar dengan lirih sambil menunduk namun masih bisa terdengar oleh sosok yang berada di dekatnya.

"Dengarkan musik saja itu lebih menyenangkan daripada yang kamu lakukan tadi" sosok itu berujar dengan lembut.

"Tidak! Itu tidak menyenangkan! lebih menyenangkan yang kulakukan tadi!" ucap anak itu dengan muka cemberut.

"Dengarkan perkataan ku! jangan membantah dasar kepala batu!" ucapnya sambil menyentil dahi anak itu.

"Auww! Itu sakit!" ucapnya sambil mengusap kepalanya.

"Begitu saja sudah mengeluh sakit tapi tadi saat melukai tangan mu sendiri tidak" sosok itu berucap dengan nada jengah, dia menghela nafas. Lalu dia ikut mengusap dahi anak yang tadi dia sentil dan meniupnya berharap sakitnya hilang.

Lalu sosok itu pergi untuk mengambil sesuatu.

"Kau ingin kemana?" tanya anak itu kala melihat sosok itu pergi dari hadapannya.

Namun sosok itu mengabaikannya dan terus berjalan. Tak berapa lama sosok itu kembali lagi sambil membawa kotak p3k.

" Ohhh, mengambil kotak p3k ternyata"
Batin anak itu sambil manggut-manggut.

Sosok yang melihat itu bertanya "Kau kenapa?"

"Apanya?" ucapnya dengan bingung sambil memiringkan kepalanya.

"Tidak ada"

"Berikan tanganmu" sambungnya.

"Untuk apa?"

"Untuk ku amputasi" ucap sosok itu dengan santai.

"Hiiii! Tidak mau!" Ucap anak itu dengan takut dengan segera dia menyembunyikan tangannya di belakang punggungnya.

Sosok itu menggelengkan kepalanya sambil terkekeh geli melihat tingkah anak itu.

"Apa yang kau tertawakan! memangnya ada yang lucu!?" anak itu berucap sambil memajukan bibirnya.

"Kau yang lucu, aku hanya ingin mengobati tanganmu"

"Ohhh" ucap anak itu dengan tampang polosnya.

"Sekarang berikan tanganmu"

Anak itu kemudian memberikan tangannya untuk di obati.




























Oke, ini part terpanjang yg pernah w tulis[maybe?].
Dadahhh❤️.

Tapi kok rasanya pas sampe ke bawah rada melenceng ya dari topik😞👆.(malah jadi gei anying)

27/04/2022

Weird Story.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang