3. Game

16 8 2
                                    

Setelah penyampaian materi di aula selesai, Seluruh peserta Ldks kini sudah berada di gugus mereka masing-masing.

"Silahkan kalian sekarang siap siap berwudhu dan sholat berjamaah di mushola." ucap Dhita memberikan arahan.

"Iya siap kak." jawab peserta sambil menyiapkan alat sholatnya.

Peserta Ldks pun segera pergi ke mushola untuk sholat berjamaah. Dhita dan Alana tidak ikut shalat bareng anak gugus nya, karena mereka harus berjaga dikelas. mereka akan sholat setelah anak gugus nya selesai.

"Eh Dhit Lo mau tau gak sih, tadi si Fikar tidur di aula." ucap Alana memberi tahu Dhita.

"Fikar? serius Lo?" tanya Dhita yang terkejut mendengar ucapan Alana.

"Iya gue serius, tadi dia sampe disuruh berdiri, terus disuruh jawab pertanyaan sama pemateri."

"Terus dia bisa jawab?" tanya Dhita lagi.

"Ya gak bisa lah dia kan tidur, gak merhatiin pemateri." jawab Alana dengan nada yang sedikit ngegas.

"Ya elah, point di gugus kita bakal berkurang lagi dong, itu anak kenapa sih bikin masalah terus baru hari pertama juga." ucap Dhita yang sangat merasa kesal dengan Fikar.

Alana sangat beda dengan Dhita, ia sama sekali tidak kesal dengan perbuatan yang dilakukan oleh Fikar. "Untung ganteng, kalo gak udah gue marahin tuh anak." ucap Alana.

"Apaan sih gak jelas lo." batin Dhita.

Beberapa menit kemudian peserta Ldks selesai menunaikan sholat berjamaah dan mereka kembali lagi ke gugus nya masing-masing.

"Sudah selesai?" tanya Ditha saat anak gugus nya sudah berada didalam kelas. Kecuali Fikar, ia masih berada di mushola.

"Sudah kak." jawab mereka serentak.

"Silahkan sekarang kalian makan makanan yang sudah disiapkan oleh panitia." ucap Alana.

"Kakak tinggal shalat dulu ya." pamit Dhita.

"Oke kak."

Saat Dhita dan Alana keluar gugus, tidak sengaja mereka berpapasan dengan Fikar, Dhita yang sedang kesal dengan Fikar karena terlalu banyak membuat masalah di hari pertama pun hanya melirik Fikar dengan sinis.

Melihat Dhita yang meliriknya dengan tatapan yang sinis, Fikar pun meresa bersalah. "Kak dhita pasti kesel banget sama gue, mukanya sinis gitu, goblok emang lo Fikar baru hari pertama udah bikin masalah." batin Fikar sembari mengacak-acak rambutnya.

"Lana Lo duluan aja gue mau ke gugus 4 dulu nyusul Tasya." ucap dhita.

"Oke gue duluan ke mushola ya." jawab Alana kemudian pergi ke mushola. Dan Dhita pergi ke gugus 4 untuk menemui Tasya.

• • • •

"Haaaaaiiiiii Dithaaaaaaaa." teriak Tasya ketika Dhita datang menghampiri nya.

"Bisa biasa aja gak?" ucap Dhita yang merasa terganggu dengan teriakan Tasya. Tasya memang sahabatnya yang selalu heboh dan petakilan, hampir setiap hari Dhita mendengar teriakkan dari Tasya.

"Gak bisaaa Dhitaaa." teriak Tasya lagi.

Dhita mendengus kesal. "Sial."

"Ngomong ngomong, lo kenapa sih keliatan nya bad mood banget?" tanya Tasya dengan penasaran.

"Gue kesel banget sumpah sama si Fikar, masa dia bikin masalah lagi tuh, pasti point di gugus gue berkurang lagi."

"Hahaha kasian banget lo baru hari pertama, untung dia ganteng kalau enggak udah gua tampol." ucap Tasya meledek.

WHY NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang