Satu

13 2 0
                                    


Pertemuan singkat itu akan membawa kita menuju suatu kejadian yang akan menjadi kenangan.

✨✨

Siang itu Ilona berada di ruang istirahat untuk mengisi perutnya yang kosong. Pagi tadi ia tidak sempat sarapan seperti biasanya karena tidak bangun tepat waktu, alhasil ia akan mengisi perutnya saat makan siang.

Inilah rutinitas seorang Ilona Ravindra. Gadis berusia 20 tahun, yang hidup seorang diri di kota. Tujuannya merantau ke kota adalah untuk membantu perekonomian orang tua dan tidak menjadi beban keluarga.

Sudah 1 tahun lamanya ia berada di kota ini. Tidak ada kerabat dan kenalan, serta tidak ada seorang teman pun yang berada di dekatnya. Saat setelah menyelesaikan sekolah menengah atas nya tahun lalu, Ilona memutuskan untuk langsung ke kota meninggalkan keluarga, teman, dan sahabatnya untuk mencari pekerjaan yang bisa membantu perekonomian keluarga nya. Ia juga meninggalkan seorang teman dan apa yang pernah mereka lakukan bersama semasa sekolah. Ilona memang bukan seorang gadis yang baik, namun ia akan melakukan yang terbaik untuk keluarga nya.


Dengan keyakinan dan kegigihan nya dalam berusaha, serta atas restu orang tua dan support dari teman temannya akhirnya Ilona bisa bertahan sampai sekarang. Ia telah bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pastry, sebagai karyawan di bagian pelayanan. Ia sangat bersyukur walau hanya berbekal ijazah SMA dan bekerja di salah satu toko kue, iya bisa membantu keuangan keluarga nya di kampung.

"Ilona, ayo. Waktu kita sudah hampir selesai"

Ilona tersadar dari lamunannya saat seseorang memanggil nya.

"Ah iya, Bella. Duluan aja, bentar lagi aku nyusul"

Itu adalah salah satu rekan nya, Bella. Ia adalah orang terdekat Ilona selama hampir 1 tahun berada di tempat ini.

✨✨

Jam sudah menunjukkan pukul 16:00, sudah waktunya untuk karyawan pagi menyelesaikan pekerjaan dan pulang.

"Heh tau gak, denger denger besok atasan mau berkunjung kesini lho"

Itu Sinta, salah satu karyawan di bagian produksi. Saat ini Ilona, Bella, dan 4 orang dari divisi produksi sedang berada di ruangan karyawan, tepatnya di depan loker masing-masing.

"Atasan? Yang sering kalian gibahin itu ya? Penasaran deh kaya gimana bentukannya sampai semua karyawan perempuan membicarakan nya" Ilona berbicara sambil mengemasi barang nya dan bersiap untuk pulang.

"Nanti setelah melihat Pak Delvin, kamu pasti bakal jadi bagian dari orang orang yang membicarakan nya, Na" itu adalah Zidan dari divisi produksi.

"Enggak, tenang aja. Aku masih mau sama Mas Zidan kok" ucap Ilona dengan senyum centil ke arah Zidan.

"Eh tapi setahun ini kenapa dia ga di kantor pusat ya? Berkunjung ke toko juga ga pernah?" Ilona lanjut bertanya karna penasaran.

"Ya ampun Na, kan udah pernah bilang kalau si bos lagi sibuk urusin pembukaan cabang luar kota berikut nya, makanya ga stay disini" gregetan Rika menjelaskan nya karna sudah pernah diberitahu tapi Ilona masih saja bertanya. Sedangkan Ilona hanya mangut mangut paham.

"Tapi kayanya nanti bakal stay disini lagi deh, kan udah selesai pembukaan cabang nya" Ucap Bella, menutup loker dan memandang rekan rekan nya.

"Udah yuk balik, ngapain sih bahas si bos sekarang. Ntar aja tunggu ada orangnya biar lebih hot"

"Semoga saja si bos masih single setelah pulang dari luar kota" Sinta berkata sambil tertawa dan mengajak mereka untuk bergegas pulang.

✨✨

Ilona sedang dalam perjalanan pulang menuju kos tempat ia tinggal selama di kota ini. Jarak nya tidak terlalu jauh, masih bisa di tempuh dengan berjalan kaki. Saat sedang berjalan, ia merasa seperti sedang di perhatikan. Perlu diketahui bahwa tubuh Ilona sangat peka dan perasa terhadap sekitar. Ilona memperhatikan sekitar dan tidak menemukan satu orang pun kecuali sebuah mobil yang berhenti di tepi jalan seberang sana. Ilona tidak ambil pusing dan terus berjalan hingga sampai kos dengan selamat.

✨✨

Seorang pengusaha muda yang sangat terobsesi dengan profesinya saat ini. Terus merintis usaha dan bisnisnya yang sudah sukses menuju kesuksesan yang luar biasa. Dia adalah Delvin Andersson, lelaki yang masih berstatus lajang di usia yang akan menginjak 26 tahun.

Sekitar jam 3 sore tadi ia telah sampai di kota asal nya, setelah menyelesaikan urusannya yaitu pembukaan cabang baru dari toko kue yang ia miliki di luar kota.

Ia meminta seorang supir untuk menjemputnya di bandara dan membawa nya menuju kantor pusat yang tepat berada di lantai 4 toko pertama yang berhasil ia jalankan hingga saat ini. Sekitar 1 jam ia hampir sampai, namun meminta sopir itu menghentikan mobil nya di tepi jalan saat ia melihat seorang gadis berjalan dari arah toko nya menuju kesebuah komplek perumahan.

Tidak tau apa yang menarik perhatiannya, tapi saat melihat gadis itu berjalan dari jauh ada sesuatu yang terpancing dalam dirinya. Hanya dengan melihat cara ia berjalan, Delvin merasakan sesuatu yang sudah sangat lama tidak ia rasakan sebagai seorang pria sejati.

c. u 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang